39
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SDN Pisangan 03
Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah SDN Pisangan 03 pada tanggal 29 April 2015, diperoleh keterangan bahwa SDN Pisangan 03 Legoso
didirikan sejak 1 Januari 1970. SDN Pisangan 03 ini terletak di Jl. Legoso Raya, No. 66, kelurahan Pisangan, kecamatan Ciputat Timur, kota Tanggerang Selatan.
Letak sekolahnya sangat strategis, karena dilalui oleh kendaran umum sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
Visi SDN Pisangan 03 Legoso, yaitu “Terwujudnya sekolah unggulan dalam bidang MIPA tingkat Gugus 05 PGRI Ranting Ciputat Timur”. Sedangkan Misi
SDN Pisangan 03 Legoso, yaitu 1 meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui pelatihanworkshopseminar di bidang IPA, 2 memperbanyak fasilitas
sekolah yang berkaitan dengan bidang MIPA seperti buku-buku bacaan, alat-alat peraga dan sumber lainnya, 3 melakukan program pembinaan bagi siswa-siswi
yang berbakat dibidang MIPA, 4 dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.
Kurikulum yang berlaku di SDN Pisangan 03 Legoso Kota Tanggerang Selatan ini disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan SKL. Struktur kurikulum SDN Pisangan 03 Legoso meliputi substansi pembelajaran
yang harus ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 6 enam tahun mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Struktur kurikulum tersebut disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
40
B. Deskripsi Data
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei 2015. Sampel yang diteliti yaitu siswa kelas IV SDN Pisangan 03 yang terdiri dari 2 dua kelas
yaitu kelas IV A dan kelas IV B yang berjumlah 60 siswa. Kelas IV A dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV B dijadikan sebagai
kelompok kontrol. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa kelas IV A dijadikan
sebagai kelompok eksperimen, dimana peneliti melakukan perlakuan terhadap kelompok ekperimen, yakni terjun langsung mengajar di kelas
eksperimen. Sedangkan pada kelas IV B sebagai kelompok kontrol, peneliti melakukan observasi, dimana guru kelas mengajar dan peneliti yang
mengamati kegiatan proses pembelajaran.
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama, peneliti yang menjadi guru langsung melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
Time Token Arends. Sebelum guru menyampaikan materi, siswa diminta mengerjakan tes awal pretest untuk mengetahui pengetahuan awal
setiap individu. Setelah itu, siswa dibentuk menjadi 5 lima kelompok. Selanjutnya guru menyampaikan materi pe
mbelajaran tentang “Jenis- jenis
Kebudayaan”, dan masing-masing kelompok diminta untuk menyimak penjelasan yang guru sampaikan.
Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. Pada saat pelaksanaan diskusi, guru membagikan kupon
berbicara kepada masing-masing siswa dan menjelaskan cara pemakaiannya. Setelah itu, guru memberikan kesempatan kepada setiap
siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan meminta semua siswa untuk berpendapat terkait hasil diskusi dan hasil jawaban dari
kelompok lain melalui kupon berbicara yang sudah diberikan. Namun sebagian siswa ada yang masih belum mengerti proses pembelajaran