Pengertian Hasil Belajar Hakikat Hasil Belajar

1 Faktor Internal a Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. b Faktor Psikologis Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis antara lain meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motivasi dan kognitif daya nalar. 2 Faktor Eksternal a Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dll dan dapat pula berupa lingkungan sosial seperti suara mesin pabrik, gemuruhnya pasar, lalu lintas, dll. b Faktor Instrumental Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini dapat berupa kurikulum, guru, sarana dan fasilitas. 18 Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman dalam Ahmad Sunanto bahwa hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil 18 Yudhi Munadi. Media Pembelajaran, Jakarta: IKAPI, 2008, h. 24. interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal, diantaranya: 1 Faktor internal, merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan kesehatan. 2 Faktor eksternal, merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. 19 Dengan diketahui faktor-faktor tersebut, diharapkan para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat melakukan perubahan positif untuk meningkatkan hasil belajar.

d. Pedoman Penskoran Tes Kognitif

Pedoman penskoran merupakan petunjuk yang menjelaskan tentang batasan atau kata-kata kunci untuk melakukan penskoran terhadap soal bentuk uraian, dan kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukan penskoran pada soal bentuk uraian non-objektif. Pedoman penskoran dalam hal ini hanya dibatasi pada pedoman penskoran soal bentuk pilihan ganda yang cara penskoran tes bentuk pilihan ada dua, yaitu pertama tanpa ada koreksi terhadap jawaban tebakan, dan yang kedua adalah dengan koreksi terhadap jawaban tebakan. 1 Penskoran tanpa koreksi terhadap jawaban tebakan adalah satu untuk tiap butir yang dijawab benar, sehingga jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah banyaknya butir yang dijawab benar. Skor = X 100 B = banyaknya butir yang dijawab benar N = banyaknya butir soal 19 Ahmad Susanto, op.cit, h. 12. 2 Penskoran dengan koreksi terhadap jawaban tebakan sebagai berikut: Skor =[B – N] x 100 B = banyaknya butir soal yang dijawab benar S = banyaknya butir soal yang dijawab salah P = banyaknya pilihan jawaban tiap butir N = banyaknya butir soal Butir soal yang tidak dijawab diberi skor 0. 20 Pedoman penskoran memudahkan guru dalam perhitungan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Walaupun dalam hal ini hanya difokuskan pedoman penskoran pada aspek kognitif saja yang berkaitan dengan hasil belajar dalam bentuk soal pilihan ganda.

3. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan dalam pelaksanaannya didasari oleh paradigma humanistik yang berlandaskan pada asumsi bahwa siswa adalah manusia yang mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda sebagai subyek sekaligus obyek pembelajaran. Menurut Azra, Pendidikan Kewarganegaraan PKn adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM, karena mencakup kajian dan pembahasan tentang banyak hal, seperti: pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, hak dan kewajiban warganegara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan keterlibatan warganegara dalam Masyarakat Madani, pengetahuan tentang lembaga-lembaga dan sistem yang terdapat dalam pemerintahan, politik, administrasi publik dan sistem hukum, pengetahuan tentang HAM, kewarganegaraan aktif, dan sebagainya. 21 20 Masnur Muslih. Authentic Assessment : Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Bandung: PT.Refika Aditama,2011, hlm. 114. 21 A. Ubaedilah dan Abdul Rozak. Pancasila, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani, Jakarta: Kencana, 2012, cet. 8, h. 15.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok di Kelas V SDN Pisangan 03

0 87 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 105288 SEI ROTAN T.A 2013/2014.

1 3 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Metode Time Token Arends Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Plosokerep 2 Sragen Tahu

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Model Pembelajaran Time Token Arends

0 1 8

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN ARENDS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SDN TUNJUNGTIRTO 02

0 0 16

BAB 1 PENDAHULUAN - PENGARUH MODEL TIME TOKEN ARENDS TERHADAP KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS IV SDN KALISARI 1 DEMAK - Unissula Repository

1 1 9