Pengukuran subjective well-being Subjective Well-Being
yang didorong oleh keinginan untuk mencapai rasa memiliki, untuk mengidentifikasi dengan orang lain atau untuk mendapatkan persetujuan
sosial. 2.
Component informational Menurut Deutsch et.al dalam Bearden et.al., 1992 component
informational dipandang sebagai kecenderungan untuk menerima informasi sebagai bukti realitas dengan mengamati orang lain atau aktif
mencari informasi dari orang lain yang memiliki pengetahuan. Component informational tercermin dalam keinginan untuk memperoleh informasi
yang obyektif tentang produk dan merek. Selain itu menurut Kropp et.al. 2005 komponen informasi mengukur
kecenderungan individu untuk mendapatkan informasi tentang produk atau jasa dengan mengamati atau langsung mencari informasi dari orang lain.
Sedangkan menurut Bearden et al. dalam Hoffmann Broekhuizen component informatinal adalah kerentanan terhadap pengaruh informasi
antar seseorang yang mencerminkan kecenderungan individu untuk menerima informasi dari orang lain sebagai bukti kredibel tentang realitas.
Selain menurut Park dan Lessig dalam Hoffman Broekhuizen pengaruh informasi dapat diperoleh dengan meminta informasi dari orang
lain atau dengan mengamati orang lain Menurut Cialdini dan Goldstein dalam Hoffman Broekhuizen
component normative beroperasi melalui proses internalisasi yang terjadi
jika informasi dari orang lain meningkatkan pengetahuan individu tentang beberapa aspek lingkungan. Pengaruh informasi didorong oleh keinginan
untuk membentuk interpretasi yang akurat tentang realitas dalam rangka untuk membuat keputusan yang lebih dan berperilaku dengan cara yang
benar.