Pengukuran subjective well-being Subjective Well-Being

yang didorong oleh keinginan untuk mencapai rasa memiliki, untuk mengidentifikasi dengan orang lain atau untuk mendapatkan persetujuan sosial. 2. Component informational Menurut Deutsch et.al dalam Bearden et.al., 1992 component informational dipandang sebagai kecenderungan untuk menerima informasi sebagai bukti realitas dengan mengamati orang lain atau aktif mencari informasi dari orang lain yang memiliki pengetahuan. Component informational tercermin dalam keinginan untuk memperoleh informasi yang obyektif tentang produk dan merek. Selain itu menurut Kropp et.al. 2005 komponen informasi mengukur kecenderungan individu untuk mendapatkan informasi tentang produk atau jasa dengan mengamati atau langsung mencari informasi dari orang lain. Sedangkan menurut Bearden et al. dalam Hoffmann Broekhuizen component informatinal adalah kerentanan terhadap pengaruh informasi antar seseorang yang mencerminkan kecenderungan individu untuk menerima informasi dari orang lain sebagai bukti kredibel tentang realitas. Selain menurut Park dan Lessig dalam Hoffman Broekhuizen pengaruh informasi dapat diperoleh dengan meminta informasi dari orang lain atau dengan mengamati orang lain Menurut Cialdini dan Goldstein dalam Hoffman Broekhuizen component normative beroperasi melalui proses internalisasi yang terjadi jika informasi dari orang lain meningkatkan pengetahuan individu tentang beberapa aspek lingkungan. Pengaruh informasi didorong oleh keinginan untuk membentuk interpretasi yang akurat tentang realitas dalam rangka untuk membuat keputusan yang lebih dan berperilaku dengan cara yang benar.

2.3.3 Macam-macam social influence

Beberapa ilmuwan menyatakan tentang macam-macam social influence salah satunya yaitu menurut Kelman 1958 terdapat tiga proses social influence yang dapat dibedakan yaitu: 1. Compliance yaitu induvidu menerima pengaruh karena ia berharap untuk mencapai reaksi baik dari seseorang atau kelompok lain. 2. Identification yaitu ketika seorang individu menerima pengaruh karena dia ingin membangun atau mempertahankan hubungan untuk memuaskan seseorang atau kelompok lain. 3. Internalization yaitu ketika seorang individu menerima pengaruh karena terdorong perilaku yang berisi ide-ide dan tindakan yang bermanfaat.

2.3.4 Pengukuran social influence

Lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap keputusan yang diambil oleh seseorang termasuk dalam melakukan pembelian suatu barang. Oleh sebab itu faktor penting dari perilaku individu dipengaruhi oleh orang lain. Pengukuran social influence dalam penelitian ini menggunakan skala Consumers Susceptibility to Interpersonal Influence CSII dari Bearden et.al.