Karakteristik subjective well-being Subjective Well-Being

2.3.2 Aspek social influence

Beberapa ilmuwan menyatakan tentang beberapa aspek social influence. Menurut Bearden et.al. 1992 terdapat dua aspek social influence yaitu component normative dan component informational penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Component normative Menurut Bearden et.al dalam Bearden et.al., 1992 component normative dianggap sebagai nilai ekspresif atau utilitarian. Nilai ekspresi mencerminkan keinginan untuk meningkatkan citra seseorang di mata orang lain yang relevan dan beroperasi melalui proses identifikasi. Pengaruh utilitarian menurut Burnkrant et.al dalam Bearden et.al., 1992 adalah mencerminkan upaya individu untuk memenuhi harapan referen untuk mencapai rewads atau menghindari sanksi dari rujukan tersebut dan beroperasi melalui prosess kepatuhan. Dengan demikian, individu-individu yang tinggi component normativenya cenderung untuk membeli produk dimana mereka merasa orang lain akan menyetujui atau melihat positif . Sedangkan menurut Kropp et.al. 2005 component normative adalah seorang individu perlu menggunakan produk atau merek untuk mengidentifikasi citra mereka di mata orang lain nilai ekspresif dan kemauan individu untuk menyesuaikan diri dengan harapan orang lain dalam membuat keputusan pembelian utilitarian. Sedangkan menurut Cialdini dan Goldstein dalam Hoffman Broekhuizen component normative adalah kerentanan terhadap pengaruh yang didorong oleh keinginan untuk mencapai rasa memiliki, untuk mengidentifikasi dengan orang lain atau untuk mendapatkan persetujuan sosial. 2. Component informational Menurut Deutsch et.al dalam Bearden et.al., 1992 component informational dipandang sebagai kecenderungan untuk menerima informasi sebagai bukti realitas dengan mengamati orang lain atau aktif mencari informasi dari orang lain yang memiliki pengetahuan. Component informational tercermin dalam keinginan untuk memperoleh informasi yang obyektif tentang produk dan merek. Selain itu menurut Kropp et.al. 2005 komponen informasi mengukur kecenderungan individu untuk mendapatkan informasi tentang produk atau jasa dengan mengamati atau langsung mencari informasi dari orang lain. Sedangkan menurut Bearden et al. dalam Hoffmann Broekhuizen component informatinal adalah kerentanan terhadap pengaruh informasi antar seseorang yang mencerminkan kecenderungan individu untuk menerima informasi dari orang lain sebagai bukti kredibel tentang realitas. Selain menurut Park dan Lessig dalam Hoffman Broekhuizen pengaruh informasi dapat diperoleh dengan meminta informasi dari orang lain atau dengan mengamati orang lain Menurut Cialdini dan Goldstein dalam Hoffman Broekhuizen component normative beroperasi melalui proses internalisasi yang terjadi