Uji validitas konstruk social influence

Tabel 3.11 Muatan faktor item self liking No item Lamda Error T-Value Signifikan 1 0.91 0.07 13.56 V 3 -0.03 0.07 -0.46 X 5 -0.19 0.07 -2.62 X 6 0.38 0.07 5.50 V 9 10 11 15 -0.18 0.52 0.25 0.74 0.07 0.07 0.09 0.07 -2.35 7.34 2.89 10.95 X V V V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan Dari tabel 3.11, berdasarkan pada muatan faktor lamda dan t-value, setiap item dikatakan signifikan tetapi terdapat 3 item yang tidak signifikan koefisien t 1.96 yaitu item 3, 5 dan 9. Sedangkan item lainnya signifikan t 1.96 dan valid. Dengan demikian, bobot nilai pada item 3,5 dan 9 tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor.

2. Self-competence

pertama-tama, diteliti apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur self-competence. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square = 1185.18, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.1999. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model. Di mana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah dilakukan 8 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 19.10, df = 12, P-value = 0.12012, RMSEA = 0.047. Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model bersifat satu faktor unidimensional di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu self-competence. Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan atau tidak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-Value bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.12. Tabel 3.12 Muatan faktor item self-competence No item Lamda Error T-Value Signifikan 2 0.80 0.07 12.37 V 4 0.73 0.06 11.41 V 7 0.29 0.07 3.95 V 8 0.19 0.07 2.63 V 12 0.66 0.07 10.11 V 13 0.52 0.07 7.23 V 14 0.74 0.07 10.95 V 16 0.40 0.07 5.49 V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan Dari tabel 3.12 berdasarkan pada muatan faktor lamda dan t-value, setiap item dikatakan signifikan. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor tiap item self-competence yang positif dan nilai koefisien t 1,96.

3.5 Teknik Analisis Data

Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan teknik analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan ditunjukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variable bebas IV, yaitu subjective well-being, social influence, self-esteem dan faktor demografis, yaitu usia dan jenis kelamin terhadap impulse buying DV. Regresi berganda merupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara DV dengan lebih dari satu IV. Persamaan regresi berganda penelitian adalah sebagai berikut: Y’ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 +b 6 X 6 + b 7 X 7 + b 8 X 8 +e Keterangan : Y’ = Impulse Buying a = Konstan intersepsi b = Koefisien regresi X 1 = Penilaian kognitif X 2 = Penilaian afektif X 3 = Component Informational X 4 = Component Normative X 5 = Self-Liking X 6 = Self-Competence X 7 = Jenis kelamin X 8 = Usia e = Residu Dari analisis regresi berganda dapat diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi berganda antara impulse buying dengan subjective wellbeing, social influence, self-esteem dan faktor demografis. Besarnya nilai impulse buying disebabkan oleh independent variable yang telah disebutkan ditunjukkan oleh