Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler Pelaksanaan program

memiliki standar pelaksanaan dan mengetahui tugas, hak serta kewajibannya masing-masing. Adapun kebijakan Pak Bay Masruri selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Tangerang terkait dengan hal tersebut menyatakan bahwa: “Kebijakan kepala sekolah dalam membentuk tata tertib ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang yaitu pertama- tama para stakeholder membentuk tim dari perwakilan guru senior, wakasek, guru BK untuk membuat rancangan tata tertib maupun aturan-aturan yang disesuaikan dengan kegiatan ekstrakurikuler lalu dirapatkan dengan dewan guru untuk didiskusikan dan dievaluasi kembali apakah tata tertib tersebut sudah disesuaikan dan tepat dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler masing-masing. Setelah tata tertib tersebut disetujui langkah selanjutnya adalah disosialisasikan ketika ajaran baru kepada Pembina, pelatih maupun anggota setiap ekstrakurikuler”. 10 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pengawasan diperlukan kerjasama dan musyawarah seluruh stakeholder pendidikan untuk melaksanakannya. Dalam melakukan pengawasan harus memiliki standar atau patokan dalam penilaian dan mengevaluasi seperti tata tertib, standar sarana, dan kualifikasi Pembina atau Pelatih. Lalu tata tertib, partisipasi siswa, pelatih dan sarana dalam kegiatan ekstrakurikuler dijadikan tolak ukur pengawasan kegiatan ekstrakurikuler.

2. Peran Kegiatan

Ekstrakurikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa Masalah kedisiplinan menunjukkan permasalahan yang cukup kompleks. Seperti yang diungkapkan oleh Pak Marhali selaku Guru BK dan Wakasek Humas SMA Negeri 5 Tangerang: “Permasalahan kehadiran siswa baik siswa yang terlambat datang ke sekolah, membolos dibeberapa pelajaran yang kurang diminati, membolos tidak masuk sekolah dengan berbohong 10 Wawancara dengan Bay Masruri, Kepala Sekolah di SMA Negeri 5 Tangerang kepada orangtua karena kesibukan orangtua siswa dari rumah menggunakan seragam tetapi tidak pergi ke sekolah tetapi ketempat lain. Lalu masalah seragam baik sepatu yang tidak sesuai aturan, nongkrong dijalanan hingga digiring oleh satpol pp, handphone disita karena terdapat video yang tidak sepantasnya, merokok, menonton di dalam kelas dan lain sebagainya”. 11 Sedangkan Bu Sulastindani selaku Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 5 Tangerang menyatakan bahwa: “Masalah kedisiplinan yang bersifat umum diakibatkan karena siswa menengah atas dimana tingkat umur peralihan dari tingkat remaja ke dewasa. Pada tingkat umur ini siswa selalu ingin mencoba hal-hal baru dan sangat sulit untuk dilarang sehingga siswa melakukan hal-hal yang melanggar seperti membolos, tidak mengerjakan tugas, sering bermain playstation diwarnet karena dirumah tidak difasilitasi. Oleh sebab itu baik lingkungan keluarga, bermain dan sekolah sangat berperan untuk menumbuhkan disiplin siswa. Siswa pada tingkat kelas X yang masih menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah sering kali melakukan pelanggaran-pelanggaran tata tertib, kelas XI siswa sedang mencari jati dirinya dilingkungannya, sedangkan yang sudah kelas XII lebih disiplin dan fokus terhadap dirinya sendiri dan fokus belajar karena orientasi hidupnya lebih ke masa depan…” 12 Apabila melihat permasalahan diatas SMA Negeri 5 Tangerang harus memiliki salah satu wadah yang menarik bagi siswa untuk memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya. Dalam upaya menumbuhkan disiplin siswa, salah satu solusi dari sekolah yaitu dengan pengembangan dan pembinaan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler. Adapun peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa menurut Pak Bay Masruri selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Tangerang sebagai berikut: “Peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa adalah melatih siswa melalui pembiasaan diri agar berusaha dengan keras, bahkan dengan gemblengan seperti 11 Wawancara dengan Marhali, Wakasek Humas di SMA Negeri 5 Tangerang, Kamis, 11 Agustus 2014, pukul 10.40 WIB, di Ruang Bimbingan Konseling SMA Negeri 5 Tangerang 12 Wawancara dengan Sulastindani, Wakasek Kesiswaan di SMA Negeri 5 Tangerang, Sabtu, 19 Juli 2014, pukul 09.45 WIB, di Ruang Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 5 Tangerang

Dokumen yang terkait

Upaya madrasah dalam mengembangkan kreativitas siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler: penelitian di MAN 4 Jakarta

0 8 126

INTEGRASI KARAKTER KEDISIPLINAN DALAMKEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 3 19

INTEGRASI KARAKTER KEDISIPLINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 2 13

PENDAHULUAN Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 2 5

PENYELENGGARAAN EKSTRAKURIKULER ROHANI ISLAM (ROHIS) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA Penyelenggaraan Ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) Dalam Menumbuhkan Sikap Keberagamaan Siswa Di SMA Negeri 1 Ampel Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 15

PENYELENGGARAAN EKSTRAKURIKULER ROHANI ISLAM (ROHIS) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA Penyelenggaraan Ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) Dalam Menumbuhkan Sikap Keberagamaan Siswa Di SMA Negeri 1 Ampel Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 13

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM UPAYA PENANAMAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Upaya Penanaman Kedisiplinan Peserta Didik Di SD Negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo.

0 3 16

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM UPAYA PENANAMAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Upaya Penanaman Kedisiplinan Peserta Didik Di SD Negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo.

0 4 12

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SMA NEGERI JATILAWANG.

2 3 171

PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MAN 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 153