Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

dalam memanfaatkan waktu luang. Bahkan karena lemahnya kedisiplinan siswa di sekolah berakibat pada naiknya grafik jumlah kenakalankriminalitas remaja setiap tahun. Tidak hanya diakibatkan oleh satu perilaku menyimpang, tetapi akibat berbagai bentuk pelanggaran terhadap aturan agama, norma masyarakat atau tata tertib sekolah yang dilakukan oleh siswa. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja makin menggila. Penelitian yang pernah dilakukan Badan Narkotika Nasional BNN menemukan bahwa 50 – 60 persen pengguna narkoba di Indonesia adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Total seluruh pengguna narkoba berdasarkan penelitian yang dilakukan BNN dan UI adalah sebanyak 3,8 sampai 4,2 juta. Di antara jumlah itu, 48 di antaranya adalah pecandu dan sisanya sekadar coba-coba dan pemakai. Demikian seperti disampaikan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabag Humas BNN, Kombes Pol Sumirat Dwiyanto seperti dihubungi detikHealth, Rabu 662012. 9 Kejahatan remaja yang satu ini tengah naik daun pasca tawuran pelajar SMAN 70 dengan SMAN 6 yang menewaskan Alawi, siswa kelas X SMAN 6. Tawuran pelajar seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perilaku pelajar. Meski sudah banyak jatuh korban tawuran pelajar terus terjadi. Data dari Komnas Anak, jumlah tawuran pelajar sudah memperlihatkan kenaikan pada enam bulan pertama tahun 2012. Hingga bulan Juni, sudah terjadi 139 tawuran kasus tawuran di wilayah Jakarta. Sebanyak 12 kasus menyebabkan kematian. Pada 2011, ada 339 kasus tawuran menyebabkan 82 anak meninggal dunia Vivanews.com, 280912. 10 Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas masalah kedisiplinan merupakan suatu masalah penting yang dihadapi sekolah- sekolah dewasa ini. Kedisiplinan atau tata tertib sangat berpengaruh terhadap karakter dan kepribadian siswa. Bahkan sering masalah disiplin digunakan sebagai barometer pengukur kualitas pendidikan disuatu sekolah. 9 Al Wa’ie. Media Politik dan Dakwah Membangun Keasadaran Umat. Di akses pada 10 Januari 2014 pukul 01.59 WIB. http:hizbut-tahrir.or.id20121105kriminalitas-remaja-di- sekitar-kita 10 Ibid. Kedisiplinan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurangnya motivasi dari dalam diri siswa tersebut, kurangnya peran orangtua dan keluarga dalam menumbuhkan kedisiplinan, kurangnya peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa, serta lingkungan dan sekolah kurang menanamkan kedisiplinan. Oleh sebab itu pembinaan dan pengembangan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu program kegiatan yang sangat penting di sekolah dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dari hasil pengamatan secara langsung di SMA Negeri 5 Tangerang dan melalui wawancara dengan Pak Taufik Hidayatulloh, S.Pd M.Si selaku wali kelas X.5 Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dengan jumlah 42 siswa. Menurut Pak Taufik Hidayatulloh, bahwa siswa yang mengikuti ekstrakurikuler dengan yang tidak mengikuti ektrakurikuler memiliki perbedaan mengenai kedisiplinan. Oleh sebab itu, siswa wajib memilih salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang berguna untuk mengembangkan kemampuan dan kecakapan diri serta untuk menumbuhkan kedisiplinannya. Di SMA Negeri 5 Tangerang beberapa siswa seringkali melanggar tata tertib yang telah ditetapkan sekolah. Adapun solusi sekolah dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa yaitu dengan diadakannya pembinaan dan pengembangan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang sangat menarik bagi siswa untuk meluangkan waktunya sehingga kegiatan ekstrakurikuler di anggap tepat untuk menumbuhkan kedisiplinan siswa karena kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pilihan yang diminati siswa. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam skripsi dengan judul “Peran Kegiatan Esktrakurikuler dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa di SMA Negeri 5 Tangerang ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang relevan dengan penelitian ini, yaitu: 1. Kurangnya peran orangtua dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa.

2. Kurangnya motivasi dalam diri siswa untuk menegakan kedisiplinan.

3. Kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar untuk menumbuhkan kedisiplinan. 4. Kurangnya peran manajemen kesiswaan dalam memberikan pembinaan dan pengembangan bagi siswa sehingga berpengaruh pada kedisiplinan siswa. 5. Kurangnya peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan yang berhubungan dengan kedisiplinan siswa, maka penulis hanya akan membatasi permasalahan pada “Peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang ”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas untuk memudahkan pelaksanaan penelitian, maka masalah yang akan diteliti secara operasional dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang? 2. Bagaimanakah peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang? 3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan adalah penting di dalam menentukan arah suatu tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang. 2. Mengetahui peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang. 3. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA Negeri 5 Tangerang.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan stakeholders, yaitu bagi: 1. Sekolah Bagi SMA Negeri 5 Tangerang hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa. 2. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Bagi Wakil Kepala Bidang Kesiswaan dan Pembina kegiatan ekstrakurikuler mampu memberikan kontribusi yang baik dengan memberikan bukti yang empiris mengenai peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa, sehingga dapat menjadi landasan kerja bagi manajemen kesiswaan dan Pembina ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Tangerang. Sebagai masukan bagi manajemen kesiswaan dan Pembina ekstrakurikuler dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan program-program yang terdapat di SMA Negeri 5 Tangerang. 3. Peneliti Kegunaan bagi peneliti adalah sebagai bahan informasi dan menambah wawasan tentang kegiatan ekstrakurikuler dan kedisiplinan siswa. 4. Masyarakat Dapat menambah wawasan pengetahuan dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan teori untuk penelitian selanjutnya.

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini, penulis akan menguraikan secara sistematis dalam lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN TEORI Dalam bab ini, berisi tentang kajian teori mengenai peran kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, prinsip, jenis-jenis kegiatan, sarana dan dana kegiatan ekstrakurikuler serta kedisiplinan siswa yang meliputi pengertian, macam-macam, tujuan, fungsi, ciri-ciri, pentingnya, strategi, dan teknik pembinaan disiplin. Pada bab ini juga terdapat penelitian yang relevan dan kerangka berpikir. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini, berisi mengenai metode untuk melakukan penelitian dan teknik pengumpulan data serta analisis data sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini, berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, deskripsi analisis data dan pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Pada bab ini, berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi pihak terkait. 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kegiatan Ekstrakurikuler

Sebelum mengkaji tentang peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa, maka perlu diuraikan hal-hal yang terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler dan kedisiplinan siswa sebagai berikut:

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan penunjang dalam ketercapaian tujuan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya terkait dengan pengembangan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik. Karena itu kegiatan ekstrakurikuler dijadikan sebagai wadah kegiatan peserta didik di luar pelajaran atau di luar kegiatan kurikuler. 1 Menurut Piet A. Sahertian, Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa termasuk pada waktu libur yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. 2 Sedangkan Oemar Hamalik berpendapat bahwa “Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar ketentuan kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat pedagogis dan menunjang pendidikan dalam rangka ketercapaian tujuan sekolah”. 3 Dalam buku yang berjudul Tata Laksana Kurikulum oleh 1 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, cet. ke-3, h. 212 2 Piet A. Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, cet. ke-1, h. 132 3 Oemar Hamalik, Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum, Bandung: Mandar Maju, 1992, cet. ke-1, h. 128 B. Suryosubroto bahwa kegiatan esktrakurikuler mencakup semua kegiatan di sekolah yang tidak diatur dalam kurikulum. 4 Menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh B. Suryosubroto, “Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan ”. 5 Sedangkan definisi kegiatan ekstrakurikuler menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan adalah: Kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum. 6 Kegiatan ekstrakurikuler juga dapat diartikan sebagai kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolahmadrasah. 7 Dan menurut pendapat Muhaimin, Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah. 8 4 B. Suryosubroto, Tata Laksana Kurikulum, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, cet. ke-2, h. 58-59 5 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, cet. ke-1, h. 271 6 Ibid. 7 Badan Standar Nasional Pendidikan dan Pusat Kurikulum, Panduan Pengembangan Diri, Jakarta: Pengembangan Diri ALLSON, 2006, h. 17 8 Muhaimin, dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Pada Sekolah dan Madrasah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, h. 74-75

Dokumen yang terkait

Upaya madrasah dalam mengembangkan kreativitas siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler: penelitian di MAN 4 Jakarta

0 8 126

INTEGRASI KARAKTER KEDISIPLINAN DALAMKEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 3 19

INTEGRASI KARAKTER KEDISIPLINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 2 13

PENDAHULUAN Integrasi Karakter Kedisiplinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di MTs Negeri Gemolong.

0 2 5

PENYELENGGARAAN EKSTRAKURIKULER ROHANI ISLAM (ROHIS) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA Penyelenggaraan Ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) Dalam Menumbuhkan Sikap Keberagamaan Siswa Di SMA Negeri 1 Ampel Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 15

PENYELENGGARAAN EKSTRAKURIKULER ROHANI ISLAM (ROHIS) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA Penyelenggaraan Ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) Dalam Menumbuhkan Sikap Keberagamaan Siswa Di SMA Negeri 1 Ampel Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 13

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM UPAYA PENANAMAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Upaya Penanaman Kedisiplinan Peserta Didik Di SD Negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo.

0 3 16

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM UPAYA PENANAMAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK Efektivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Upaya Penanaman Kedisiplinan Peserta Didik Di SD Negeri Kudu 01 Baki Sukoharjo.

0 4 12

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SMA NEGERI JATILAWANG.

2 3 171

PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MAN 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 153