Menumbuhkan disiplin Peran Kegiatan
tata tertib dan sanksi yang digunakan sebagai penunjang pelaksanaan proses kegiatan ekstrakurikuler basket untuk
menumbuhkan disiplin siswa seperti yang diungkapkan oleh Bu Yati bahwa:
“Tata tertib terkait dengan waktu kegiatan, perilaku dan sikap anggota, serta kemampuan siswa. Adapun sanksi
yang diberikan disesuaikan dengan pelanggaran yang dibuat siswa. Apabila telat biasanya pelatih menegur
dan anggota atau siswa dihukum lari, push up, sit up
atau sebagainya”.
48
Hal senada juga diungkapkan oleh Pak Arfan sebagai pelatih bahwa:
“Tata tertib di kegiatan ekstrakurikuler basket dimulai dari seragam dan perlengkapan basket. Seragam berupa
sepatu, pakaian yang harus dipakai ketiga olahraga basket harus sesuai dengan persyaratan sekolah yang
bertujuan untuk membuat siswa nyaman dalam bergerak ketika proses kegiatan berlangsung sehingga
berpengaruh
juga pada
keefektifan kegiatan
ekstrakurikuler tersebut. Selanjutnya tata tertib waktu yaitu latihan dimulai dari
jam 07.00 pagi sampai dengan jam 10.00 ketika hari sabtu. Apabila hari lain disesuaikan dengan jam pulang
sekolah siswa. Tata tertib dibentuk melalui tata tertib tertulis maupun tata tertib berupa perjanjian-perjanjian
ketika proses kegiatan olahraga basket berlangsung”.
49
Tata tertib yang digunakan dikegiatan ekstrakurikuler basket sangat menunjang dalam menumbuhkan kedisiplinan
siswa yang berdampak pada prestasi siswa. Menurut pengamatan saya pelatih dari ekstrakurikuler basket ini sangat
menerapkan kedisiplinan yaitu dapat dilihat dari model pelatihan yang diberikan, ketegasannya dalam melatih dan
sanksi yang diberikan apabila siswa melakukan suatu pelanggaran. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Nadia selaku
anggota basket bahwa:
48
Wawancara dengan Yati Karyatiningsih, Pembina Basket di SMA Negeri 5 Tangerang
49
Wawancara dengan Arfansyah Gunawan, Pelatih Basket di SMA Negeri 5 Tangerang
“Model pelatihan yang diberikan oleh pelatih yang utama yaitu mempelajari teknik dasar dan pola olahraga
basket, dilanjutkan dengan pemanasan-pemanasan untuk melatih fisik, ketika sudah menguasai maka
dilanjutkan dengan percobaan pertandingan dengan membuat tim dari pertandingan dan permainan tersebut
kita mempelajari strategi-strateginya. Pelatih dalam melatih juga sangat tegas dan disiplin
mungkin tujuan utamanya agar kita terlatih untuk bekerja keras dan sungguh-
sungguh dalam latihan”.
50
Dan dipertegas oleh anggota lain seperti Vieri, Yudhistira, Malik, Cindy bahwa Model pelatihan berkelanjutan
maksudnya seperti latihan fisik yaitu lari pada awal-awal latihan hanya 10 menit lalu berkelajutan jadi 20 menit, 30
menit, 45 menit.
51
Latihan berkelanjutan tersebut bertujuan untuk membentuk fisik yang kuat. Model pelatihan lain berupa
strategi dan pola basket, materi dasar dan teknik olahraga basket, dan games. Melalui latihan rutin, ketegasan pelatih
melalui model
pelatihannya membuat
siswa merasa
ditumbuhkan kedisiplinannya dalam berlatih untuk meraih prestasi.
Dari tata tertib dan bentuk pelatihan yang diterapkan pada ekstrakurikuler Basket ini sangat bermanfaat dalam
menumbuhkan disiplin siswa seperti yang diungkapkan oleh Pak Arfan yaitu:
“Tentu sangat berpengaruh karena dalam kegiatan ekstrakurikuler basket siswa dituntut untuk disiplin
latihan baik dalam segi waktu, segi belajar latihan dan segi
etika siswa.
Contohnya dalam
kegiatan ekstrakurikuler ini ketika latihan dimulai pukul 07.00
siswa harus tepat waktu, berarti siswa dibiasakan untuk bangun dipagi hari. Ketika latihan untuk kejuaraan
siswa di berikan target harus memiliki teknik dan strategi tertentu sehingga siswa secara rutin latihan.
50
Wawancara dengan Nadia Rahmadani, Anggota Basket di SMA Negeri 5 Tangerang, Sabtu, 16 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB, di Ruang XII IPS 3 SMA Negeri 5 Tangerang
51
Wawancara Terlampir
Selanjutnya dalam kegiatan ekstrakurikuler basket siswa juga harus menjaga kondisi fisik dengan disiplin
makan artinya harus teratur dan menjaga asupan makanan. Oleh sebab itu basket juga sangat berperan
dalam menumbuhkan disiplin siswa”.
52
Orangtua siswa dari Michael Hendri yang bernama Ibu Evi Djanti juga berpendapat bahwa “kedisiplinan anak lebih
baik, pada awalnya bergaul tanpa arah sekarang saya lebih tenang karena anak saya mengikuti ekstrakurikuler basket
selain baik bagi kesehatannya juga menumbuhkan karakter diri lebih baik”.
53
Sedangkan Orangtua siswa dari Malik bernama Ibu Tasmi berpendapat bahwa “Lebih baik kedisiplinannya
karena memang dia sangat menyukai dan tertarik pada ekstrakurikuler basket sehingga dia membuktikan bahwa
basket berdampak baik bagi dirinya.”
54
Wali kelas XI IPA 4 Bu Yufitriana juga menuturkan bahwa “…Ekstrakurikuler juga berperan penting dalam
menumbuhkan kedisiplinan
siswa karena
ekstrakurikuler merupakan kegiatan pilihan siswa dan kegiatan yang disukai oleh siswa sehingga siswa
dengan senang mematuhi segala aturan dan tata tertib dalam proses kegiatan tersebut. Dengan kebiasaan yang
ditanamkan
didalam suatu
kegiatan tentunya
berpengaruh besar kepada kehidupan siswa sehari- hari”.
55
Dari penjelasan di atas mengenai tata tertib, sanksi dan kedisiplinan pelatih dalam melatih anggota, serta pernyataan
dari orangtua dan wali kelasa dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler basket sangat berperan penting dalam
menumbuhkan kedisiplinan siswa terutama kedisiplinan siswa
52
Wawancara dengan Arfansyah Gunawan, Pelatih Basket di SMA Negeri 5 Tangerang
53
Wawancara dengan Evi Djanti, Orangtua Michael Hendri anggota Basket di SMA Negeri 5 Tangerang, Sabtu, 30 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB, melalui telepon
54
Wawancara dengan Tasmi, Orangtua Malik Abdul Azis anggota Basket di SMA Negeri 5 Tangerang,
Jum’at, 29 Agustus 2014, pukul 19.00 WIB, melalui telepon
55
Wawancara dengan Yufitriana, Guru dan Wali Kelas XI IPA 4 di SMA Negeri 5 Tangerang
dalam menjaga kesehatan siswa dan memanfaatkan waktu luang.
3 PASKIBRA Pasukan Pengibar Bendera
Kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA dikenal dengan kegiatan ekstrakurikuler yang menekankan pada kedisiplinan
anggotanya. Karena dalam proses kegiatan ekstrakurikuler ini siswa dilatih dengan model pelatihan semi militer. Adapun tata
tertib yang digunakan dalam ekstrakurikuler PASKIBRA yang diungkapkan oleh Bu Neni sebagai Pembina PASKIBRA
sebagai berikut: “Tata tertibnya yaitu harus datang tepat waktu, anggota
apabila ingin berbicara harus memiliki tujuan yang baik, harus menggunakan seragam sesuai dengan yang
ditetapkan baik dari atribut yang dibutuhkan dalam kegiatan, harus menghormati kakak senior dan sesama
teman. Apabila siswa melanggar aturan maka disesuaikan sanksinya dengan pelanggaran yang telah
dilakukan. Anggota telat maka akan disuruh lari atau push up
”.
56
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ketua PASKIBRA yaitu Muhammad Nanda bahwa tata tertib ekstrakurikuler
PASKIBRA sebagai berikut: “Datang tepat waktu, menggunakan seragam dan atribut sesuai dengan aturan
pelatih, menguasai teknik baris-berbaris, mengetahui materi mengenai
dasar-dasar latihan
baris-berbaris dan
lain sebagainya”.
57
Model pelatihan yang diterapkan oleh pelatih PASKIBRA menurut Praslivita selaku anggota PASKIBRA
yaitu “Model latihan secara fisik sangat tegas seperti latihan baris-berbaris,
push up,
lari, bernyanyi,
ketegasan, kekompakan. Lalu latihan pendalaman sejarah dan materi,
56
Wawancara dengan Neni Roslela, Pembina Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang
57
Wawancara dengan Muhammad Nanda, Ketua Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang
stra tegi biasanya berbentuk games dan diskusi atau debat”.
58
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ketua PASKIBRA bahwa: Model latihan berupa praktek baris-berbaris, berlatih
formasi, pemahaman mengenai sejarah paskibra, games, latihan fisik seperti lari dan push up. Pelatih di
ekstrakurikuler paskibra ini sangat banyak baik dari alumni maupun dari pusat paskibra kota tangerang
tetapi memang secara keseluruhan sangat tegas dan
disiplin dalam melatih”.
59
Sedangkan menurut Cheisa, Irma, Syavira, Maghfirah, Riska, Ike, Astuti, Riri dan Agung dapat disimpulkan bahwa
Model pelatihan terdapat didalam kelas dan dilapangan terdapat perbedaan. Ketika didalam kelas lebih ke materi,
diskusi, games jadi lebih menjalin kekeluargaan, pembentukan solidaritas dan kerjasama. Sedangkan model pelatihan
dilapangan lebih ke praktek pelatihan fisik, mental dan membentuk karakter kedisiplinan dan kekompakan. Pelatih
juga sangat tegas. Di SMA Negeri 5 Tangerang pelatih sangat banyak baik dari alumni, senior maupun dari pusat paskibra
tangerang. Secara keseluruhan pelatih sangat tegas dan disiplin bertujuan agar anggota sungguh-sungguh dan tumbuh sikap
disiplin, terlatih fisik, stamina, serta mentalnya.
60
Wali kelas dari XII IPS 2 bernama Bu Entin mengungkapkan bahwa, “Pasti terdapat perbedaan yang
signifikan antara siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan kedisiplinan seperti
paskibra, PMR, ataupun olahraga basket baik dalam segi waktu, bekerjasama, bersosialisasi dan bertata
karma dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Disiplin waktu contohnya
siswa dapat meluangkan dan mengatur waktunya dengan baik dan untuk hal-hal yang positif seperti
kegiatan ekstrakurikuler.
58
Wawancara dengan Praslivita Ningsih, Anggota PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang, Kamis, 8 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB, di depan ruang laboratorium komputer 3
SMA Negeri 5 Tangerang
59
Wawancara dengan Muhammad Nanda, Ketua Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang
60
Wawancara Terlampir
Namun terdapat pernyataan yang menarik dari salah satu
guru ekstrakurikuler
dalam bidang
lain yang
mengungkapkan bahwa pelatih dalam kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA dalam berpakaian untuk berlatih kurang
mencerminkan seorang PASKIBRAKA yang seharusnya berpakaian rapih dalam melatih agar dijadikan teladan bagi
adik-adiknya. Terdapat beberapa pelatih dalam melatih menggunakan celana jeans dan baju kaos.
Walaupun hal tersebut sempat menjadi permasalahan, tetap menurut siswa tata tertib yang diterapkan, sanksi yang
diberikan serta model pelatihan yang tegas dan disiplin sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa seperti yang
diungkapkan oleh Praslivitas bahwa, “Saya merasakan
perbedaan yang signifikan yaitu sebelum mengikuti kegiatan paskibra saya lebih pendiam dan tidak percaya diri karena
diekstrakurikuler ini dibentuk karakter dan mental berani, disiplin dan tegas jadinya saya sekarang lebih percaya diri”.
61
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Nanda bahwa, “Secara pribadi sangat merasakan perbedaan contohnya
lebih tepat waktu dalam menjalani suatu kegiatan, lebih mudah bangun dipagi hari, lebih bertanggungjawab atas
segala tugas yang diberikan baik dikegiatan belajar mengajar maupun dikegiatan ekstrakurikuler, lebih
pandai membagi waktu karena saya juga mengikuti
ekstrakurikuler voli”.
62
Dari beberapa pendapat dan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA
dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa sangat tegas yaitu melalui penetapan tata tertib dalam kegiatannya, sanksi yang
diberikan ketika anggota melanggar dan model pelatihan yang
61
Wawancara dengan Praslivita Ningsih, Anggota PASKIBRA di SMA Negeri 5 Tangerang,
62
Wawancara dengan Muhammad Nanda, Ketua Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang
sangat tegas. Dari lingkungan dan pembiasaan tersebut
ternyata sangat berpengaruh bagi anggota PASKIBRA. d. Partisipasi siswa PMR, Basket dan PASKIBRA
1 PMR Palang Merah Remaja
Untuk melihat tingkat kedisiplinan siswa salah satunya melalui
partisipasi dalam
mengikuti suatu
kegiatan ekstrakurikuler. Berikut ini penjelasan mengenai partisipasi
siswa PMR dalam mengikuti kegiatan PMR yang diungkapkan oleh Ketua PMR Rizki Pangestika:
“Pasti saya sangat aktif dan disiplin dikarenakan saya sebagai ketua dan yang bertanggungjawab atas seluruh
kegiatan ekstrakurikuler PMR. Sedangkan kedisiplinan anggota sudah cukup baik dikarenakan keseriusan dan
minat mereka berpatisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler ini lalu pelatih dan Pembina yang tegas
membuat anggota PMR sebagian besar mentaati semua tata tertib yang telah ditetapkan
”.
63
Hal tersebut juga dipertegas dan diungkapkan oleh beberapa anggota dari PMR seperti Aulia Nabila dan Ninda
bahwa “Secara keseluruhan sudah sangat baik, tetapi memang pasti ada saja yang tidak sengaja melanggar tata tertib karena
kami hanya manusia biasa yang pernah khilaf”.
64
Dan Ninda juga berpendapat bahwa “Sangat aktif berpatisipasi karena
kegiatan PMR sangat menyenangkan dan terpuji yaitu berorientasi untuk membantu orang lain. Bentuk keaktifan saya
adalah bentuk kesiapan saya menjadi relawan setiap saat sehingga saya aktif hadir disetiap kegiatan PMR”.
65
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota PMR sangat aktif baik dalam mentaati tata
63
Wawancara dengan Rizki Pangestika, Ketua PMR di SMA Negeri 5 Tangerang
64
Wawancara dengan Ninda Aini Syaher, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang
65
Wawancara dengan Aulia Nabila, Anggota PMR di SMA Negeri 5 Tangerang
tertib maupun dalam mengikuti setiap kegiatan PMR. Di sisi lain dapat dilihat melalui absensi anggota PMR.
66
2 Basket
Partisipasi aktif dan rutin berlatih dalam kegiatan ekstarurikuler basket sangat diperlukan untuk pembentukan
fisik dan mendukung kerja tim. Adapun keaktifan dan partisipasi kegiatan ekstrakurikuler basket yang diungkapkan
oleh Sandy sebagai ketua basket sebagai berikut: “Iya aktif berpatisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler
basket ini dikarenakan saya memang sangat menyukai olahraga basket dan disisi lain saya memiliki tanggung
jawab sebagai ketua untuk memberikan contoh yang baik bagi anggota. Kedisiplinan anggota sangat baik
yaitu dengan datang tepat waktu, ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan olahraga basket dan mematuhi aturan-
aturan dari pelatih
”.
67
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Yudhistira selaku anggota dari basket bahwa, “kedisiplinan teman-teman secara
kesulurahan sudah baik mungkin dikarenakan mereka memang sangat menyukai kegiatan ekstrakurikuler ini. Anggota akan
lebih disiplin, termotivasi dan bersemangat ketika adanya turnamen maupun perlombaan-
perlombaan”.
68
Lalu menurut pelatih bentuk partisipasi siswa yaitu “hadir tepat waktu dalam kegiatan ekstrakurikuler, membantu
apabila hujan maka siswa harus mengepel lapangan, lalu siswa mengikuti kejuaraan seperti perlombaan antar sekolah, DBL
Development Basketball League dan meraih prestasi ”.
69
Adapun hasil pengamatan saya ketika melihat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yaitu dengan
datang tepat waktu walaupun masih terdapat beberapa anggota
66
Dokumen Terlampir
67
Wawancara dengan Ahmad Sandy, Ketua Basket di SMA Negeri 5 Tangerang
68
Wawancara dengan Yudhistira, Anggota Basket di SMA Negeri 5 Tangerang, Jum’at, 8
Agustus 2014, pukul 08.00 WIB, di Depan Kelas XII IPS 3 Guru SMA Negeri 5 Tangerang
69
Wawancara dengan Arfansyah Gunawan, Pelatih Basket di SMA Negeri 5 Tangerang
yang terlambat lalu dikenakan sanksi oleh pelatih. Tetapi secara keseluruhan keaktifan siswa dalam proses kegiatan
sangat aktif dan semangat. Dari beberapa hal tersebut dapat disimpulkan
partisipasi, keaktifan
dan kedisiplinan
siswa dalam
ekstrakurikuler basket ini sudah sangat baik. Keaktifan partisipasi siswa juga dapat dilihat melalui prestasi
70
yang telah diraih.
3 PASKIBRA Pasukan Pengibar Bendera
Kegiatan ekstrakurikuler PASKIBRA sangat dituntut untuk berpatisipasi aktif dikarenakan kerja tim. Dalam
mengikuti suatu perlombaan anggota PASKIBRA berlatih secara rutin dan disiplin. Berdasarkan pengamatan saya secara
langsung selama satu bulan ini saya menilai keaktifan anggota dalam kegiatan ekstrakurikuler ini sangat baik dan sungguh-
sungguh. Penjelasan tersebut diperkuat oleh ungkapan Nanda sebagai Ketua PASKIBRA bahwa:
“Saya sangat aktif dalam kegiatan ini dikarenakan saya juga dijadikan sebagai pemimpin dalam ekstrakurikuler
paskibra. Menurut saya anggota paskibra sangat terbentuk kedisiplinannya dan sangat baik karena
memang diekstrakurikuler ini dilatih kedisiplinannya dalam setiap kegiatan
”.
71
Hal tersebut juga dipertegas oleh Astuti bahwa, “Iya aktif karena saya sudah memiliki komitmen terhadap diri
sendiri untuk aktif dalam kegiatan ini dan bersungguh- sungguh”.
72
Dan Praslivita juga mengungkapkan “Saya sangat aktif ketika ada program-program maupun acara dalam
kegiatan ekstrakurikuler ini saya hadir dan membantu. Ketika
70
Dokumen Terlampir
71
Wawancara dengan Muhammad Nanda, Ketua Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang
72
Wawancara dengan Astuti Agnes, Anggota Paskibra di SMA Negeri 5 Tangerang
ada perlombaan saya mengikuti dan berpatisipasi, acara buka bersama saya ikut membantu dalam ac
ara tersebut”.
73
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggota ektrakurikuler PASKIBRA secara keseluruhan sudah
sangat aktif karena memang dalam ekstrakurikuler ini dituntut kerjasama tim sehingga seluruh anggota diharuskan disiplin
dalam berpatisipasi di kegiatan ekstrakurikuler ini. Dan hal tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan beberapa
anggota lain serta prestasi yang didapatkan anggota PASKIBRA.
74
3. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa di SMA
Negeri 5 Tangerang
Dalam pelaksanaan suatu program kegiatan ekstrakurikuler pasti terdapat hambatan dan dukungan dalam pelaksanaanya. Adapun
penjelasan mengenai faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler PMR, Basket dan PASKIBRA sebagai berikut: