E. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Penelitian ini memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan pada penelitian 2 dua tahun terakhir. Persamaannya yakni sama-
sama mencari peran dari kegiatan ekstrakurikuler dan terkait dengan disiplin. Namun ada beberapa perbedaan diantaranya:
1. Penelitian terdahulu bertujuan mengetahui cara meningkatkan
pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler dan peranan pelaksanaan sholat berjamaah terhadap disiplin siswa
sedangkan penelitian
ini bertujuan
mengetahui cara
menumbuhkan kedisiplinan siswa melalui beberapa kegiatan ekstrakurikuler Paskibra, PMR, dan Basket di SMA Negeri 5
Tangerang. 2.
Penelitian terdahulu meneliti pada tingkat pendidikan dasar yaitu MI dan MTs serta Pondok Pesantren namun dalam
penelitian ini, penelitian dilakukan di tingkat pendidikan menengah yaitu Sekolah Menengah Atas SMA.
F. Kerangka Berpikir
Disadari atau tidak, sekolah dianggap tempat yang paling baik untuk mendidik dan menanamkan sikap dan nilai ataupun norma yang
baik. Salah satunya yaitu menanamkan kedisiplinan terhadap siswa. Disiplin adalah peraturan atau tata tertib yang diterapkan oleh sekolah,
dan harus dipatuhi oleh semua individu yang berada di lingkungan sekolah dan salah satunya peserta didik. Disiplin merupakan salah satu
hal yang penting dalam suatu pendidikan karena dengan disiplin tentunya seseorang akan terbiasa hidup secara teratur dan tertib.
Kedisiplinan merupakan modal bagi sekolah agar dapat mendidik mendukung dan memotivasi siswa untuk
bersikap disiplin khususnya dilingkungan sekolah.
siswa dalam mengembangkan potensinya dan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepedulian sekolah dalam aktifitas yang mereka capai
dalam segala bidang, akan mempengaruhi pembentukan karakter siswa.
Untuk menumbuhkan kedisiplinan siswa, sekolah yang dijadikan sebagai wadah harus memiliki program-program yang dapat
membangun karakter siswa menjadi lebih baik. Salah satunya melalui program-program ekstrakurikuler yang mampu menumbuhkan
kedisiplinan siswa. Dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa diperlukan kerjasama seluruh masyarakat sekolah. Tetapi pada saat ini
sekolah harus berusaha keras dalam menghadapi kedisiplinan siswa karena begitu banyak permasalahan yang berkaitan dengan
kedisiplinan. Disebabkan kurangnya motivasi dari dalam diri siswa, kurangnya peran orangtua dan keluarga dalam menumbuhkan
kedisiplinan, serta lingkungan dan sekolah kurang menanamkan kedisiplinan.
Penting kiranya bagi sekolah agar lebih memperhatikan masalah kedisiplinan siswa. Komponen-komponen yang terdapat di
sekolah dapat bekerjasama dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan memahami pentingnya
kedisiplinan siswa maka sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu pengetahuan, tetapi memberi bimbingan
dan bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, sehingga dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Manajemen kesiswaan
sangat berperan
penting untuk
mengembangkan kepribadian, potensi dalam diri dan keterampilan-keterampilan peserta
didik. Oleh sebab itu, manajemen kesiswaan harus memiliki strategi dalam menumbuhkan kedisiplinan siswa salah satunya melalui
kegiatan ekstrakurikuler.
Tabel 2.4 Kerangka Berpikir
Input Output
Siswa Disiplin Siswa Peran Kegiatan Ekstrakurikuler
dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Siswa
Strategi Hasil
Kenyataan Masalah
1. Menjalin komunikasi
dan kerjasama para
stakeholder dalam
menumbuhkan kedisiplinan
siswa.
2. Membuat program-
program ekstrakurikuler
yang dapat menumbuhkan
kedisiplinan siswa.
3. Adanya contoh dan teladan
untuk siswa. 4. Ditumbuhkan
kedisiplinan siswa melalui
kegiatan ekstrakurikuler
Paskibra, PMR, dan
Olahraga Basket.
Kegiatan ekstrakurikuler
yang menerapkan
kedisiplinan tentunya
menghasilkan peserta didik
yang taat akan aturan tidak
hanya dilingkungan
sekolah tetapi juga untuk
kehidupannya di masa yang
akan datang sehingga
membentuk karakter dan
kepribadian siswa secara
baik. 1. Kurangnya
kerjasama para stakeholder
teladan dalam menumbuhkan
kedisiplinan siswa.
2. Lemahnya kesadaran siswa
akan pentingnya disiplin dan
memanfaatkan waktu luang.
3. Tidak adanya program-
program ekstrakurikuler
yang dapat menumbuhkan
kedisiplinan siswa
4. Naiknya grafik jumlah
kenakalan kriminalitas
remaja di suatu Negara.
Kurangnya peran kegiatan
ekstrakurikuler dalam
menumbuhkan kedisiplinan
siswa