Tujuan Disiplin Kedisiplinan Siswa 1. Pengertian Kedisiplinan Siswa
disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial.
c. Dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan
anak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan. Hal ini penting bagi penyesuaian yang berhasil dan
kebahagiaan.
d. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motifasi pendorong ego yang mendorong
anak mencapai yang diharapkan darinya. e. Disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani,
pembimbing dalam pengambilan keputusan dan pengendalian perilaku.
64
Sedangkan mengutip dari skripsi Azis Rosdiansyah, menurut Singgih D. Gusarna, menyatakan bahwa disiplin perlu
dalam mendidik anak agar anak dengan mudah: a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara
lain mengenai hak milik orang lain. b. Mengerti dan segera menurut, untuk menjalankan
kewajiban dan secara langsung mengerti larangan- larangan.
c. Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk. d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu
tanpa terancam oleh hukum e. Mengorbankan kesenangan diri sendiri.
65
Dari pendapat para ahli tersebut dapat dilihat fungsi kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan
teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa
depannya, karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak. Dengan
disiplin yang
dimiliki siswa
diharapkan akan
dapat mengendalikan
perilakunya serta
dapat membimbing,
mengarahkan serta menjadi pendorong bagi siswa dalam mencapai apa yang menjadi tujuan dan cita-citanya.
64
Elizabeth B. Hurlock, op. cit., h. 83
65
Aziz Rosdiansyah, op. cit., h. 38
Brown dan Brown 1973:115 mengemukakan pula tentang pentingnya disiplin dalam proses pendidikan dan
pembelajaran untuk mengajarkan hal-hal sebagai berikut: 1 Rasa hormat terhadap otoritas kewenangan; disiplin
akan menyadarkan
setiap siswa
tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di luar kelas,
misalnya kedudukannya sebagai siswa yang harus hormat terhadap guru dan kepala sekolah.
2 Upaya untuk menanamkan kerja sama; disiplin dalam proses belajar mengajar dapat dijadikan sebagai upaya
untuk menanamkan kerjasama, baik antara siswa, siswa
dengan guru,
maupun siswa
dengan lingkungannya.
3 Kebutuhan untuk berorganisasi; disiplin dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan dalam
diri setiap siswa mengenai kebutuhan berorganisasi. 4 Rasa hormat terhadap orang lain; dengan ada dan
dijunjung tingginya disiplin dalam proses belajar mengajar, setiap siswa akan tahu dan memahami
tentang hak
dan kewajibannya,
serta akan
menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang lain.
5 Kebutuhan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan; dalam kehidupan selalu dijumpai hal
yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan. Melalui disiplin siswa dipersiapkan untuk mampu
menghadapi
hal-hal yang
kurang atau
tidak menyenangkan dalam kehidupan pada umumnya dan
dalam proses belajar mengajar pada khususnya. 6 Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin;
dengan memberikan contoh perilaku yang tidak disiplin diharapkan siswa dapat menghindarinya atau
dapat membedakan mana perilaku disiplin dan yang tidak disiplin.
66
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan kedisiplinan sangat penting untuk membentuk karakter dan
kepribadian siswa, dapat mengembangkan potensi yang terdapat didalam diri siswa. Dengan menanamkan kedisiplinan membuat
siswa berani untuk meraih mimpinya atau cita-citanya dengan rasa bertanggung jawab, mandiri, dan optimis. Membuat siswa
66
Indah Sumaya, op. cit., h. 17
membiasakan dirinya hidup teratur, melakukan hal-hal yang mereka inginkan sesuai dengan aturan yang baik dan dapat
mengendalikan dirinya dengan baik.