Pembahasan Jurnal Kultura | Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

5576 Problem posing mempunyai beberapa arti, problem posing adalah perumusan masalah yang berkaitan dengan syarat-syarat soal yang telah dipecahkan atau alternatif soal yang masih relevan Suharta, dalam Sari 2000:93. Problem posing dapat membantu siswa dalam mencari topik baru dan menyediakan pemahaman yang lebih mendalam. Selain itu juga, problem posing dapat mendorong terciptanya ide-ide baru yang berasal dari setiap topik yang diberikan. Topik disini khususnya dalam pembelajaran matematika. Menurut Brown dan Walter dalam Muhfida 2010, pada tahun 1989 untuk pertama kalinya istilah problem posing diakui secara resmi oleh National Council of Teacher of Mathematics NCTM sebagai bagian dari national program for re- direction of mathematics education reformasi pendidikan matematika. Model pembelajaran problem posing ini mulai dikembangkan di tahun 1997 oleh Lyn D. English, dan awal mulanya diterapkan dalam mata pelajaran matematika. Selanjutnya, model ini dikembangkan pula pada mata pelajaran yang lain.

2.4. Berpikir Kreatif

Berpikir diasumsikan secara umum sebagai proses kognitif yaitu suatu aktivitas mental yang lebih menekankan penalaran untuk memperoleh pengetahuan, Presseinsen Hartono, 2009:1. Ia juga mengemukakan bahwa proses berpikir terkait dengan jenis perilaku lain dan memerlukan keterlibatan aktif pemikir. Hal penting dari berpikir di samping pemikiran dapat pula berupa terbangunnya pengetahuan, penalaran, dan proses yang lebih tinggi seperti mempertimbangkan. Sedangkan dalam kaitannya dengan berpikir kreatif didefinisikan dengan cara pandang yang berbeda antara lain Jonhson dalam Siswono, 2004:2 mengatakan bahwa berpikir kreatif yang mengisyaratkan ketekunan, disiplin pribadi dan perhatian melibatkan aktifitas-aktifitas mental seperti mengajukan pertanyaan, mempertimbangkan informasi-informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu pikiran terbuka, membuat hubungan-hubungan, khususnya antara sesuatu yang serupa, mengaitkan satu dengan yang lainnya dengan bebas, menerapkan imajinasi pada setiap situasi yang membangkitkan ide baru dan berbeda, dan memperhatikan intuisi. Coleman dan Hammen Sukmadinata, 2004:177 dijelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian, dan ketajaman pemahaman dalam mengembangkan sesuatu. Sabandar 2008:1, bahwa berpikir kreatif sesungguhnya adalah suatu kemampuan berpikir yang berawal dari adanya kepekaan terhadap situasi yang sedang dihadapi, bahwa situasi itu terlihat atau teridentifikasi adanya masalah yang ingin harus diselesaikan.

3. Pembahasan

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, penulis mengadakan tes. Soal tes yang sama diberikan kepada kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan metode problem posing dan kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan metode biasa. Tes yang diberikan berupa tes awal dan tes akhir, soal tes sesuai dengan materi Bangun Datar Segi empat yang telah diajarkan. Adapun tes tersebut dilaksanakan pada semester 2 Tahun Ajaran 20132014 pada dua kelas yaitu kelas VII 1 dan kelas VII 2 , SMP Negeri 1 Sakti hasil tes yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 1. Data Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen kelas VII 1 No Nama Kelas Eksperimen Tes Awal Tes Akhir 1 2 3 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Agil Alkausar Ahklakul Arif Akmal Hanif Amar Fakhri Cut Aidilatul Aula Delis Safilni Fauzatul Zuliza Habibullah 40 35 25 35 50 50 50 40 45 60 35 60 95 65 50 60 5577 9. 10. 11. Indah Sundari Maizar Maulia Miftahul Jannah 60 30 45 80 65 45 1 2 3 4 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30 31. 32. M.ikhsan M. nurlif Akmal M. Nazar M. Nofal M. Rizal M. Radhi Munfadhul Ramadhan Qaihanul Akmal Rahma Wati Radiania Rahayu Rahmad Santi maulidia Santriani Siti rahmah Tuti rahmah T. aldi munazar Teuku iswandi Zul ahya Ziatun nisa Zia ramadhani 30 45 55 45 40 50 25 45 40 50 35 40 45 50 50 45 35 55 60 55 60 40 55 75 50 80 55 65 30 80 70 40 45 70 50 75 55 85 60 70 65 60 Table 2. Data Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol kelas VII 2 No Nama siswa Kelas Kontrol Tes awal Tes akhir 1 2 3 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. Ambia Cut Faizatul Amira Detti Azwani Dodi Alfandra Fajar Furqan Ira Maulina Irmayani Julia Santi Khalizazia Khairil Aziz Lisa Yumeida Maya Safira Mainumis Mahzar Razi Mauliza Zahara Midun Bahri Mirza Rizki Muzammil Azmi M. Fazil M. Razi Nawailul Azkia Nazaruddin Rahmaniar Rita Sawitri Sakti Burhanuddin Syarifah Mutia Zalmi Fazhillah 30 20 30 30 40 45 45 60 30 20 45 45 50 55 50 40 25 40 40 50 45 35 45 55 50 45 50 30 50 30 45 35 45 60 55 70 30 35 60 60 65 80 55 45 40 45 50 65 50 40 60 75 60 55 65 30 Untuk menguji hipotesis statistik yang digunakan adalah uji-t, adapun rumus yang akan diuji adalah sebagai berikut: H : µ 1 = µ 2 Ha : µ 1 µ 2 Keterangan: H : Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Problem Posing tidak dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi bngun datar segi empat kelas VII Semester II SMP Negeri 1 Sakti Tahun Pelajaran 20132014. Ha : Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Problem Posing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi bngun datar segi empat kelas VII Semester II SMP Negeri 1 Sakti Tahun Pelajaran 20132014. 5578 Langkah yang akan dihitung selanjutnya adalah menghitung atau membandingkan hasil tes akhir kelas eksperimen dengan tes akhir kelas kontrol perhitungan tersebut dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh nilai mean dan standar deviasi pada masing-masing yaitu: = 251,64 Sehingga nilai s 2 diperoleh: Untuk s = 14,58, maka nilai t diperoleh: Dengan taraf signifikan α = 0,05 derajat kebebasan dk = n 1 + n 2 – 2 = 32 + 28 – 2 = 58, maka dari daftar distribusi t dengan peluang 0,975 dan dk = 58 dengan cara interpolasi diperoleh t 0,97558 = 2,00. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signif ikan α = 0,05 dan derajat kebabasan dk = n 1 + n 2 – 2 = 58, dengan peluang 1 – ½α. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: - Terima H dan tolak Ha jika t hitung t tabel - Tolak H dan terima Ha jika t hitung ≥ t tabel. Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh t = 2,13, jadi t hitung t tabel yaitu 2,13 2,00 sehingga H ditolak dengan demikian Ha diterima. Sehingga hipotesis: “pembelajaran matematika menggunakan pendekatan problem posing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi bangun datar segi empat kelas VII semester II SMP Negeri 1 Sakti Tahun Pelajaran 20132014”. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Problem posing adalah suatu model pembelajaran yang mewajibkan siswa untuk mengajukan soal sendiri. Pembelajaran matematika dengan pendekatan problem posing suatu pendekatan yang efektif karena kegiatan sesuai dengan pola pikir matematika, yaitu pengembangan matematika sering terjadi dari problem posing. Akhirnya problem posing sangat tepat jika diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada matematika. 5579 Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh t hitung ≥ t tabel yaitu 2,13 2,00 sehingga H ditolak dengan demikian Ha diterima. Dari analisis statistik dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan pendekatan problem posing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi bangun datar segi empat kelas VII semester II SMP Negeri 1 Sakti tahun pelajaran 20132014. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan