5656 dalam mendengar, berbicara, membaca dan menulis.Dalam PWL ada beberapa komponen yang
dapat diterapkan didalam kelas, berikut akan dijelaskan beberapa komponen tersebut dalam Hariyanto, 2009:54:
a. Reading Alound
Dalam kegiatan ini akan dilakukan proses membaca yang dilakukan oleh dosen untuk peserta didiknya, dosen dapat menggunakan bacaan yang terdapat dalam buku teks atau buku cerita, dengan membacakan
menggunakan suara yang nyaring dan intonasi yang baik sehingga setiap mahasiswa dapat mendengarkan dan menikmati cerita yang disajikan. Kegiatan ini akan sangat bermakna terutama jika diterapkan didalam kelas
rendah. Dosen hanya menggunakan beberapa menit dalam pembelajaran saja. Kegiatan ini juga dapat membantu dosen untuk memotivasi peserta didik untuk membangun suasana belajar yang kondusif.
b. Jurnal Writing
Sarana yang aman bagi peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya, dengan menceritakan apa yang menjadi pengalaman belajar yang dirasakan, diungkapkan dalam bentuk tulisan, banyaknya peserta didik
akan membantu dalam proses penulisan karena semakin banyak peserta didik akan semakin banyak pengalaman belajar yang terjadi, namun terkadang peserta didik tidak menyadari hal tesebut, sehingga tidak
mengungkapkan apa yang terjadi.
c. Sustained Silent Reading SSR
Kegiatan ini diartikan sebagai membaca dalam hati yang dilakukan peserta didik, akan memberi kesempatan bagi peserta didik untuk memilih sendiri materi yang menarik kita disajikan yang akan dibacanya.
Dalam hal ini peserta didik akan memilih sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga peserta didik dapat menyelesaikan proses membaca dengan baik, sehingga pada komponen ini dapat menyenangkan, karena
mampu berkomunikasi dengan baik, lebih konsentrasi dalam waktu yang lama dan dapat mengambil pengetahuan yang menarik dari materi yang diajarkan.
d. Shared Reading
Kegiatan ini diartikan sebagai membaca bersama antara dosen dan peserta didik, dimaan setiap orang mempunyai bahan bacaan yang akan dibacanya. Kegiatan ini dapat dilakukan baik dikelas rendah atau kelas
tinggi
e. Guided Reading
Dalam kegiatan ini dosen berperan sebagai model dalam kegiatan membaca atau disebut juga dengan membaca terbimbing. Dosen menjadi pengamat dan fasilitator, kemudian dosen melemparkan beberapa
pertanyaan dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan dengan kritis, bukan sekedar pertanyaan pemahaman.
f. Guided Writing
Dalam kegiatan ini diartikan sebagai membaca terbimbing, dalam menulis terbimbing peran dosen hanya sebagai fasilitator dengan membantu peserta didik menemukan hal yang ingin ditulisnya dengan jelas,
sistematis dan menarik. Dosen bertindak sebagai pendorong bahan pengaturan, sebagai pemberi saran bukan pemberi pentujuk.
g. Indepent Reading
Kegiatan ini membaca dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri materi yang ingin dibacanya, membaca bebas merupakan bagian integral PWL, sehingga peserta didik dapat
bertanggung jawab terhadap bacaan yang dipilihnya, dengan jelas peran dosen pun berubah dari seseorang pemrakarsa, model dan pemberi tuntunan menjadi seseorang pengamat, fasilitator dan pemberi respon.
Dalam hal ini PWL akan dibantu oleh multimedia dalam pembelajaran, dengan alasan menciptakan suasan belajar yang menyenangkan, membuat cerita atau bahan bacaan dari multimedia, multimedia
5657
merupakan salah satu media pembelajaran, sesuai dengan harapan media, media akan mjadi perantara dalam setiap pembelajaran. Multimedia yang akan digunakan adalah cerita pendek yang di download dari you tube.
Dengan demikian diketahui dengan jelas, menurut Asyhar dalam Safitri, 2013:48 media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga
terjadi lingkungan belajar yang kondusif dan dapat melakukan pembelajaran secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, media dijadikan sebagai alat perantara dalam pembelajaran, sehingga ketika pembelajaran
berlangsung akan berjalan dengan menyenangkan. Dengan demikian, multimedia inetraktif dapat dijadikan medai PWL dalam menciptkan inetraksi yang
baik antara dosen atau peserta didik, sehingga memudahkan dan membangkitkan kemampuan peserta didik dalam memabca, menulis, menyimak dan berbicara di depan kelas, dengan multimedia ineraktif juga
membangkitkan dan membangun motivasi peserta didik dalam mengikuti setiap kegaitan yang disajikan di kelas.
Menurut Hidayah dalam hal PWL akan dapat melakukan penilaian didalam kelas dengan harapan dosen agar sentiasa memperhatikan segala kegaiatan yang dilalukan peserta didik, penialian dapat dilakukan
pembelajaran sedang berlangsung, dosen dapat memperhatikan peserta didik menulis, mendengarkan ketiak dikelas sedang berlangsung diskusi baik secara kelompok ataupun diskusi kelas. Hal ini juga didukung oleh
Puspita 2004:19 bahwa dengan penilaian PWL dapat dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung, penilaian dapat membantu dosen mengetahui kegaiatan yang terjadi pada kegiatan yang
dilakukan. Dengan demikian, hasil belajar PWL adalah proses menilaian yang dilakukan dosen dalam kegiatan pembelajaran, melihat kemampuan peserta didik dalam memahami setiap materi yang disajikan atau
dengan kata lain dengan mengetahui hasil akhir peserta didik, melihat seberapa jauh peserta didik bertanggung jawab dalam memahami setiap kegiatan yang sedang berlangsung dan keberhasilan peserta didik dalam
membaca, mendengarkan, menulis dan berbicara setiap materi yang disajikan. Dalam proses pembelajaran berbahasa inggris, juga diperlukan motivasi dalam berbicara, menurut
Abadi 2006:1 yang menyatakan motivasi merupakan modal awal mencapai keberhasilan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, dengan demikian akan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berbicara dalam
berbahasa inggris dengan diikuti dengan kemampuan dalam menulis, mendengar dan membaca. Dengan motivasi juga akan membangkitkan gairah peserta didik dalam mengikuti tahap-tahap kegiatan yang disajikan.
Dengan demikian, motivasi dapat meningkatkan kemampuan speaking peserta didik dalam proses pembelajaran, dengan adanya motivasi dapat membuat pembelajaran berlangsung dengan maksimal, motivasi
juga memiliki faktor internal dan faktor eksternal yang dapat membangkitkan melalui proses pembelajaran, dengan motivasi speaking yang baik akan membangun kemampuan peserta didik dalam mnguasai setiap
kegiatan apapun baik dikelas atau diluar kelas. Penelitian ini akan didukung oleh beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah a
Penelitian yang dilakukan oleh Widianto, Suripto dan Suryandari pada tahun 2013 yang Menerapkan PWL Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 2 Kalibeji Tahun Ajaran
20122013, dengan demikian diperoleh hasil terdapat peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV, bPeneltian yang dilakukan oleh Rahman pada tahun 2011 dengan judul The Role Of Whole
Language Teaching of Young EFL Students dengan hasil WLT memberikan efektifitas ketika digunakan
dalam pembelajaran bahasa inggris.
3. Metode Penelitian