Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Anggaran

5587

2.1. Pelaksanaan Kegiatan

Program-program pembangunan gampong dilakukan dengan usulan-usulan dari masyarakat yang di bahas dalam musyawarahkan,dan di tampung kemudian antar usulan-usulan dari masyarakat tersebut di bawa dalam musrenbang. semua program kegiatan ini dijadikan bank data kegiatan pembangunan berkala. terlampir pada lampiran jenis kegiatan pembangunan gampong. kegiatan pembangunan fisik untuk gampong masih sekitar sarana dan prasarana yang mengacu pada dokumen musrenbang. Mengingat bahwa gampong merupakan daerah penyangga pangan maka kegiatan sarana dan prasarana perhubungan, pertanian serta pemerintahan masih menjadi prioritas ataupun agenda kegiatan pembangunan fisik gampong, yang pelaksanaan sepenuhnya oleh masyarakat itu sendiri. Dari pemerintah gampong hanya menampungmenjembatani kemudian usulan tersebut di masukan dalam agenda pembangunan. Dan yang lebih penting lagi adalah melihat keuangan yang ada. Karena faktor ini mendukung sepenuhnya dari berbagai kegiatan yang ada. Setelah semua kegiatan sarana dan prasarana desa sukses dilaksanakan, barulah kegiatan non fisik dikerjakan. [Tertuang dalam dokumen musrenbang]. Semua program ini sukses sepenuhnya dan harus didukung dengan profesional dan tidak boleh melanggar ketentuan.

2.2. Pelaksanaan Anggaran

Anggaran pendapatan Gampong Lamkabu kecamatan indrajaya anggaran untuk Gampong di dapatkan dari dana bantuan PNPM-MP dan dari bantuan dana BKPG. Bantuan dana tersebut di gunakan untuk membangun jalan-jalan dan lorong-lorong di dalam Gampong. Selain itu pendapatan gampong lamkabu juga di dapatkan dari padi kematian dan itu di masukkan dalam kas Gampong. Padi kematian tersebut bertujuan untuk membeli keperluan untuk orang meninggal di Gampong lamkabu seperti kain kafan dan sebagainya pendapatan gampong juga di dapatkan dari sawah-sawah milik gampong atau meunasah. Pendapatan orang di gampong lamkabu kecamatan indrajaya khususnya di bidang pertanian dan sisanya bermata pencarian sebagai buruh, tukang, kuli bangunan,pedagang,dan pegawai negeri sipil. Pelaksanaan anggaran di gampong lamkabu juga di lakukan dengan cara simpan pinjam untuk perempuan atau di kenal dengan spp simpan pinjam perempuan pelaksanaan anggaran seperti ini bertujuan untuk meningkatkan atau mendorong kreatifitas perempuan di gampong lamkabu dengan cara meminjamkan modal kepada perempuan supaya bisa membuka usaha kecil kecilan untuk membantu mensejahterakan warga gampong Lamkabu Kecamatan Indrajaya. Adapun cara-cara yang telah di lakukan warga gampong lamkabu sudah berjalan dengan baik sampai saat ini karena dengan adanya pinjaman pinjaman modal kehidupan masyarakat lebih rnernbantu dalam,usaha usaha warga gampong lamkabu kecamatan Indrajaya mempunyai modal tambahan,dan pembayaran modal tersebut menggunakan sistem cicilan per bulannya sampai batas waktu yang di tentukan oleh panitia gampong yang bertugas rnelaksanakan anggaran gampong. Gampong Lamkabu kecamatan Indrajaya, dalam rangka melaksanakan pembangunan masyarakat gampong selalu bekerja sama dengan seluruh anggota masyarakat gampong lamkabu baik dengan garnpong lamkabu juga telah berhasil melaksanakan anggaran yang di dapatkan dari dan memberikan ide,gagasan,ataupun pendapat,baik dengan cara bekerja di lapangan dalam rangka melakukan pembangunan gampong. Masyarakat gampong lamkabu juga terbiasa dengan gotong royong untuk melaksanakan pembangunan seperti dalam hal pemeliharaan 5588 bangunan yang sudah dibangun seperti membersihkan selokan saat musim hujan tiba jika ada sampah-sampah yang menumpuk dalam selokan yang di bangun tersebut. Dalam melakukan pembangunan masyarakat gampong lamkabu juga mendukung penuh program program pemerintah untuk melakukan pembahgunan. Baik pembangunan fisik maupun pembangunan sumberdaya manusia SDM. Masyarakat gampong lamkabu kecamatan Indrajaya juga mendukung penuh program program pemerintah dalam bidang pendidikan,dan masyarakat gampong lamkabu kecamatan Indrajaya juga sangat mendukung program pemerintah supaya sukses dalam melakukan pembanguan demi terdipta masyarakat Indonesia yang adil makmur, dan sejahtera seperti yang di harapkan oleh pemerintah Indonesia dan khususnya rakyat Indonesia semuanya. Masyarakat larnkabu terdiri dari Beberapa golongan. Golongan kaya, menengah dan golongan miskin. Masyarakat gampong lamkabu juga seperti masyarakat gampong lain pada umunmya. Keadaan masyarakat garnpong lamkabu kecamatan Indrajaya normal seperti keadaan masyarakat gampong lain pada umumnya. Masyarakat larnkabu rnempunyai kebiasaan jika ada acara kenduri atau acara peresmian acara perkawinan atau pernikahan warga gampong lamkabu, anggota masyarakat yang lainnya datang untuk membantu warga yang melaksanakan acara tersebut dirumahnya. Masyarakat gampong lamkabu juga mempunyai kebiasaan pergi takziah seperti gampong lainnya ke tempat orang meninggal jika ada kerabat warga gampong lamkabu kecamatan Indrajaya, maka kerabatnya akan memberi pengumuman kepada masyarakat agar mau menyedekahkan sepatah dua patah doa untuk orang yang meninggal tersebut. Masyarakat lamkabu juga mempunyai kebiasaan bermusyawarah jika ada perbedaan pendapat antara sesama warga gampong lamkabu maka penyelesaiannya ialah dengan musyawarah di menasah dan hal yang semacam itu juga berlaku kepada masyarakat gampong yang lain jika bermasalah dengan masyarakat gampong lamkabu, apabila dengan musyawarah tidak dapat juga di menyelesaikan perselisihan maka yang berhak menangani perkara akan menangani perkara tersebut, gampong lamkabu kecamatan Indrajaya dulunya juga pernah mengadakan ronda malam atau dengan bahasa Aceh yang di sebut jaga malam, ronda malam tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan gampong, tapi ronda rnalarn tersebut sekarang ini sudah tidak di adakan lagi sama juga di gampong- gampong lain. Seiring arus desentralisasi dan demokratisasi, kebijakan pembangunan di Provinsi Aceh juga mengalami perubahan. Mulai dari perubahan pada pemerintahan lokal, dari desa menjadi gampong, hingga perubahan pada pencirnaan pembangunan. Dan wacana mengenai partisipasi muncul bersama perubahan tersebut. dengan mengacu pada konsep partisipasi world bank 1996 bahwa makna dasar dari partisipasi adalah proses berbagi dan mengambil bagian dari implementasi model-model pendanaan pembangunan gampong serta bagaimana implikasinya akan dikaji. kajian dilakukan dengan mengupas unsur-unsur partisipasi, pihak-pihak yang terlibat dalam partisipasi. Serta indikator dan derajat partisipasi dalam implementasi tiga model alokasi dana pembangunan di gampong, yaitu alokasi dana gampong BKPG dan program nasional pemberdayaan masyarakat PNPM-MP serta implikasi partisipasi masyarakat dalam implementasi tiga model alokasi dana pembangunan gampong terhadap pembangunan gampong. Penelitian dilakukan dengan teknik wawancara mendalam indepth interview dan observasi lapangan. Wawancara dilakukan lewat pertemuan-pertemuan informal antara peneliti dengan 5589 responden, sedangkan observasi dilakukan pada hasil-hasil pembangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter partisipasi masyarakat gampong Lamkabu kecamatan Indrajaya dalam ketiga model alokasi dana pembangunan berbeda satu sama lain. unsur partisipasi yang meliputi keterwakilan dan keterlibatan tidak terpenuhi sehingga derajat partisipasi masyarakat berada pada tingkat informative, dalam BKPG unsur keterwakilan terpenuhi sehingga derajat partisipasi masyarakat berada pada tingkat konsultatif dalam PNPM-MP .terpenuhi seluruhnya sehingga derajat partisipasi masyarakat mengalami peningkatan dari tingkat konsultatif pada beberapa tahap menjadi ruang kewargaan pada tahap selaujutnya. Hal ini menunjukkan bahwa selain dana dan waktu pelaksanaan program, pihak-pihak aktor yang terlibat dalam kegiatan pembangunan juga berpengaruh pada partisipasi masyarakat. Dana yang kecil,waktu yang pendek,dan aktor yang didominasi oleh aparat pemerintah gampong menjadikan tingkat partisipasi masyarakat dalam program yang lain sedikit rendah. Peningkatan jumlah dana dan waktu yang lebih panjang, sebagaimana dalam program BKPG, juga tidak menjamin tingkat partisipasi masyarakat apabila aparat pemerintah gampong masih mendominasi. Pengaruh aktor terhadap partisipasi masyarakat kembali terlihat dalam program PNPM- MP, yang mana keberadaan fasilitator beriringan dengan peningkatan partisipasi masyarakat. Penerimaan Gampong Lamkabu kecamatan indrajaya tahun 2015 dari dana kematian berjumlah Rp 3.000.000 dan bantuan peumakmu Gampong BKPG Rp 41.000.000 Dan jumlah penerimaan tahun 2012 Rp 44.000.000.Sedangkan jumlah pengeluaran berjumlah Rp 41.500.000. Anggaran merupakan alat akunting yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Anggaran memperlihatkan bagaimana sumber daya yang diharapkan akan diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. Anggaran yang digunakan sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian merupakan jalan terbaik bagi pimpinan perusahaan untuk menempatkan suatu organisasi pada arah tertentu. Anggaran juga merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan, sehingga anggaran dapat dirancang berdasarkan kondisi perusahaan disesuaikan dengan data tertulis mengenai seluruh kegiatan organisasi perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran digunakan untuk mengarahkan suatu kegiatan dan juga sebagai alat perbandingan dalam mengukur basil pelaksanaan kegiatan, sehingga proses pelaksanaan terkendali. Ada beberapa pengertian yang diberikan mengenai anggaran oleh beberapa kalangan ahli. Tetapi pengertian tersebut pada dasarnya memiliki maksud yang sama. Menurut Mulyadi 2006 pengertian anggaran adalah sebagai berikut: Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam suatu moneter standard dan satuan ukuran lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Kepala badan pemberdayaan masyarakat BPM Aceh, Zulkifli Hs menambahkan, khusus untuk kegiatan yang digulirkan PNPM-MP selama 2015 tercatat telah dialokasikan bagi sejumlah kegiatan fisik dan ekonomi. Tercatat hingga Januari 2016, anggaran 2015 telah direalisasikan bagi kegiatan bidang pendidikan dalam bentuk perbaikan dan pembangunan fasilitas dan sarana prasarana pendidikan dengan total mencapai 9.455 meter per segi. Total 5590 kegiatan perbaikan, peningkatan dan pembuatan jalan baru lebih dari 1,1 juta meter. Prasarana bidang kesehatan 4.719 meter per segi dan lebih dari l 00 ribu meter.

2.3. Landasan Hukum Pelaksanaan Anggaran APBG