Hasil dan Pembahasan Jurnal Kultura | Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

5644 penelitian akan dilakukan analisa data menggunakan analisis kluster non-hirarki atau K-MeansCluster, dengan tiga cluster kelompok dilanjutkan dengan analisis crosstab dan grafik, dengan menggunakan SPSS IBM 22 for windows, kemudian akan digunakan perhitungan angket sesuai dengan indikator yang diteliti, dengan menggunakan rumus, sebagai berikut: Dimana: A = Persentase angket perindikator R = Jumlah Total yang diperoleh setiap indikitor angket S = Jumlah total maksimum setiap indikator angket Perhitungan angket akan dianalsis dengan menggunakan Ms.Exel 2013 sesuai dengan angket yang telah dijawab oleh reponden. Dengan katerogi kesulitan sebagai berikut: Interval Penilaian Kategori Kesulitan 100 – 80 Sangat Rendah 79 – 60 Rendah 59 – 40 Sedang 39 – 20 Tinggi 19 – 1 Sangat Tinggi Kesimpulan akan diambil sesuai dengan grafik yang dihasilkan oleh angket untuk aspek psikologis dan sosiologis mahasiswa, sedangkan untuk aspek kognitif akan diambil dari kemampuan mahasiswa dalam menjawab setiap indikator taksonomi Bloom yang telah disediakan, kemudian akan mendeskripsikan hasil K-Means dari hasil SPSS dan mendesripsikan semua hasil sesuai dengan rumusan masalah yang diharapkan.

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aspek kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Ilmu Kealamiaan Dasar IKD. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester V pada program studi Bimbingan Konseling, PG-PAUD dan Pendidikan Bahasa Inggris. Setiap mahasiswa diberikan tes dan angket untuk mengetahui lebih jelas kesulitan yang dihadapi mahasiswa, tiga aspek yang akan di diagnosa sebagai kesulitan yaitu aspek psikologis. Program studi Bimbingan Konseling diketahui bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa pada aspek psikologis dengan kesulitan kategori sedang terdapat pada indikator persepsi sebesar 59,70 hal ini menjelaskan bahwa mahasiswa menganggap bahwa mata kuliah IKD tidak penting untuk diikuti, kurang menyenangkan bahkan mahasiswa sudah menyatakan sebelum materi disampaikan sudah merasa kesulitan dan tidak menyukai, kemudian diikuti dengan memori dan kebiasaan belajar sebesar 66,25 hal ini menjelaskan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan pada kategori rendah dengan diberikan materi susah untuk diingat, tidak mengulang materi dirumah, bahkan tidak menyiapkan bahan diskusi sebelum disajikan dan selalu kurang ikut serta dalam menjawab atas pertanyaan-pertanyaan yang disajikan atau dikatakan “cuek” dalam diskusi serta kesulitan yang dihadapi adalah pada indikator berpikir sebesar 68,96 pada kategori kesulitan rendah, hal ini berkaitan dengan kesulitan dalam pemahaman, IKD tidak membantu berpikir kritis dalam diskusi dikelas, mahasiswa juga tidak terpancing untuk ikut berargumen 5645 dalam menyelesaikan masalah dan kurang membangkitkan pola pikir dalam mengenal makhluk hidup, alam semesta dan teknologi. Pada program studi PG-PAUD diketahui bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa pada aspek psikologis dengan kategori sedang terdapat pada indikator persepsi sebesar 62,27 pada kategori kesulitan rendah artinya hal ini menjelaskan bahwa mahasiswa menganggap bahwa mata kuliah IKD penting untuk diikuti, menyenangkan bahkan mahasiswa sudah menyatakan sebelum materi disampaikan sudah merasa kesulitan dan menyukai, kemudian diikuti dengan memori dan kebiasaan belajar sebesar 65,5 pada kategori kesulitan rendah artinya hal ini menjelaskan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan diberikan materi yang diberikan susah untuk diingat, tidak mengulang materi dirumah, bahkan tidak menyiapkan bahan diskusi sebelum disajikan dan selalu kurang ikut serta dalam menjawab atas pertanyaan- pertanyaan yang disajikan atau dikatakan “cuek” dalam diskusi. Pada program studi Pendidikan Bahasa Inggris diketahui bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa pada aspek psikologis dengan kategori sedang terdapat pada indikator persepsi sebesar 60,27 pada kategori kesulitan sedang artinya hal ini menjelaskan bahwa mahasiswa menganggap bahwa mata kuliah IKD penting untuk diikuti, menyenangkan bahkan mahasiswa sudah menyatakan sebelum materi disampaikan sudah merasa kesulitan dan menyukai, kemudian diikuti dengan memori dan kebiasaan belajar sebesar 64,33 pada kategori kesulitan sedang artinya hal ini menjelaskan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan diberikan materi yang diberikan susah untuk diingat, tidak mengulang materi dirumah, bahkan tidak menyiapkan bahan diskusi sebelum disajikan dan selalu kurang ikut serta dalam menjawab atas pertanyaan-pertanyaan yang d isajikan atau dikatakan “cuek” dalam diskusi, serta mahasiswa tidak berarti mengangkat motivasi mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran sebesar 66,04 pada kategori kesulitan sedang artinya serta mahasiswa merasa mengalami kesulitan dalam proses berpikir sebesar 68pada kategori kesulitan sedang. Dengan kata lain mahasiswa masih mengalami kesulitan kategori sedang secara psikologis mahasiswa. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu mengetahui faktor-faktor permasalahan dalam kesulitan belajar mahasiswa pada psikologis pada mata kuliah Ilmu Kealamian Dasar IKD, dengan menggunakan K-Means Cluster diperolehlah cluster kelompok kesulitan dengan tiga kelompok yaitu dengan 1 kesulitan tingkat tinggi, 2 kesulitan tingkat menengah dan 3 kesulitan tingkat rendahtidak sulit, hasil tersebut telihat pada lampiran I. Setelah secara terperinci diperoleh cluster dalam setiap indikator, maka dapat diperoleh kesimpulan sesuai tabel Final Clusters Centers, sebagai berikut: Tabel 1. F inal Cluster Centers Cluster 1 2 3 Aspek Psikologi 77.29 107.77 95.36 Cluster 1 menjelaskan bahwa responden yang menjawab pernyataan angket dan soal mempunyai nilai lebih rendah dibanding dengan yang lain, kelompok ini juga memiliki kesulitan dalam setiap aspek penilaian baik aspek psikologi, dengan ciri-ciri tersebut bisa diduga hampir seluruh mahasiswa tersebut menjawab tidak setuju dalam setiap angket dan menjawab salah dalam setiap soal. Dengan demikian, cluster 1 dapat dinyatakan kesulitan tingkat tinggi. Cluster 2 menjelaskan bahwa responden lebih baik dibandingkan cluster yang lain baik dalam menjawab angket dan soal, kelompok ini hanya sedikit mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya, dengan demikian, cluster 1 dapat dinyatakan kesulitan tingkat menengah dan Cluster 3 menjelaskan bahwa responden lebih rendah dibandingkan cluster yang lain baik dalam menjawab angket dan soal, kelompok ini hanya tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya, baik dari aspek 5646 psikologis, dengan ciri-ciri tersebut bisa diduga sebagian mahasiswa tersebut menjawab setuju dalam setiap angket dan menjawab benar dalam setiap soal. Dengan demikian, cluster 3 dapat dinyatakan kesulitan tingkat rendah atau tidak mengalami kesulitan. Dari outputSPSS, diketahui dengan jelas dengan informasi bahwa pada aspek psikologis, mahasiswa responden sebagian besar terdapat pada kesulitan tingkat redah tidak sulit sebesar 60,6 atau berada pada cluster 3, sedangkan sisanya ada di cluster 2 atau berada pada kesulitan tingkat menengah sebesar 37,9 dan cluster 1 atau berada pada tingkat kesulitan tinggi sebesar 1,5. Dengan kata lain, aspek psikologis berada dtingkat kesulitan rendah. Untuk aspek psikologis, mahasiswa sudah memiliki aspek psikologis yang baik artinya faktor internal mahasiswa sudah baik, walaupun pada lampiran I diketahui bahwa masih ada kesulitan tingkat tinggi seperti persepsi, berpikir, minat dan motivasi mahasiswa, namun hal itu dapat bisa diatasi dengan baik oleh mahasiswa itu sendiri, karena faktor internal yang hanya bisa mengontrolnya adalah mahasiswa itu sendiri. Walaupun hasil penelitian Masita, Sapurah dan Siregar menyatakan bahwa faktor internal atau aspek psikologi adalah salah satu faktor kesulitan peserta didik. Kesulitan tingkat rendah tidak sulit adalah aspek psikologis faktor intern dapat diatasi dengan cara berikut:  Memberikan materi-materi yang aplikatif dan sesuai dengan isu berkembang saat ini dan kebutuhan mahasiswa sehingga mudah dipahami  Memberikan penghargaan, aturan dan keterbukaan nilai sehingga mahasiswa lebih antusias dan kepercayaan diri  Memberikan kesempatan dalam memberikan argumen-argumen ketika proses diskusi berlangsung  Memberikan materi-materi yang menantang, yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan minat belajar.

5. Kesimpulan dan Saran