Tinggi Tanaman Jumlah Buah Perbatang

5680 Kelebihan Nitrogen, menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak sempuma dan batang yang lemah, kualitas buah seperti peach dan apeI rendah dan kandungan gula pada buah seperti beetroot rendah. Di samping itu, akumulasi nitrat dalam daun tanaman yang dapat dimakan meningkat. Mencerna makanan seperti makanan tinggi nitrat dapat menyebabkan resiko pada kesehatan hewan dan manusia Darmawijaya, 1993. Jumlah Nitrogen sangat banyak di atmosfer, tetapi tanarnan tidak mampu menyerap secara langsung, kecuali diproses secara alami dalam tanah. OIeh karena itu, dengan menambahkan arnpas kopi ke dalam tanah menghasilkan pelepasan rendah nitrogen. Hal tersebut sarna seperti menarnbahkan pupuk ke dalam tanah Ashari, 1995.

2.3. Peranan EM-4 Terhadap Tanah dan Tanaman

Pupuk hayati merupakan bahan yang mengandung unsur mikroorganisme baik jamur maupun bakteri. Ada beberapa bentuk pupuk hayati rnisalnya berupa cairan atau padatan. Sebagai contoh adalah EM-4, M-Bio dan lain-lain cairan, pupuk hayati Mikoriza, Rhizoplus, Rhizogen padatan. Pupuk hayati EM-4 rnengandung jamur mikoriza yaitu sejenis jamur tanah yang mempunyai peran dalam menyediakan unsure hara bagi tanaman terutama P, sedangkan M-Bio mengandung beberapa bakteri yang berperan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Karena secara langsung maupun tidak langsung dapat menambah ketersediaan unsur maka aplikasi pupuk hayati dapat mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk buatan, pestisida dan juga dapat menanggulangi pemakaian pestisida Musnamar, 2005. Aplikasi pupuk hayati di bidang pertanian merupakan salah satu alternative untuk mendukung pertanian organik atau pertanian berkelanjutan untuk menanggulangi persoalan lingkungan dan keamanan hasil panen. EM4 merupakan pupuk hayati cair yang mengandung mikroorganisme, salah satunya yaitu bakteri pelarut fosfat dan mikoriza. Terdapat beberapa jenis fungi dan bakteri, seperti:Bacillus polymyxa, Pseudomonas striata, Aspergillus awamori, dan Pencillium digitatum yang diidentifikasi mampu melarutkan bentuk P tak larut menjadi bentuk tersedia bagi tanaman Susanto. 2002. Mikoriza merupakan jenis fungi yang menguntungkan perturnbuhan tanaman terutama pada tanah- tanah yang mengalami kekurangan P. Mikoriza tidak hanya menguntungkan perturnbuhan tanarnan. tetapi juga rnenekan kebutuhan pupuk P sampai 20 - 30. Mikoriza bersimbiose dengan perakaran tanaman dan membantu dalam penyerapan fosfat. Ektomikoriza seperti seperti Pisolitus, Laccaria, Amanita, Scleroderma, russula, 0dan Tricolomu Jenis fungi ini meningkatkan luas permukaan akar sehingga meningkatkan absorbsi hara, terutama jenis hara fosfat yang mempunyai mobilitas yang rendah dalam larutan tanah. Disamping itu juga membantu penyerapan air dan melindungi akar dari serangga pathogen akar Susanto. 2002. Perpaduan antara pupuk hayati dengan pupuk auorganik kimia juga dapat memperbanyak jumlah daun yang tumbuh. Hal ini disebabkan kandungan N yang disediakan oleh pupuk kimia cukup banyak dan diimbangi dengan mikorizalrnikroorganisme yang terkandung dalam pupuk hayati sehingga perttumbuhan dapat seimbang dan cepat Marsono dan Paulus, 2001. 3. Pembahasan 3.1. Pengaruh Dosis Ampas

a.Tinggi Tanaman

Rata-rata tinggi tanaman terung pada umur 15, 30 dan 45 akibat dosis ampas kopi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman terung pada umur 15,30 dan 45 hari HST akibat dosis ampas kopi Perlakuan Tinggi Tanaman Terung cm 15 HST 30 HST 45 HST 00 12,12 a 19,64 a 49,66 a 5681 DJ 11,73 a 21,90 b 53,94 b D2 12,30 a 23,56 e 59,25 e D3 14,86 b 24,41 e 63,78 d BNJ 0,05 1,58 0,82 1,19 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom Yang samaberbeda nyata pada taraf a = 5 uji BNJ Dari Tabel 1 dapat di jelaskan bahwa, rata-rata tinggi tanaman terung tertinggi pada umur 15, 30 dan 45 HST akibat dosis ampas kopi dijumpai pada perlakuan D3 30 ton Ha-] setara dengan 150 gplot,yaitu 14,86, 24,41 dan 63,78 cm yang berbeda nyata dengan semua perlakuan lainya Sedangkan tinggi tanaman terung yang terendah pada umur 15 HST dijumpai pada perlakuan 01 10 ton Ha -1 setara dengan 50 gr g plot yaitu1.73 yang berbeda nyata dengan semua perlakuan lainnya, akan tetapi pada urnur 30 dan 45 HST tinggi tanaman tercndah diumpai pada perlakuan Do 0 ton Ha- setara dengan 0 g plot yaitu 19.64,49.66cm. Hal ini sesuai dengan pendapat Leiwakabessi 1988 menyatakankan bahwa, pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara. Jika unsur hara berada dalam keseimbangan maka laju pertumbuhan dan kenaikan hasil cenderung meningkat.

b. Jumlah Buah Perbatang

Rata-rata jumlah buah perbatang tanaman terung pada umur 70, 75 dan 80 akibat dosis ampas kopi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Rata-rata .Tumlah Buah Perbatang Tanaman Terung pada Umur 70, 75 dan 80 HST Akibat Dosis Ampas Kopi Perlakuan Tinggi Tanaman Terung cm 70 HST 75 HST 80 HST 00 2.38 2.38 a 2.50 a DJ 2.38 a 2.50 ab 2.63 a D2 2.38 a 2.38 a 2.63 a D3 2.36 b 3.38 a 3.36 b BNJ 0,05 0.28 0.34 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolom yang saran tidak berbeda nyata pada taraf a = 5 uji BNJ Dari Tabel 2 dapat di jelaskan bahwa, rata-rata jumlah buah terung perbatang terbanyak pada umur 75 dan 80 HST akibat dosis ampas kopi dijumpai pada perlakuan D3 30 ton Ha -1 setara dengan 150 g plot,yaitu 3,38 dan 3,63 yang berbeda nyata dengan sernua perlakuan lainya. Sedangkan jumlah buah tanaman terung yang terendah dijumpai pada perlakuan Do 0 ton Ha -1 setara dengan 0 g plot yaitu 2.38 dan 2,50 yang berbeda nyata dengan semua perlakuan lainnya. Meningkatnya jumlah buah perbatang tanarnan terung pada perlakuan D3 30 ton Ha -1 setara dengan 150 g plot,terhadap jumlah buah perbatang tanarnan terung yang diamati memberi garnbaran bahwa dosis arnpas kopi sangat sesuai untuk pertumbuhan tanaman terung .Hal ini sesuai dengan pendapat Lingga 2008 menyatakan bahwa, pupuk organik menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah. Hal ini terutarna disebabkan oleh organisme dalam tanah yang memanfaatkan bahan organik sebagai makanan.

c. Berat Buah Per Plot