5638 3.
Memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen. 4.
Memberikan test berbicara dengan topik yang berbeda C.
Teknik Analisis Data
Berdasarkan desain penelitian di atas, maka penelitian ini akan melakukan uji normalitas
one sample Kolmogorov Smirnov
dan homogenitas data
One way Anova
, setelah itu akan dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan menggunakan analisis varians satu jalur One Way Anova,
dengan mengggunakan analisis ini maka dapat menunjukkan adanya interaksi sesuai hipotesis deskriptif dengan menggunakan
SPSS IBM 22 for Windows
. Sedangkan untuk menginterpretasikan skor yang berhubungan dengan penilaian berbicara
siswa, digunakan kriteria acuan penilaian milik Simon 2005:17.
NO SKOR
Tingkat Kemampuan 1
85 – 100
Sangat baik A 2
70 – 84
Baik B 3
55 – 69
Cukup C 4
40 -54 Kurang D
5 0 - 39
Sangat Kurang E
Berdasarkan tabel di atas, kategori tingkat pencapaian siswa sebagai berikut: 1 Kategori ‘sangat baik’ apabila nilai perolehan siswa antara 85 sampaidengan 100
2 Kategori ‘baik’ apabila nilai perolehan siswa antara 70 sampai dengan 84 3 Kategori ‘cukup’ apabila nilai perolehan siswa antara 55 sampai dengan69
4 Kategori ‘kurang’ apabila nilai perolehan siswa antara 40 sampai dengan 54, 5 Kategori ‘sangat kurang’ apabila nilai perolehan siswa antara 0 sampai
dengan 39
IV. Hasil Dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian ANALISIS DATA NILAI TEST
KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS
Deskriptif
N Mean
Std. Deviation
Std. Error 95 Confidence Interval for
Mean Minimum
Maximum Lower Bound Upper Bound
Strategi Quiz Team
20 67.00
7.847 1.755
63.33 70.67
55 85
Strategi Konvensional
20 59.80
6.764 1.512
56.63 62.97
50 75
Total 40
63.40 8.098
1.280 60.81
65.99 50
85
1. Pengujian Hipotesis
Untuk menolak atau menerima Hipotesis Nihil H tentang ada atau tidaknya perbedaan antara Mean
Data Eksperimen dengan Mean Data Kontrol secara signifikan maka perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui data homogen.
Tabel 5.6 Uji asumsi klasik
Test of Homogeneity of Variances
Hasil belajar Levene
Statistic df1
df2 Sig.
5639 .009
1 38
.926
Dari hasil out put pada tabel diatas, diketahui bahwa data homogen dengan sig 0,05 yaitu 0,926 0,05. Dari tabel diatas dapat dilihat juga bahwa nilai hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai hasil belajar pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa metode quiz team memberi pengaruh terhadap hasil belajar pada kelas eksperimen. Hal ini dapat dijelaskan dalam grafik berikut:
V. Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan metode quiz team dapat memberikan hasil belajar
yang cukup signifikan dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional. Dari analisis data diketahui bahwa sig 0,05 atau 0.004 0.05 berarti dengan metode pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
mempengaruhi terutama dalam berbicara bahasa Inggris. 2.
Kelompok mahasiswa yang mendapat perlakuan dengan metode quiz team mendapatkan hasil belajar lebih baik, terbukti dari tes hasil unjuk kerjanya dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang tidak
mendapat perlakuan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajara pada kelas eksperimen yang memiliki nilai 0,35 middle dan nilai 0,19 low untuk kelas control.
B. Saran
1. Para pengajar bahasa Inggris khususnya dalam yang mengampuh subjek berbicara memilih metode yang
tepat untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris para mahasiswa, dalam hal ini metode quiz team mampu meningkatkan keterampilan berbicara mahasiswa dalam bahasa Inggris.
2. Para pengajar diharapkan aktif dan inovatif dalam memberikan latihan pada mahasiswa dalam hal
berbicara bahasa Inggris sehingga dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan minat mereka. 3.
Para pengajar diharapkan dapat menciptakan suasana aktif dalam berbicara bahasa Inggris di dalam kelas khususnya dan di kalangan mahasiswa pada umumnya.
Daftar Pustaka
Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-teori Belajar Pembelajaran. Bandung: Erlangga.
Nila, Afningsih dan Ansari, Dani. 2015. Pengaruh Metode Debat Plus Terhadap Peningkatan Kemampuan Berbicara dalam Bahasa Inggris
. ISSN: 1411-0229. Vol 16 No.1 Maret Kultura. Medan. UMN al-Washliyah.
5640
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R D. Bandung: Alfabeta.
Maisaroh dan Rostrieniongsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar
Komunikasi di SMK Negeri 1 Bogor . Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Volume 8 Nomor 2,
November 2010.
Pratiwi, Ida Ayu Ekayudha. 2012. Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Metode Debat Plus dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris pada Siswa Kelas XII IPA SMA Pariwisata Kertha
Wisata Denpasar . Program Pascasarjana. Denpasar: Universitas Udayana.
Sari, Sartika. Sriyono dan F. Desy Siska. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode Konvensional, Peta Konsep, Peta Pikiran Bagi Siswa pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA
Muhammadiyah Purworejo Tahun Pelajaran 20122013 . Radiasi. Vol 3 No.2.
http:ekournal.umpwr.ac.idindex.phpradiasiarticleview716
5641
DIAGNOSA KESULITAN BELAJAR MATA KULIAH IKD PADA ASPEK PSIKOLOGIS
Asnarni Lubis., S.Pd., M.Pd
21
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor psikologis, besarnya faktor psikologis dan pemecahan masalah yang dihadapi mahasiswa program studi Bimbingan Konseling, PG-PAUD dan Pendidikan Bahasa
Inggris Universitas Muslim Nusantara UMN Al-Wasliyah Tahun Ajaran 20152016 pada Semseter V, sehingga sampel diambil secara random purposive dengan jumlah mahasiswa sebanyak 24 sd 30 Mahasiswa
setiap jurusan. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu pencarian faktor-faktor penyebab kesulitan, teknik pengumpulan data dengan angket dan tes, kemudian dengan teknik analisa data K-
MeansCluster, dengan tiga cluster kelompok dilanjutkan dengan analisis crosstab dan grafik, dengan menggunakan SPSS IBM 22 for windows.
Hasil penelitian yang diperoleh diketahui bahwa aspek psikologis mengalami kesulitan sebesar 60,6. Dalam mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan memberikan dan mengembangkan aspek psikologis
dengan cara memberikan materi-materi yang aplikatif dan sesuai dengan isu berkembang, penghargaan, aturan dan keterbukaan nilai, kesempatan dalam memberikan argumen-argumen ketika proses diskusi
berlangsung dan materi-materi yang menantang, yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan minat belajar. Dalam hal ini diketahui, bahwa program studi yang paling mengalami kesulitan tingkat tinggi adalah
Bimbingan Konseling sebesar 68,2, kemudian kesulitan tingkat menengah pada program studi PG-PAUD dan Pendidikan Bahasa Inggris sebesar 63,6.
Kata Kunci: Aspek Psikologis, Aspek Sosiologis, Aspek Kognitif 1. Pendahuluan
Menurut Gagne Dalam Dahar, 2011:2 belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dapat melalui perubahan perilaku, perilaku
terbuka, pengalaman, dan kematangan. Hal yang sama diungkapkan oleh Syah 2003:59 bahwa belajar adalah
key team
yang menjadi usaha pendidikan, dengan belajar yang diarahkan untuk mencapai pemahaman yang lebih luas dan dengan belajar akan mengenai proses perubahan manusia
tersebut. Dengan belajar akan membantu perkembangan manusia sehingga mampu mengekplorasi, memilih, menetapkan keputusan penting dalam kehidupan dan dengan belajar penting untuk
kehidupan manusia, belajar akan memberikan manusia pentingnya mempertahankan hidup sehingga mendapatkan kesejahteraan dalam kehidupan.
21
Dosen Yayasan UMN Al Washliyah Medan sweety_arhamukayahoo.com
5642 Banyak persoalan yang akan dihadapi seperti tidak mau taunya, bahkan mahasiswa
menganggap mata kuliah yang diajarkan tidak penting untuk dipelajari. Terutama mata kuliah Ilmu Kealamian Dasar IKD, mata kuliah ini diajarkan hanya pada mahasiswa yang memilih jurusan
sosial seperti Pendidikan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bimbingan Konseling, PAUD, PPKN, Pendidikan Ekonomi, Ekonomi Manajemen, Ekonomi Akutansi, Sastra Inggris, Hukum dan Jurusan
sosial lainnya. Mahasiswa yang memilih jurusan tersebut merupakan keinginan atau bahkan menghindar dari materi Sains. Ketika bertemu dengan mata kuliah IKD, mahasiswa jurusan sosial
menganggap mata kuliah tidak penting, padahal IKD diajarkan didalam kelas untuk menciptakan dan membentuk kecintaan mahasiswa terhadap alam.
Berdasarkan pengalaman didalam kelas mahasiswa Jurusan ekonomi manajemen semester V UMN Al-Wasliyah, mahasiswa tidak menganggap penting materi yang disajikan, bahkan ketika
dilaksanakan presentasi mahasiswa hanya diam, tanpa aktif mengikuti pembelajaran, sehingga ketika ujian MIDFINAL berlangsung mahasiswa kewalahan dalam menjawab soal yang disajikan,
bahkan ujian dilaksanakan dengan membuka buku. Ketidak siapan dan ketidak pahaman mahasiswa itu mengakibatkan hasil belajar sangat rendah. Aspek psikologis, berhubungan
dengan faktor internal mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran, aspek ini sangat penting dalam mengikuti pembelajaran, aspek psikologis berkaitan dengan persepsi, berpikir, motivasi dan
minat dalam pembelajaran. Penelitian sebelumnya Masitha 2010:512, Sapuroh 2010:1 dan Siregar 2012:1 yang menyatakan bahwa aspek psikologis atau faktor internal adalah penyebab
kesulitan belajar. Dengan tujuan penulisan untuk mengetahui faktor psikologis yang mengalami kesulitan
dan berapa besar faktor serta cara mengatasi masalah pada aspek psikologis.
2. Tinjauan Teori