Peranan Ampas Kopi Terhadap Tanah dan Taman Peranan EM-4 Terhadap Tanah dan Tanaman

5679 Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur mulai Januari sampai dengan April 2014. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Kelompok RAK pola faktorial. Ada 2 faktor yang diteliti yaitu faktor pengaruh dosis ampas kopi disimbolkan dengan D yang terdiri dari 4 taraf dan faktor konsentrasi EM-4 disimbolkan dengan K yang terdiri dari 4 taraf. Faktor dosis ampas kopi terdiri dari 4 faktor yaitu Do = 0 tonHa -1 setara dengan 0 g f plot Dl = 10 ton Ha -1 setara dengan 100 g plot, D2 = 20 tonHa -1 setara dengan 200 g plot dan D3 = 30 ton Ha -1 setara dengan 300 gf plot. Faktor konsentrasi EM-4 terdiri dari 4 faktor yaitu K = 0 ml EM-4plot, K1 = 5 ml EM-4plot, K2 =10 ml EM-4plot. K3 = 15 ml EM-4plot. 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Morfologi Tanaman Terung Tanaman terung berakar tunggang dengan akar samping yang dangkal. Akar tanaman terung dapat menembus tanah sampai kedalaman 80-100Em, sedangkan akar yang turnbuh kesamping dapat menyebar pada jarak 40-80 em dari pangkal batang Tjitrosoepomo, 2005. Batang tanaman terung dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu batang utama batang primer dan batang sekunder, dalam perkembangannya batang sekunder ini akan mengalami pereabangan lagi. Pereabangan merupakan bagian tanaman yang akan mengeluarkan bunga dan buah, sedangkan batang utama sebagai penyangga berdirinya tanaman terung Mashudi,2007. Bunga terung merupakan bunga yang berkelamin ganda, yaitu dalam satu bunga terdapat 2 alat kelamin, yaitu kelamin jantan benang sari dan alat kelamin betina putik. Bunga terung memiliki bentuk yang mirip dengan bintang, bunganya berwama ungu. Biasanya terpisah dari daun dan batang dan berbentuk dalam tandan Sunarjono, 2003. Buah terung rnerupakan buah sejati tunggal, berdaging tebal dan lunak. Buahnya menghasilkan yang berukuran kecil, warnanya coklat muda dan bentuknya pipih. Buah terung merniliki bentuk dan wama yang beraneka ragam, bentuk yang sering ditemui adalah panjang silindris, panjang lonjong, bulat lebar dan setengah bulat. Wama kulit buah umumnya wama ungu, hijau keputih-putihan, putih keungu-unguan, putih kekuningan dan ungu tua Mashudi,2007. Tanaman terung Menghasilkan biji yang berukuran kecil, wamanya coklat muda dan bentuknya pipih. Biji itu dapat dimakan tetapi, rasanya pahit karena mengandung nikotin. Terung merupakan salah satu dari kelompok tanaman yang menghasilkan biji spermatophyta, biji yang dihasilkan berkeping dual biji belah dicotyledonae dan letak biji berada di dalam buah. Biji yang dihasilkan merupakan alat perkembangbiakan tanaman secara generative Imdad dan Nawangsih, 1995.

2.2. Peranan Ampas Kopi Terhadap Tanah dan Taman

Ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain faktor tanaman itu sendiri, penyebab penyakit serta lingkungan tempat tumbuh tanarnan. Lingkungan tumbuh tanaman dapat berupa lingkungan abiotik maupun biotik. Lingkungan biotik termasuk didalamnya mikroorganisme yang ada di dalam tanah tempat tumbuh tanarnan. Keberadaannya merupakan penghuni asli tanah setempat atau hasil introduksi dari lokasi lain, berupa bakteri dan jamur Hanafiah, 1993. Hal tersebut menyebabkan pelepasan nitrogen yang larnbat ke dalarn tanah. Pelepasan nitrogen secara cepat membahayakan, sarna halnya dengan membakar otot daun dan tanaman akan mati. Nitrogen merupakan elemen paling penting untuk pertumbuhan tanarnan dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak untuk pembentukan klorofil pada tanarnan sehingga wama daun menjadi hijau dan dapat memperlancar proses fotosintesis. Tanaman yang kekurangan Nitrogen menunjukan pertumbuhan yang terhambat dan daun yang kekuningan Ashari,1995. 5680 Kelebihan Nitrogen, menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak sempuma dan batang yang lemah, kualitas buah seperti peach dan apeI rendah dan kandungan gula pada buah seperti beetroot rendah. Di samping itu, akumulasi nitrat dalam daun tanaman yang dapat dimakan meningkat. Mencerna makanan seperti makanan tinggi nitrat dapat menyebabkan resiko pada kesehatan hewan dan manusia Darmawijaya, 1993. Jumlah Nitrogen sangat banyak di atmosfer, tetapi tanarnan tidak mampu menyerap secara langsung, kecuali diproses secara alami dalam tanah. OIeh karena itu, dengan menambahkan arnpas kopi ke dalam tanah menghasilkan pelepasan rendah nitrogen. Hal tersebut sarna seperti menarnbahkan pupuk ke dalam tanah Ashari, 1995.

2.3. Peranan EM-4 Terhadap Tanah dan Tanaman

Pupuk hayati merupakan bahan yang mengandung unsur mikroorganisme baik jamur maupun bakteri. Ada beberapa bentuk pupuk hayati rnisalnya berupa cairan atau padatan. Sebagai contoh adalah EM-4, M-Bio dan lain-lain cairan, pupuk hayati Mikoriza, Rhizoplus, Rhizogen padatan. Pupuk hayati EM-4 rnengandung jamur mikoriza yaitu sejenis jamur tanah yang mempunyai peran dalam menyediakan unsure hara bagi tanaman terutama P, sedangkan M-Bio mengandung beberapa bakteri yang berperan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Karena secara langsung maupun tidak langsung dapat menambah ketersediaan unsur maka aplikasi pupuk hayati dapat mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk buatan, pestisida dan juga dapat menanggulangi pemakaian pestisida Musnamar, 2005. Aplikasi pupuk hayati di bidang pertanian merupakan salah satu alternative untuk mendukung pertanian organik atau pertanian berkelanjutan untuk menanggulangi persoalan lingkungan dan keamanan hasil panen. EM4 merupakan pupuk hayati cair yang mengandung mikroorganisme, salah satunya yaitu bakteri pelarut fosfat dan mikoriza. Terdapat beberapa jenis fungi dan bakteri, seperti:Bacillus polymyxa, Pseudomonas striata, Aspergillus awamori, dan Pencillium digitatum yang diidentifikasi mampu melarutkan bentuk P tak larut menjadi bentuk tersedia bagi tanaman Susanto. 2002. Mikoriza merupakan jenis fungi yang menguntungkan perturnbuhan tanaman terutama pada tanah- tanah yang mengalami kekurangan P. Mikoriza tidak hanya menguntungkan perturnbuhan tanarnan. tetapi juga rnenekan kebutuhan pupuk P sampai 20 - 30. Mikoriza bersimbiose dengan perakaran tanaman dan membantu dalam penyerapan fosfat. Ektomikoriza seperti seperti Pisolitus, Laccaria, Amanita, Scleroderma, russula, 0dan Tricolomu Jenis fungi ini meningkatkan luas permukaan akar sehingga meningkatkan absorbsi hara, terutama jenis hara fosfat yang mempunyai mobilitas yang rendah dalam larutan tanah. Disamping itu juga membantu penyerapan air dan melindungi akar dari serangga pathogen akar Susanto. 2002. Perpaduan antara pupuk hayati dengan pupuk auorganik kimia juga dapat memperbanyak jumlah daun yang tumbuh. Hal ini disebabkan kandungan N yang disediakan oleh pupuk kimia cukup banyak dan diimbangi dengan mikorizalrnikroorganisme yang terkandung dalam pupuk hayati sehingga perttumbuhan dapat seimbang dan cepat Marsono dan Paulus, 2001. 3. Pembahasan 3.1. Pengaruh Dosis Ampas