5681 DJ
11,73 a 21,90 b 53,94 b D2
12,30 a 23,56 e 59,25 e D3
14,86 b 24,41 e 63,78 d BNJ 0,05 1,58
0,82 1,19
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom Yang samaberbeda nyata pada taraf a = 5 uji BNJ
Dari Tabel 1 dapat di jelaskan bahwa, rata-rata tinggi tanaman terung tertinggi pada umur 15, 30 dan 45 HST akibat dosis ampas kopi dijumpai pada perlakuan D3 30 ton Ha-] setara dengan 150
gplot,yaitu 14,86, 24,41 dan 63,78 cm yang berbeda nyata dengan semua perlakuan lainya Sedangkan tinggi tanaman terung yang terendah pada umur 15 HST dijumpai pada perlakuan 01 10
ton Ha
-1
setara dengan 50 gr g plot yaitu1.73 yang berbeda nyata dengan semua perlakuan lainnya, akan tetapi pada urnur 30 dan 45 HST tinggi tanaman tercndah diumpai pada perlakuan Do 0 ton
Ha- setara dengan 0 g plot yaitu 19.64,49.66cm. Hal ini sesuai dengan pendapat Leiwakabessi 1988 menyatakankan bahwa, pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur
hara. Jika unsur hara berada dalam keseimbangan maka laju pertumbuhan dan kenaikan hasil cenderung meningkat.
b. Jumlah Buah Perbatang
Rata-rata jumlah buah perbatang tanaman terung pada umur 70, 75 dan 80 akibat dosis ampas kopi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Rata-rata .Tumlah Buah Perbatang Tanaman Terung pada Umur 70, 75 dan 80 HST Akibat Dosis Ampas Kopi
Perlakuan Tinggi Tanaman Terung cm
70 HST 75 HST 80 HST
00 2.38
2.38 a 2.50 a
DJ 2.38 a
2.50 ab 2.63 a D2
2.38 a 2.38 a
2.63 a D3
2.36 b 3.38 a
3.36 b BNJ 0,05
0.28 0.34
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolom yang saran tidak berbeda nyata pada taraf a = 5 uji BNJ
Dari Tabel 2 dapat di jelaskan bahwa, rata-rata jumlah buah terung perbatang terbanyak pada umur 75 dan 80 HST akibat dosis ampas kopi dijumpai pada perlakuan D3 30 ton Ha
-1
setara dengan 150 g plot,yaitu 3,38 dan 3,63 yang berbeda nyata dengan sernua perlakuan lainya.
Sedangkan jumlah buah tanaman terung yang terendah dijumpai pada perlakuan Do 0 ton Ha
-1
setara dengan 0 g plot yaitu 2.38 dan 2,50 yang berbeda nyata dengan semua perlakuan lainnya. Meningkatnya jumlah buah perbatang tanarnan terung pada perlakuan D3 30 ton Ha
-1
setara dengan 150 g plot,terhadap jumlah buah perbatang tanarnan terung yang diamati memberi
garnbaran bahwa dosis arnpas kopi sangat sesuai untuk pertumbuhan tanaman terung .Hal ini sesuai dengan pendapat Lingga 2008 menyatakan bahwa, pupuk organik menaikkan kondisi kehidupan di
dalam tanah. Hal ini terutarna disebabkan oleh organisme dalam tanah yang memanfaatkan bahan organik sebagai makanan.
c. Berat Buah Per Plot
Rata-rata berat buah per plot tanarnan terung akibat dosis amp as kopi dapat dilihat pada
5682 Tabel 3.
Tabel 4. Rata-rata Berat Buah Per
Plot
Tanarnan Terung Akibat Dosis Ampas Kopi
Dosis Ampas Kopi Berat buah per Plot
D0 D1
D2 D3
2.53a 2.85b
2.80b 4.23c
BNJ 0.05 0.25
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf α – 5 uji BNJ
Dari Tabel 4 dapat di jelaskan bahwa, rata-rata berat buah terung perpJot terberat akibat dosis ampas kopi di jurnpai pada perlakuan D3 30 ton Ha
-1
setara dengan 150gplot yaitu berbeda dengan semua perlakukan Hal ini sesuai dengan pendapat Sutedjo dan Kartasapoetra 1990,
menyatakan bahwa, ketersediaan udara di dalam tanah sangat mutlak karena udara di dalam tanah berpengaruh bagi pemafasan akar dan kegiatan organisme di dalam tanah.
4.2. Pengaruh Kosentrasi EM-4 a. Tinggi Tanaman
Rata-rata tinggi tanaman terung pada umur 15,30 dan 45 akibat kosentrasi EM-4 dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Rata-rata Tinggi Tanaman Terung pada Umur 15,30 dan 45 HST Akibat Kosentrasi EM- 4
Konsentrasi EM-4
Tinggi Tanaman cm 15 HST
30 HST 45
HST K0
11,61 a 19,67 a
49,66 a K1
12,25 a 22,65 b
53,94 b K2
13,15 b 23,19 c
59,25 c K3
14,00 23,99 c
63,78 d BNJ 0,05
1,15 0,82
1,19 Keterangan:
Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sarna tidak berbeda nyata pada taraf a = 5 uji BNJ
Dari tabel 5 dapat dijelaskan bahwa,rata-rata tinggi tanaman terung tertinggi pada umur 15.30 dan 45 HST akibat kosentrasi EM-4 di jumpai pada perlakuan K, 15 rnl EM-4 plot.yaitu
masing-masing 14.00,23,99 dan 63,78cm yang berbeda nyata dengan perlakuan K2 akan tetapi berbeda sangat nyata dengan perlakuan K dan K}. Sedangkan tinggi tanarnan terung yang terendah
dijumpai pada perlakuan Ko 0,0 gplot, yaitu dengan masing-masing 11,61, 19,67 dan 49,66 cm yang berbeda nyata dengan semua perlakuan lainnya.
Meningkatnya Iaju pertumbuhan tinggi tanaman terung pada perlakuan K3 15 ml EM-4 plot, terhadap parameter tinggi tanaman yang diamati memberi gambaran bahwa pemberian
kosentrasi EM-4 sangat singkron untuk pertumbuhan tanaman terung OIeh kama itu pada anjuran kosentrasi tersebut telah menciptakan struktur dan aerasi tanah menjadi lebih baik sehingga
perakaran tanaman menyerap unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman terung. Alibasyah, 2000.
b. Jumlah Buah Perbatang