5649
masalah yang akan dituliskan, menguasai vocabulary ataupun grammar yang baik dan benar. Dengan tulisan mahasiswa juga akan diberi kesempatakan mempresentasikan hasil tulisan dengan membaca tulisan di depan
kelas. Berdasarkan kondisi lapangan didalam kelas, mahasiswa masih mengalami kesulitan dan ketidak
maksimalan dalam proses pembelajaran, dengan hasil yang tidak memuaskan ketika ujian berlangsung, bahkan mahasiswa belum percaya diri dalam proses menulis padahal diketahui mahasiswa yang duduk di
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris adalah mahasiswa sudah pernah belajar bahasa inggris, bahkan ada mahasiswa yang kurang menguasai vocabulary dan grammar. Dengan demikian, pada mata kuliah membuat
mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses pemahaman dan motivasi dalam proses menulis serta mahasiswa tidak kurang berani dalam mengungkapkan tulisan di depan kelas.
Mahasiswa meningkatkan kemampuan dan motivasi dalam menulis, dibutuhkan strategi yang menyenangkan, menantang dan menarik yaitu strategi Survey, Question, Reading, Recite and Review atau
lebih dikenal dengan strategi SQ3R. Strategi SQ3R menyiapkan mahasiwa dalam menulis, dengan melalui proses mencari tahu apa yang akan dituliskan dalam sebuah kertas hingga mengulang apa yang mahasiswa
dapat dalam proses pertanyaan, membaca dan mengulang kembali dalam menggambarkan permasalahan secara terperinci. Dengan demikian akan membantu mahasiswa dalam menuliskan text deskriptif dengan baik
dan maksimal, dosen akan menyiapkan tema tulisan dan bahan bacaan sebagai media untuk menulis text deskriptif dengan baik dan benar. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah
a. Apakah dengan implementasi Strategi Survey, Question, Reading, Recite and Review SQ3R dapat
meningkatkan kemampuan menulis text deskriptif mahasiswa? b.
Apakah dengan implementasi Strategi Survey, Question, Reading, Recite and Review SQ3R dapat meningkatkan motivasi menulis text deskriptif mahasiswa?
c. Apakah ada interaksi pendekatan pembelajaran Strategi Survey, Question, Reading, Recite and Review
SQ3R terhadap motivasi menulis text deskriptif mahasiswa?
2. Tinjauan Teoritis
Strategi
Survey, Questios, Reading, Recite Review
SQ3R yang dirancang oleh Robinson pada tahun 1961 yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca untuk meningkatkan daya
ingat dan pemahaman peserta didik terhadap isi bacaan Artu., 2007:108. Dengans trategi SQ3R akan membantu mahasiswa dalam menguasai text deskriptif dengan lebih mudah untuk
menguasai dengan lebih lengkap. Hal ini juga ditegaskan oleh Afdila 2012:2 bahwa pada SQ3R dapat akan membantu untuk mengutarakan kata-kata sendiri dalam sebuah tulisan, sesuai
dengan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan bahan bacaan kedalam sebuah tulisan karangan yang baik dan benar. Strategi SQ3R terdapat langkah-langkah dalam sebuah kegaiatan
pembelajaran. Berikut adalah tahap-tahap yang dilakukan dalam sebuah pembelajaran: Tabel1. Langkah-LangkahStrategi SQ3R
Fase- Fase
SQ3R SintaksPembelajaran
Survey
Peserta didik diarahkan untuk memperhatikan judul yang ditentukan oleh dosen dalam proses pembelajaran, peserta didik membaca teks dalam beberapa menit secara sekilas
untuk mengenal detil-detil informasi penting dan garis besar isi teks deksriptif sebelum membaca bacaan secara lengkap
Question
Peserta didik secara sekilas, peserta didik menyusun bebebarapa pertanyaan sesuai tema yang ditentukan oleh dosen, bila pertanyaan yang disusun kurang maksimal
mendorong mereka untuk memahami isi bacaan, dosen dapat membantu mahasiswa dalam memancing untuk membuat pertanyaan
Reading
Dosen mempersilahkan mahasiswa untuk membaca kembali bukunya secara seksama sambil memperhatikan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, waktu
yang diberikan relative lebih lama disbanding pada tahap
survey.
5650
Recite
Dosen mengarahkan mahasiswa untuk menjawab pertanyaan yang telah ditulis didalam kertas, pertanyaan yang jawabannya belum sempurna tidak langsung dibahas sampai
tuntas oleh dosen tetapi diberikan kesempatan untuk disempurnakan oleh mahasiswa melalui bimbingan dosen
Review
Membaca kembali teks untuk meninjau atau menyempurnakan seleuruh jawabannya, jawaban yang belum tuntas pada tahap sebelumnya dibahas oleh mahasiswa melalui
bimbingan dosen dan mahasiswa diberi kesempatan untuk menulis dalam sebuah teks diskriptif
Menurut Kamus Besar Ba hasa Indonesia 2005:258 menyatakan; “deskripsi adalah
pemaparan atau menggambarkan dengan kata- kata secara jelas dan terperinci”. Deskripsi adalah
pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata tentang suatu benda, tempat, suasana atau kejadian. Tujuan deskripsi ini agar seolah-
olah pembaca “melihat” hal yang dilihatnya, dapat “mendengar” apa yang didengarnya, dapat “mencium bau” hal yang diciumnya, dapat
“mencicipi” sesuatu yang dimakannya, dapat “merasakan” hal yang dirasakannya sehingga
pembaca memiliki kesimpulan yang sama dengan penulis. Kemampuan menulis karangan deskripsi itu adalah kecakapan seseorang untuk mengungkapakan ide, pengetahuan dan perasaan
secara rasional dengan menggunakan bahasa tulis dalam menggambarkan atau menyajikan suatu objek sedemikian rupa secara detail kepada pembaca atau pendengar sehingga pendengar atau
pembaca seolah-oleh melihat, merasakan, mendengar, mencicipi, mencium langsung objek yang digambarkan oleh penulis melalui tulisannya itu Yosi, 2012.
Menulis adalah kegiatan yang dapat menunjang mahasiswa dalam berani dalam mengemukan segala ide dalam sebuah komunikasi tulisan, bahkan dengan tulisan mahasiswa
akan mampu mengemukan semua dengan jelas dan dengan dengan menulis akan meningkatkan keterampilan dalam menulis, keterampilan menulis akan meningkatkan daya ingat dan
mengekspresikankan semua dalam tulisan serta dengan keterampilan menulis akan mempengaruhi keterampilan yang lain baik membaca dan berbicara. Hal ini ditegaskan oleh
Jayanti 2013:1 yang menyatakan bahwa keterampilan menulis sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh peserta didik. Dengan
menulis, peserta didik dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan
kreativitas siswa dalam menulis. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman merupakan keterampilan yang produktif. Dengan
menulis dipengaruhi oleh keterampilan lainnya, seperti aspek berbicara, membaca dan menyimak. Usman dalam Mujiburahhman., 2010 menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses
untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan tingkah laku untuk kebutuhan mencapai tujuan atau keadaan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk
berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu, kemudian hal ini ditegaskan oleh menurut Abadi 2006:1 yang menyatakan motivasi merupakan modal awal mencapai keberhasilan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, dengan demikian akan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berbicara dalam berbahasa Inggris dengan diikuti dengan kemampuan dalam
menulis, mendengar dan membaca. Dengan motivasi juga akan membangkitkan gairah peserta didik dalam mengikuti tahap-tahap kegiatan yang disajikan. Dari penjelasan diatas, diketahui
bahwa motivasi adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa mengikuti pembelajaran dengan serius, dengan keseriusan dalam proses pembelajaran akan memperoleh hasil belajar yang baik,
5651 dengan kegiatan menulis mahasiswa dapat mempelajari dengan sungguh-sungguh tanpa ada
paksaan dari dosen, sehingga motivasi akan dapat merubah kesiapan mahasiswa dalam proses menulis. Jelas dengan demikian, motivasi dalam menulis mahasiswa dapat menjadikan
mahasiswa lebih tangguh, siap, tekun, berkomunikasi dengan baik dalam proses kegiatan, sama hal dengan diatas bahwa dengan adanya mahasiswa dapat menjadikan mahasiswa yang siap
dalam belajar sehingga memperoleh keberhasilan sesuai harapan.
3. Metode Penelitian