5559 secara langsung kepada turis apabila mahasiswa berhasil untuk membawanyamengundangnya ke
kelas dengan menanyakan secara terpisah mengenai wawancara berupa kemampuan komunikasi bahasa Inggris mahasiswa sewaktu berinteraksi dengan kemampuan sosiolinguistik mahasiswa
berupa ungkapan-ungkapan yang dipergunakan berterima atau tidak berterima. Selanjutnya penulis memindahkan ke kertas data ‘
data-
sheet’ dengan cara memindahkan ungkapan yang dihasilkan oleh mahasiswa dan menghitung jumlah ungkapan yang dihasilkan mahasiswa pada tiap-tiap data yang
diperoleh.
4.3. Metode Pengambilan Sampel
Penarikan sampel dilakukan dengan teknik
Purposive Random Sampling
di dalam populasi mahasiswa FKIP tahun ajaran 20122013 program studi pendidikan bahasa Inggris di Kota Medan
pada empat universitas yang dijadikan objek penelitian. Mahasiswa yang akan di jadikan sampel penelitian ini sebanyak 120 orang yang berasal dari empat universitas yang ada di kota Medan.
4.4. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberterimaan dan ketidak berterimaan antara kemampuan
komunikatif dengan sosiolinguistik.Hal ini dilakukan dengan menentukan setiap ungkapan yang dihasilkan mahasiswa setelah berinteraksi dengan turis.Ungkapan
–ungkapan yang dianalisis khususnya ungkapan yang dihasilkan mahasiswa untuk melihat kemampuan mereka berinteraksi
dengan turis.
Hasil Dan Pembahasan 5.1. Hasil Penelitian
Setelah data dikumpulkan dan dianalisis, selanjutnya dilakukan penjumlahan pada tiap-tiap data yang selanjutnya dianalisis keberterimaannya untuk menafsirkan dan menarik simpulan.
Variabel penelitian ini terdiri dari ungkapan mahasiswa mengenai kemampuan komunikatif melalui wawancara dengan penutur dan mahasiswa bebas menggunakan ungkapan bahasa yang mereka
ketahui berdasarkan keberterimaan dalam konteks social penutur. Ungkapan ini di nilai berdasarkan atas kecocokan atau ketepatan bahasa dapat diterima yang dihubungkan dengan
kemampuan sosiolinguistik yang digunakan tanda” dapat berterima” 1 dan “tidak berterima” 0. Setelah diadakan penjumlahan pada tiap-tiap percakapan sebanyak 10 data percakapan, lalu dicari
simpulan dengan cara mencari jumlah yang berterima di bagi dengan seluruh ungkapan-ungkapan yang terjadi dikali dengan 100. Untuk lebih jelasnya dapat diketahui sebagai berikut :
1. Jumlah ungkapan yang dihasilkan mahasiswa dengan rutis – Jumlah ungkapan yang tidak
berterima. Hasil ungkapan berterima : Jumlah ungkapan yang terjadi x 100
5.2. Hasil Persentase Setiap Percakapan : Jumlah Percakapan yang Terjadi