Kesimpulan dan Saran Jurnal Kultura | Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

5646 psikologis, dengan ciri-ciri tersebut bisa diduga sebagian mahasiswa tersebut menjawab setuju dalam setiap angket dan menjawab benar dalam setiap soal. Dengan demikian, cluster 3 dapat dinyatakan kesulitan tingkat rendah atau tidak mengalami kesulitan. Dari outputSPSS, diketahui dengan jelas dengan informasi bahwa pada aspek psikologis, mahasiswa responden sebagian besar terdapat pada kesulitan tingkat redah tidak sulit sebesar 60,6 atau berada pada cluster 3, sedangkan sisanya ada di cluster 2 atau berada pada kesulitan tingkat menengah sebesar 37,9 dan cluster 1 atau berada pada tingkat kesulitan tinggi sebesar 1,5. Dengan kata lain, aspek psikologis berada dtingkat kesulitan rendah. Untuk aspek psikologis, mahasiswa sudah memiliki aspek psikologis yang baik artinya faktor internal mahasiswa sudah baik, walaupun pada lampiran I diketahui bahwa masih ada kesulitan tingkat tinggi seperti persepsi, berpikir, minat dan motivasi mahasiswa, namun hal itu dapat bisa diatasi dengan baik oleh mahasiswa itu sendiri, karena faktor internal yang hanya bisa mengontrolnya adalah mahasiswa itu sendiri. Walaupun hasil penelitian Masita, Sapurah dan Siregar menyatakan bahwa faktor internal atau aspek psikologi adalah salah satu faktor kesulitan peserta didik. Kesulitan tingkat rendah tidak sulit adalah aspek psikologis faktor intern dapat diatasi dengan cara berikut:  Memberikan materi-materi yang aplikatif dan sesuai dengan isu berkembang saat ini dan kebutuhan mahasiswa sehingga mudah dipahami  Memberikan penghargaan, aturan dan keterbukaan nilai sehingga mahasiswa lebih antusias dan kepercayaan diri  Memberikan kesempatan dalam memberikan argumen-argumen ketika proses diskusi berlangsung  Memberikan materi-materi yang menantang, yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan minat belajar.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada mata kuliah IKD dengan menggunakan analisa K- means cluster aspek psikologis yang berhubungan dengan faktor internal mahasiswa berupa persepsi, berpikir, minat dan motivasi mahasiswa. 2. Besanya faktor penyebab kesulitan belajar IKD dengan menggunakan teknik analisa lanjutan yaitu crosstabulation dan cluster grafik diketahui dengan jelas pada aspek kognitif sebesar 100, aspek sosiologis 61,1 dan aspek psikologis sebesar 60,6. 3. Untuk mengatasi aspek psikologis dapat dilakukan dengan cara memberikan materi-materi yang aplikatif dan sesuai dengan isu berkembang, penghargaan, aturan dan keterbukaan nilai, kesempatan dalam memberikan argumen-argumen ketika proses diskusi berlangsung dan materi-materi yang menantang, yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan minat belajar.

6.Daftar Pustaka

Ameruddin., Eriyati., Nurdini., 2013. Deskripsi Kesulitan Belajar dan Faktor Penyebabnya Pada Materi Fungi di SMA Islam Bawari Pontianak dan Upaya Perbaikannya. Program Studi Pendidikan Biologi. FKIP UNTAN. Artikel. Hal:9 Duskoi., Kumaidi., Suryanto., 2014. Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan Belajar Matematika di SD. UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Tahun 18 Nomor 1. Hal:4446 5647 Idris., 2009. Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi Kognitif. Jurnal Lentera Pendidikan. Volume 12 Nomor 2. Hal:153, 158 169 Isbowo., Rusminto., 2014. Apek Sosial Dalam Wacana Interaksi Kelas Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia. Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurnal Simbol. Hal:3 Maisura., 2014. Remedial Teaching Matematika Didasarkan Pada Kesulitan Siswa Kelas II Madrasah Tsanawiyah. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Al Muslim. Biuren. Jurnal Didaktik Matematika. Volume 1 Nomor 1. Hal:13 Marsita., Priatmoko., Kusuma., 2010. Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa SMA Dalam Memahami Materi Larutan Penyangga Dengan Menggunakan Two-Tier Multiple ChoiceDiagnostic Instrumen . Jurusan Kimia. FMIPA Universitas Negeri Semarang. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Volume 4 Nomor 1. Hal:512 Multizam., 2013. Aspek-Aspek Psikologis Pembelajaran. http:multizam- einstein.blogspot.com . Di akes Tanggal 21 Mei 2015 Ngadi., 2013. Diagnosis Kesulitan Belajar IPA sains Peserta Didik SMP Negeri 3 Sumenep. Artikel. Hal:1-4 Samisih., 2014. Peran Guru Kelas dalam Menangani Kesulitan Belajar Siswa Sekolah Dasar Melalui Layanan Bimbingan Belajar. Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha. Volume 1 Nomor 1. Hal:67 Samudra., Suastra., Suma., 2014. Permasalahan-Permasalahan Ynag di Hadapi Siswa SMA di Kota Singaraja Dalam Pembelajaran Fisika. Program Studi Pendidikan IPA. Program Pascasarjana. Universitas Pendidikan Ganesha. E-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 4. Hal:1-3 Sapiroh., 2010. Analsis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Memahami Konsep Biologi Pada Konsep Monera. Program Studi Pendidikan Biologi. Jurusan Pendidikan IPA. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Skripsi. Hal:9, 17, 21 44 5648 IMPLEMENTASI STRATEGI SURVEY, QUESTION, READING, RECITE AND REVIEW SQ3R DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN MOTIVASI MENULIS TEXT DESKRIPTIF MAHASISWA Mariati Siregar., M.Hum 22 ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan dan motivasi dengan implementasi strategi Survey, Question, Reading, Recite and Review SQ3R padatext deskriptif mahasiswa, hal ini sebabkan karena saat ini mahasiswa masih mengalami dalam proses menulis, padahal menulis adalah mata kuliah wajib mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris. Penelitian adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, dengan demikian sampel akan diambil random purposive, maka dapat diambil dua kelas, masing-masing diambil sebanyak 30 mahasiswa. Dengan metode eksperimen kuantitatif dan design true experimental, maka analisis dengan SPSS akan menggunakan teknik analisa general linier models Anova 2 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan menulis dengan syarat terima 0,001 0,05 dan motivasi menulis dengan syarat teima 0,000 0,05, namun tidak ada interaksi yang terjalin antara SQ3R dengan motivasi dengan syarat tolak 0,473 0,05. Hal ini menjelaskan bahwa SQ3R dapat menciptakan suasana belajar yang baik lebih teratur dan menantang penyelesaian tulisan dengan ide-ide yang telah diperoleh. Kata Kunci: SQ3R, Kemampuan Menulis, Motivasi Menulis 1. Pendahuluan Dalam menunjang kegiatan dalam proses pembelajaran, dibutuhkan kreativitas dosen atau guru dalam membangkitkan kegiatan yang menarik, menyengkan, menantang bahkan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan materi yang akan disampaikan di dalam kelas. Tujuan membentuk kegiatan pembelajaran tersebut agar mahasiswa dapat berperan langsung dalam setiap kegiatan atau juga menciptakan kegiatan students centered , sehingga mahasiswa dapat mengaktifkan pola pikir yang aktif, kritis dan ingin tahu. Dengan proses kegiatan tersebut ini akan membantu mahasiswa dalam mengembangkan diri dengan cara yang baik, tanpa ada rasa tekanan untuk memperoleh pengetahuan dari materi yang disajikan. Pembelajaran yang menyenangkan akan membentuk motivasi dan kognitif mahasiswa dengan maksimal dan baik. Namun, tidak jarang pembelajaran yang monoton yang fokus hanya pada proses mendengarkan dan menyimak saja, akan membentuk hasil belajar tidak masksimal dan baik, mata kuliah yang menjadi perhatian untuk di maksimalkan oleh dosen adalah writing skill I, mata kuliah yang diperuntukkan untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, dalam mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memaparkan semua kegiatan dalam proses menulis. Dalam menulis berarti mahasiswa dituntut sudah mampu membaca 22 Dosen Yayasan UMN Al Washliyah Medan mariatisiregar2gmail.com 5649 masalah yang akan dituliskan, menguasai vocabulary ataupun grammar yang baik dan benar. Dengan tulisan mahasiswa juga akan diberi kesempatakan mempresentasikan hasil tulisan dengan membaca tulisan di depan kelas. Berdasarkan kondisi lapangan didalam kelas, mahasiswa masih mengalami kesulitan dan ketidak maksimalan dalam proses pembelajaran, dengan hasil yang tidak memuaskan ketika ujian berlangsung, bahkan mahasiswa belum percaya diri dalam proses menulis padahal diketahui mahasiswa yang duduk di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris adalah mahasiswa sudah pernah belajar bahasa inggris, bahkan ada mahasiswa yang kurang menguasai vocabulary dan grammar. Dengan demikian, pada mata kuliah membuat mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses pemahaman dan motivasi dalam proses menulis serta mahasiswa tidak kurang berani dalam mengungkapkan tulisan di depan kelas. Mahasiswa meningkatkan kemampuan dan motivasi dalam menulis, dibutuhkan strategi yang menyenangkan, menantang dan menarik yaitu strategi Survey, Question, Reading, Recite and Review atau lebih dikenal dengan strategi SQ3R. Strategi SQ3R menyiapkan mahasiwa dalam menulis, dengan melalui proses mencari tahu apa yang akan dituliskan dalam sebuah kertas hingga mengulang apa yang mahasiswa dapat dalam proses pertanyaan, membaca dan mengulang kembali dalam menggambarkan permasalahan secara terperinci. Dengan demikian akan membantu mahasiswa dalam menuliskan text deskriptif dengan baik dan maksimal, dosen akan menyiapkan tema tulisan dan bahan bacaan sebagai media untuk menulis text deskriptif dengan baik dan benar. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah a. Apakah dengan implementasi Strategi Survey, Question, Reading, Recite and Review SQ3R dapat meningkatkan kemampuan menulis text deskriptif mahasiswa? b. Apakah dengan implementasi Strategi Survey, Question, Reading, Recite and Review SQ3R dapat meningkatkan motivasi menulis text deskriptif mahasiswa? c. Apakah ada interaksi pendekatan pembelajaran Strategi Survey, Question, Reading, Recite and Review SQ3R terhadap motivasi menulis text deskriptif mahasiswa?

2. Tinjauan Teoritis