5677
TANGGAPAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG Solanum.melongena L. AKIBAT PEMBERIAN AMPAS KOPI DAN KONSENTRASI EM-4
Sri Handayani
26
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ampas kopi yang tepat dan konsentrasi EM-4 yang sesuai serta ada tidaknya interaksi antara kedua faktor yang dicobakan terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman terung. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur yang direncanakan pada bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. Penelitian ini
mengunakan Rancangan Acak Kelompok RAK pola faktorial. Ada 2 faktor yang diteliti yaitu faktor pengaruh dosis ampas kopi disimbolkan dengan D yang terdiri dari 4 taraf dan faktor konsentrasi EM-4
disimbolkan dengan K yang terdiri dari 4 taraf. Parameter yang di amati antara lain: Tinggi tanaman terong, jumlah buah perbatang tanaman terong pada umur 15, 30 dan 45 HST, berat buah per plot.
Dosis ampas kopi berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman terung umur 30, 45 HST, berat buah per plot, dan berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman terung urnur 15 HST,
jumlah buah perbatang umur 75 dan 80 HST. Dosis ampas kopi terbaik dijurnpai pada perlakuan D, 30 ton Ha-1
setara dengan 150 gl plot. Kosentrasi EMA berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanarnan terung umur 30 dan 45 HST, dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 HST, jumlah buah per plot
tanarnan terung an 80 HST, berat buah per plot. Perturnbuhan yang terbaik dijurnpai pada perlakuan K3 15 rnl EM-4 plot. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara dosis arnpas kopi dan kosentrasi EM-4 terhadap
parameter jumlah buah perbatang umur 70, 75 dan 80 HST, dan terhadap berat buah per plot, dan terdapat interaksi yang nyata terhadap tinggi tanaman urnur 15, 30 dan 45 HST, dan jumlah buah perbatang umur 70
HST. Kornbinasi perlakuan terbaik dijurnpai pada perlakuan pada CD K3.
Kata kunci : Dosis ampas Kopi, konsentrasi EM-4, pertumbuhan dan hasil 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Terung Solanum melongena L. berasal dari Benua Asia, terutama Indonesia, India dan Myanmar. Dari daerah-daerah tersebut, kemudian dibawa ke Spanyol dan disebar luaskan ke negara-negara lain di Afrika
Tengah, Afrika Barat, Afrika Selatan. Karena tanaman ini banyak tersebar di berbagai Negara, rnaka tanaman ini rnerniliki berbagai rnacam nama khas, bagi negara atau daerah tertentu, misalnya di Eropa terkenal dengan
Eggplant, Gardenegg, Aubergine, Melongene, Brinjal, Gie-zi Cina, NasubiJepang, dan Terung Melayu Mashudi, 2007.
Tanaman terung merupakan salah satu jenis tanarnan yang digemari oleh masyarakat karena selain memiliki rasa yang enak, juga banyak mengandung vitamin dan gizi seperti: vitamin A, vitamin B, vitamin C,
kalium, pospor, zat besi, protein, lernak, dan karbohidrat. Terung juga salah satu sayuran yang sangat disukai
26
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jabal Ghafur
5678
oleh banyak orang Srimuryati 2000. Selain sebagai bahan makanan, Terung juga bisa dijadikan obat tradisional, antara lain untuk batuk, gatal-gatal, dan kencing rnanis Musnamarj2003.
Terung juga mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi, produksi tidak hanya dikonsumsi masyarakat desa, namun juga masyarakat yang ada di kota. Secara ekonomi yang diandalkan adalah cita
rasanya yang nikrnat menjadikan terung sebagai lalapan rnakanan, sayuran lodeh. opor. dan juga diolah rnenjadi terung asinan dan terung manisan Mashudi, 2007.
Tanaman terung termasuk family solanaceae. Tanaman ini sangat mudah di kembangbiakkan karena dapat tumbuh di daratan rendah maupun daratan tinggi. Jenis produksi tanaman terung yang tumbuh secara
normal dan terpelihara dengan baik sampai habis panen dapat menghasilkan buah sebanyak 2.230 buah sebingga pada lahan seluas satu hektar akan menghasilkan buah terung sebanyak32,5 ton Musnamar, 2003.
Terung mempunyai kedudukan cukup penting dalam pola konsumsi masyarakat Indonesia. Buah terung termasuk sayuran komersial yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Bahkan, terung merupakan
komoditas ekspor yang cukup berarti. Pada tahun 1997, contohnya, seorang pakar hortikultura Bob Sadino lewat perusahaannya PT Kern Farm berhasil mengekspor terung ke Jepang sebanyak 2.500 ton. Padahal
prospek pasamya diperkirakan 40.000 ton terung mentah setahun. Jadi bias dikatakan usaha tani terung memiliki prospek yang cukup baik Anonim, 1997.
Banyak cara dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung, di antaranya dengan cara penggunaan ampas kopi dan bakteri EM-4 sebagai pupuk hayati yang dapat
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap organisme pengganggu tanaman dan mencegah kanker pada batang terung Kloepper dan Schroth, 1978.
EM4 merupakan pupuk hayati cair yang mengandung mikroorganisme, salah satunya yaitu bakteri pelarut fosfat dan mikoriza. Terdapat beberapa jenis fungi dan bakteri, seperti: Bacillus polymyxa.
seudomonas striata. Aspergillus awamori, dan Pencillium digitatum yang diidenrifikasi mampu rnelarutkan bentuk P tak larut menjadi bentuk tersedia bagi tanaman, sangat cocok digunakan untuk mendukung pertanian
berkelanjutan dan menekan penggunaan pestisida. Selain itu, berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman terung, melindungi hasil panen, mengendalikan penyakit layu rebah damping ojJ dan
bisa menyuburkan tanah Wirianti, 2006. Ampas kopi merupakan pupuk organik ya ekonomis dan ramah lingkungan. Ampas kopi mampu
menambah asupan Nitrogen, Fosfor, dan Kalium NPK yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga tanaman tumbuh dengan sehat. Ampas kopi dapat ditebarkan di hal aman rumah, kebun, taman, dan pot, sehingga
dapat mengeluarkan zat pelan-pelan, Selain itu, ampas kopi mengandung magnesium, sulfur, dan kaisium yang berguna bagi·pertumbuhan tanaman Susanto, 2002.
Berdasarkan uraian di atas belum diketahui dosis ampas kopi yang tepat dan konsentrasi EM-4 yang sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung maka perlu dijawab melalui sebuah penelitian.
1.2. Tujuan Penelitian