4. Minat Belajar
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu Syah, 2008: 151.
Minat menurut Surya yaitu seberapa besar individu merasa suka atau tidak suka kepada suatu rangsangan. Sesuatu yang diminati akan lebih menarik
perhatian. Menurut Djamarah, 2011: 166 mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa
senang. Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Minat adalah perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu dipelajari
dan dapat mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan
hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas belajar berikutnya. Ada beberapa macam cara yang dapat membangkitkan minat menurut
Djamarah: a.
Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik, sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.
b. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan
pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran.
c. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan
hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif.
d. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam
konteks perbedaan individual anak didik. Menurut Djamarah, pengajaran perlu memperhatikan minat dan
kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab tumbuhnya perhatian. Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena
ada kebutuhan, begitu juga dengan minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan
lancar kalau disertai dengan minat. Menurut Noer Rohmah 2015: 245 minat diartikan sebagai suatu
kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-
kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu
mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi,
pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI