0,20 0,40
: Rendah 0,20
: Sangat Rendah b
Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
Arikunto, 2010: 221. Untuk memperoleh reliabilitas soal prestasi belajar digunakan rumus Alpha Cronbach jihad,
Asep dan Abdul Haris, 2013 :180-181:
[ ] [
]
Dimana
∑
∑
Keterangan: = koefisien reliabilitas instrumen
n = jumlah soal
= jumlah varian skor tiap item = variansi skor total
= jumlah kuadrat nilaiskor yang diperoleh setiap siswa untuk masing-masing butir soal
= kuadrat jumlah nilaiskor yang diperoleh setiap siswa untuk masing-masing butir soal
Nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan rumus
Alpha Cronbach
diatas, kemudian
akan dibandingkan dengan harga r tabel dengan
. Bila maka instrumen dinyatakan reliabel.
Langkah selanjutnya adalah menafsirkan angket koefisien reliabilitas.
0,90 1,00 : Reliabilitas Sangat Tinggi
0,70 0,90 : Reliabilitas Tinggi
0,40 0,70 : Reliabilitas Cukup
0,20 0,40 : Reliabilitas Rendah
0,20 : Reliabilitas Sangat Rendah
3 Angket Minat Belajar Matematika
Angket minat belajar matematika siswa berupa lembar yang berisi 30 pertanyaan tertutup untuk mengetahui minat belajar
matematika siswa pada materi kubus dan balok.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Matematika Siswa
Indikator Pernyataan
+ Pernyataan
- JP
NP JP
NP
Memiliki sikap percaya diri dalam pembelajaran
2 4, 11
3 17, 26,
29 Adanya perhatian dalam belajar
2 16, 27
3 3, 10,
15 Ketertarikan terhadap materi
pembelajaran 2
19, 20 3
12, 14, 23
Adanya rasa suka dan senang dalam 3
1, 5, 8 2
7, 18
pembelajaran Partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 3
2, 13, 28
2 6, 9
Adanya perasaan banggapuas 3
21, 25, 30
2 22,24
Jumlah pertanyaan tertutup 15
15
Keterangan:
Total = 30 pertanyaan JP : Jumlah Pertanyaan
NP : Nomor Pertanyaan
F. METODETEKNIK ANALISIS DATA
1. Hasil Belajar Siswa
Nilai tes akhir siswa akan menunjukkan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran ARIAS. Nilai
tersebut diperoleh dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa. Skor tersebut dikonversikan dalam satu nilai dengan rentang 1
– 100. Rumusan untuk menentukan nilai akhir tiap siswa adalah sebagai
berikut:
Keterangan: nilai akhir individu
jumlah skor individu jumlah skor maksimum
Selanjutnya, nilai hasil belajar siswa dibandingkan dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM kemudian dihitung persentase
skor yang diperoleh setiap siswa untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar.
Tabel 3.4 Kriteria Hasil Belajar Siswa
Nilai Akhir Keterangan
Nilai ≥ 73
Tuntas Nilai 73
Tidak Tuntas
Selanjutnya, dilakukan perhitungan presentase skor dari masing- masing siswa dengan rumus sebagai berikut:
Dari presentase hasil belajar siswa dikonversikan ke dalam beberapa kategori untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar.
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Kategori Ketuntasan
≤ 40 Sangat Rendah
41-55 Rendah
56-65 Cukup
66-79 Tinggi
80-100 Sangat Tinggi
Didasarkan Kartika Budi, 2001 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengelolaan Data Non Tes
a. Minat Belajar Matematika Siswa
Minat belajar matematika siswa diukur melalui angket minat belajar siswa terhadap matematika. Angket terdiri dari 30
pertanyaan tertutup, 15 item positif dan 15 item negatif. Tersedia 4 pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan dan siswa harus memilih
salah satu jawaban. Alternatuf jawaban serta skornya adalah sebagai berikut : untuk item positif, sangat setuju mendapat skor 4,
setuju mendapat skor 3, kurang setuju mendapat skor 2, tidak setuju mendapat skor 1 sedangkan untuk item negatif, sangat setuju
mendapat skor 1, setuju mendapat skor 2, kurang setuju mendapat skor 3 dan sangat tidak setuju mendapat skor 4. Skor maksimal
yang dapat diperoleh siswa adalah 120. Rumusan untuk
menghitung skor akhir siswa X adalah sebagai berikut: X =
100
Selanjutnya skor tersebut dikonversikan ke dalam kriteria minat belajar siswa.
Tabel 3.6 Kriteria Minat Belajar Siswa
Skor Siswa Kategori Minat
X ̅ 1.
Sangat Tinggi ̅
X ̅ Tinggi
̅ X ̅ 1. Rendah
X ̅ 1.
Sangat Rendah
Didasarkan pada, Djemari 2008:123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan:
̅
= rerata skor keseluruhan siswa dalam satu kelas
= simpangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kelas X = skor yang dicapai siswa
b. Pengolahan Data Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP
Adapun hasil pengamatan tersebut akan diolah sebagai berikut:
= Presentase hasil pengamatan yang akan hitung = Indikator yang terlihat
= Banyaknya indikator yang diamati Data yang dihitung kemudian dikonversikan ke dalam
beberapa kategori untuk menentukan kriteria keterlaksanaannya.
Tabel 3.7 Kategori Keterlaksanaan Data Hasil Observasi
No Presentase
Kategori 1
81 - 100 Sangat Tinggi
2 61 - 80
Tinggi 3
41 - 60 Sedang
4 21 - 40
Rendah 5
0 - 20 Sangat Rendah
Didasarkan pada Arikunto, 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Adapun prosedur pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Persiapan Penelitian
a. Izin
Sebelum melaksanakan penelitian di SMP Kanisius Muntilan, peneliti terlebih dahulu datang ke sekolah untuk
meminta izin kepada guru mata pelajaran matematika dan kepala sekolah secara lisan. Setelah mendapatkan izin kemudian peneliti
menyiapkan surat yang berisi permohonan izin untuk melakukan penelitian skripsi berupa observasi, wawancara, dan pembelajaran.
b. Observasi
Sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi pembelajaran untuk
mengetahui karakteristik siswa saat mengikuti pembelajaran dan wawancara guru mata pelajaran untuk mengetahui sejauh mana
siswa belajar matematika.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Penyusunan Proposal
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menngajukan proposal yang berisi BAB I, BAB II, dan BAB III. Pelaksanaan
penelitian ini dapat dilaksanakan dengan persetujuan dosen pembimbing. Peneliti secara berkala akan terus melakukan
konsultasi dan bimbingan rutin dengan dosen pembimbing untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyusunan proposal sampai pada akhirnya dapat dipastikan bahwa penelitian ini menjawab permasalahan yang akan dibahas.
b. Pembuatan Instrumen
Instrumen merupakan
bentuk kesiapan
peneliti untuk
melaksanakan penelitian. Peneliti mempersiapkan instrumen sebagai berikut:
1 Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang
sesuai dengan model pembelajaran ARIAS. 2
Menyiapkan alat peraga. 3
Menyusun angket minat belajar matematika siswa. 4
Menyusun LKS dan latihan-latihan soal. 5
Menyusun lembar soal tes akhir. c.
Pelaksanaan Penelitian di Lapangan Penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak 4 kali
pertemuan. Pada pertemuan pertama peneliti akan menjelaskan mengenai unsur serta jaring-jaring kubus dan balok. Pada
pertemuan kedua, peneliti akan menjelaskan mengenai materi luas permukaan kubus dan balok. Pada pertemuan ketiga, peneliti akan
menjelaskan materi mengenai volume kubus dan balok. Akan diadakan pertemuan satu kali lagi dimana peneliti memberikan tes
akhir yang mencakup materi kubus dan balok sekaligus pengisian angket minat belajar siswa.
3. Pengolahan Data Penelitian
a. Analisis Data
Peneliti akan menganalisis dan mengevaluasi setelah mendapatkan
data berupa
lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran, lembar angket minat belajar, dan hasil tes akhir.
b. Penarikan Kesimpulan
Setelah analisis selesai dilakukan, peneliti akan menarik kesimpulan yang akan dibahas bagaimana penerapan model
pembelajaran ARIAS di kelas VIIIB SMP Kanisius Muntilan pada pokok bahasan Kubus dan Balok.
H. PENJADWALAN WAKTU PELAKSANAAN PENELITIAN
Berikut ini merupakan penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian di SMP Kanisius Muntilan:
Tabel 3.8 Penjadwalan Pelaksanaan Penelitian
No. HariTanggal
Kegiatan
1 Maret 2016
Observasi Sebelum Penelitian 2
22 April 2016 Materi Pembelajaran : Unsur dan
Jaring-jaring Kubus dan Balok 3
26 April 2016 Materi Pembelajaran : Luas Permukaan
Kubus dan Balok 4
29 April 2016 Materi Pembelajaran : Volume Kubus
dan Balok 5
3 Mei 2016 Tes Akhir
6 Mei 2016
– Juli 2016 Pengolahan Data
62
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISA DATA,
DAN PEMBAHASAN A.
PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIIB SMP Kanisius Muntilan dengan jumlah siswa 29 orang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa
perempuan.
1. Sebelum Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi di kelas VIIIB SMP Kanisius Muntilan. Observasi berlangsung pada tanggal
29 Maret 2016. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas tersebut. Selain itu
untuk mengetahui kondisi dan karakteristik siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat bahwa secara
umum kegiatan pembelajaran matematika berjalan dengan lancar hanya terlihat beberapa siswa laki-laki yang duduk pada bagian belakang tidak
memperhatikan ketika guru menjelaskan. Selain itu beberapa siswa perempuan terlihat hanya diam ketika guru memberikan pertanyaan dalam
kelas. Siswa cenderung berpedoman pada buku pegangan yang dimiliki sehingga ketika guru memberikan soal yang tidak sesuai contoh pada buku
menyebabkan siswa mengalami kebingungan. Pada saat guru meminta siswa mengerjakan soal yang bersifat individu peneliti mulai