Pengertian hasil belajar Hasil Belajar

e Naturalisasi. Anak didik dapat melakukan secara alami atau action atau sejumlah action yang urut.

b. Indikator Hasil Belajar

1 Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya. Kriteria dari sudut prosesnya menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subjek mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri. 2 Kriteria ditinjau dari hasilnya. Di samping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil misalnya apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh.

7. Materi Kubus dan Balok

a. Kubus

Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah sisi berbentuk daerah persegi yang kongruen. Kubus juga merupakan prisma tegak. Sesuai dengan definisi prisma, kubus bersifat pejal artinya tidak terdapat rongga di dalamnya. Salah satu contoh kubus dalam kehidupan sehari-hari adalah dadu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2. 1 Kubus ABCD.EFGH Kubus pada gambar memiliki unsur sebagai berikut: 1 Sisi Sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Kubus memiliki 6 buah sisi yang semuanya berbentuk persegi. Sisi tersebut, yaitu ABCD, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE dan EFGH. 2 Rusuk Rusuk kubus adalah ruas garis yang merupakan perpotongan dua bidang sisi pada sebuah kubus. Kubus memiliki 12 rusuk. Rusuk- rusuk tersebut, yaitu rusuk ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅, ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , dan ̅̅̅̅̅ . Rusuk ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ disebut rusuk-rusuk alas, rusuk ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ disebut rusuk-rusuk atas sedangkan rusuk ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , dan ̅̅̅̅̅ disebut rusuk-rusuk tegak. 3 Titik Sudut Titik sudut kubus adalah titik pertemuan dari tiga rusuk kubus. Kubus memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G dan H. rusuk sisi Titik sudut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Diagonal Sisi Diagonal sisi kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang terletak pada rusuk-rusuk yang berbeda pada sisi kubus. Kubus memiliki 12 diagonal sisi diantaranya ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , dan ̅̅̅̅ . 5 Diagonal Ruang Diagonal ruang kubus adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak terletak pada satu sisi yang sama. Kubus memiliki 4 diagonal ruang, yaitu ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , dan ̅̅̅̅ . 6 Bidang Diagonal Bidang diagonal kubus adalah bidang di dalam kubus yang dibuat melalui dua buah rusuk yang saling sejajar tetapi tidak terletak pada satu sisi. Kubus memiliki 6 bidang diagonal, diantaranya ACGE, BGHA, AFGD, dan BEHC.

b. Sifat-sifat Kubus

Perhatikan gambar 2.1 Sifat-sifat kubus ABCD.EFGH sebagai berikut: 1 Semua sisi kubus berbentuk persegi yang saling kongruen. 2 Semua rusuk kubus berukuran sama panjang. 3 Setiap diagonal sisi pada kubus memiliki panjang yang sama. 4 Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki panjang yang sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 Setiap bidang diagonal pada kubus berbentuk persegi panjang yang saling kongruen.

c. Balok

Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi panjang dimana dua-dua saling berhadapan dan kongruen. Balok juga merupakan prisma tegak yang alasnya berupa daerah persegi panjang. Sesuai dengan definisi prisma, balok bersifat pejal artinya tidak terdapat rongga di dalamnya. Gambar 2.2 Balok ABCD.EFGH Balok pada gambar 2.2 memiliki sifat sebagai berikut: 1 Memiliki 6 sisi bidang berbentuk persegi panjang yang tiap pasangnya kongruen. Sisi bidang tersebut adalah bidang ABCD, EFGH, BCGF, ADHE, ABFE, dan DCGH. 2 Memiliki 12 rusuk, dengan kelompok rusuk yang sama panjang sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Rusuk ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ b Rusuk ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ c Rusuk ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅ 3 Memiliki 8 titik sudut yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H. 4 Memiliki 12 diagonal bidang, diantaranya ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ . 5 Memiliki diagonal ruang yang sama panjang yaitu diagonal ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ , dan ̅̅̅̅ . 6 Memiliki 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang dan tiap pasangnya kongruen. Keenam bidang diagonal tersebut adalah AFGD, EBCH., AHGB, CFED, ACGE, dan BDHF.

d. Jaring-jaring Kubus dan Balok

Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan akan membentuk bangun kubus. Sedangkan, jaring-jaring balok adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi panjang yang berdekatan akan membentuk bangun balok. 1 Jaring-jaring kubus Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan akan membentuk bangun kubus. Kubus memiliki 11 jaring-jaring. Pada gambar 2.3 berikut ini adalah sebuah kubus ABCD.EFGH PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang sudah direntangkan di tiap sisinya dan menghasilkan sebuah jaring-jaring kubus. Gambar 2.3 Kubus dan Salah Satu Jaring-Jaring Kubus 2 Jaring-jaring balok Jaring-jaring balok adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi panjang yang berdekatan akan membentuk bangun balok. Balok memiliki 54 jaring-jaring. Pada gambar 2.4 berikut ini adalah sebuah balok ABCD.EFGH yang sudah direntangkan di tiap sisinya dan menghasilkan sebuah jaring-jaring balok.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI TEORI KONSTRUKTIVISMEUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-1 MTS NEGERI TUNGKOB

0 10 1

Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Mi Unwaanunnajah

1 9 186

peranan model pembelajaran arias (Assurance, relavance, interest, assessment dan satisfaction untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa; penelitian tindakan kelas di MTs. Sa'aadatul mahabbah Pondok Cabe

0 6 202

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT AND SATISFACTION) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 KISARAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 31

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction).

0 0 8

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, AS

0 0 17

82297055 Penerapan Model Arias Assurance Relevance Interest Assesment and Satisfaction

0 0 5

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction)

0 0 6

1 PENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN MEREDUKSI MISKONSEPSI SISWA DI SMA

0 0 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT DAN SATISFACTION (ARIAS) DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA - Raden Intan Repository

0 0 107