Komponen Motivasi Unsur-unsur Motivasi Belajar

e. Pujian Pemberian pujian kepada siswa atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang. f. Hadiah Cara ini dapat dilakukan guru dalam batasan-batasan tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik dan mendapat juara. g. Persaingan Baik kerja kelompok maupun persaingan memberikan motif-mptif social kepada siswa. Hanya saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti rusaknya hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan antar kelompok belajar. h. Sarkasme Dilakukan dengan cara mengajak siswa yang hasil belajarnya kurang jalan-jalan. Selama dalam batasan tertentu sakarsme dapat mendorong kegiatan belajar. i. Penilain Penilai secara kontinyu akan mendorong siswa belajar, karena setiap siswa mempunyai kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik. j. Film Pendidikan Setiap siswa merasa senang menonton film, siswa akan mendapat pengalaman baru yang merupakan suatu unit cerita yang bermakna. k. Belajar Melalui Radio Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada mendengarkan ceramah guru. Kendatipun demikian radio tidak akan bisa menggatikan kedudukan guru dalam mengajar.

7. Komponen Motivasi

Motivasi memiliki dua komponen menurut Ali Imron 1996:159- 160, yakni komponen dalam inner component, dan komponen luar outer component. Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Sedangkan komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Jadi, komponen dalam ialah kebutuhan- kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai.

8. Unsur-unsur Motivasi Belajar

Menurut Mudjiono, ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu : a. Cita-citaaspirasi pembelajaran Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu di dalam hidupnya, termasuk pembelajaran. Cita-cita aspirasi ini senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan tidak jarang, meskipun rintangan yang ditemui sangat banyak dalam mengejar cita-cita dan aspirasi tersebut, seseorang tetap berusaha semaksimal mungkin karena hal tersebut berkaitan dengan cita-cita dan aspirasinya. Oleh karena itu, cita-cita dan aspirasi sangat mempengaruhi terhadap motivasi belajar seseorang. a. Kemampuan pembelajaran Kemapuan manusia satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Menuntut seseorang sabagaimana orang lan dari bingkai penglihatan demikian tentulah tidak dibenarkan. Sebab, orang yang menyerupai orang yang mempunyai kempuan tinggi. Dan sebaliknya orang berkemampuan tingga, akan menajadi malas jika dituntut sebagaimana mareka yang berkemampuan rendah. b. Kondisi pembelajaran Kondisi pembelajaran dapat dibedakan ats kondisi fisiknya dan kondisi psikologisnya. Dua macam kondisi ini, fisik dan psikologis, umumnya saling mempengaruhi satu sama lain. Bila seseorang kondisi psikologisnya tidak sehat, bisa berpengaruh juga terhadap ketahanan dan kesehatan fisiknya. Sangatlah jelas dan sering dirasakan oleh siapapun, jika kondisi fisik dalam keadaan lelah, umumnya motivasi belajar seseorang akan menurun. Sebaliknya jika kondisi fisik berada dalam keadaan bugar dan segar, motivasi belajar bisa meningkat. c. Kondisi lingkungan belajar Dalam lingkungan yang kompetitif untuk belajar, seseorang yang menghuni lingkungan tersebut akan terbawa serta untuk belajar sebagaimana orang lain. Ia, secar sadar atau tidak, terekayasa untuk belajar. Jika pada lingkungan tersebut belajar sudah menjadi budaya, maka para penghuni lingkungan tersebut bisa terbawa ke dalam budaya belajar. Jelaslah kiranya, bahwa lingkungan sosial berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang. d. Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran turut mempengaruhi motivasi belajar pembelajaran. Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran tersebut meliputi hal-hal sabagai beikut : 1 Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar 2 Bahan belajar dan upaya penyediaannya 3 Alat bantu belajar dan upaya penyediannya 4 Suasana belajar dan upaya pengembangannya 5 Kondisi subyek belajar dan upaya penyiapan dam peneguhannya e. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar juga berpengaruh terhadap motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajaran, menjadikan peserta didik juga bergairah belajar. Guru yang sungguh-sungguh dalam membelajarkan peserta didik, menjadikan tingginya motivasi belaajr pembelajaran.

C. Hasil Belajar Siswa 1.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) pada materi pembelajaran jurnal umum sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa : penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra

0 0 291

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas X Otomotif SMK Putra Tama Bantul.

0 1 240

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI MENYUSUN REKONSILIASI BANK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI UNTUK SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PUTRA TAMA BANTUL YOGYAKARTA

0 1 331