b. Didasarkan pada management kooperatif Pada umumnya management mempunyai empat fungsi yaitu,
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan control. Demikian juga dalam pembelajaran kooperatif yaitu:
1 Fungsi perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif
memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif.
2 Fungsi organisasi Menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan
bersama antar setiap anggota kelompok. 3 Fungsi pelakanaan
Menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan rencana, melalui langkah-langkah pembelajaran
yang sudah ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati bersama.
4 Fungsi control Menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu
ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun nontes. c. Kemauan untuk Bekerja Sama.
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh sebab itu, prinsip bekerja sama perlu
ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-
masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu.
d. Keterampilan Bekerja Sama Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikan melalui
aktivitas dan kegiatan yang tergambar dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup
berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggta lain.
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif
Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif menurut Wina Sanjaya 2006: 246-247 yaitu:
a. Ketergantungan Positif Positive Interpendence Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas
sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu disadari oleh setiap anggota
kelompok keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian, semua
anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantuangan Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota
kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Inilah hakikat ketergantungan positif, artinya tugas
kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan mana kala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya, dan semua ini memerlukan
kerja sama yang baik dari masing-masing kelompok. b. Tanggung Jawab Perseorangan Individual Accountability
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Setiap anggota kelompok harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan
kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap individu juga kelompok.
c. Interaksi Tatap Muka Face to Face Promotion Interaction Pembelajaran kooperatif memberikan ruang dan kesempatan yang luas
kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Intaraksi tatap muka
akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan,
memanfaatkan kelebihan masing-masing.
d. Partisipasi dan Komunikasi Participation Communication Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu
berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal untuk kehidupan di masyarakat. Untuk dapat melakukan
partisipasi dan komunikasi, siswa perlu dibekali dengan kemapuan- kemapuan berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi memang
memerlukan waktu tidak mungkin dapat dikuasai oleh siswa dalam waktu sekejap.
4. Prosedur Pembelajaran Kooperatif