Prosedur Pembelajaran Kooperatif Kooperatif Learning 1. Pengertian Kooperatif

kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan mana kala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya, dan semua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing kelompok. b. Tanggung Jawab Perseorangan Individual Accountability Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Setiap anggota kelompok harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap individu juga kelompok. c. Interaksi Tatap Muka Face to Face Promotion Interaction Pembelajaran kooperatif memberikan ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Intaraksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing. d. Partisipasi dan Komunikasi Participation Communication Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal untuk kehidupan di masyarakat. Untuk dapat melakukan partisipasi dan komunikasi, siswa perlu dibekali dengan kemapuan- kemapuan berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi memang memerlukan waktu tidak mungkin dapat dikuasai oleh siswa dalam waktu sekejap.

4. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Prosedur pembelajaran kooperatif menurut Wina Sanjaya Salvin,2006:60-63 a. Penjelasan Materi Proses penyampaian pokok-pokok materi sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi. Pada tahap ini guru memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang selanjutnya siswa akan memperdalam materi tersebut dalam kelompok. Di samping itu guru juga harus dapat menggunakan berbagai media pembelajaran agar proses penyampain dapat lebih menarik. b. Belajar Dalam Kelompok Pengelompokan dalam pembelajaran kooperaktif bersifat heterogen artinya, kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan-perbedaan setiap anggotanya. Anita Lie: 2005 menjelaskan beberapa alasan lebih disukainya pengelompokan heterogen. 1 Kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung. 2 Kelompok ini meningkatkan relasi dan interaksi antar agama, etnis, dan gender. Terakhir, kelompok heterogen memudahkan pengelolan kelas karena dengan adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi, guru mendapatkan satu asisten untuk setiap tiga orang. Melalui pembelajaran dalam tim siswa didorong untuk melakukan tukar-menukar informasi dan pendapat, mendiskusikan permasalahan secara bersama, membandingkan jawaban mereka, dan mengoreksi hal-hal yang kurang tepat. c. Penilaian Penilaian bisa dilakukan dengan tes atau kuis yang dilakukan baik secara kelompok. Tes individual memberikan informasi kemampuan setiap siswa, dan tes kelompok akan memberikan informasi kemampuan setiap kelompok. Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai kelompok adalah nilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap anggota kelompok. d. Pengakuan Tim Pengakuan tim adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi tim untuk terus menerus berprestasi dan juga membangkitkan motivasi tim lain untuk lebih mampu meningkatkan prestasi belajar.

5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) pada materi pembelajaran jurnal umum sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa : penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra

0 0 291

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas X Otomotif SMK Putra Tama Bantul.

0 1 240

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI MENYUSUN REKONSILIASI BANK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI UNTUK SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PUTRA TAMA BANTUL YOGYAKARTA

0 1 331