para ahli diatas. Tujuh komponen tersebut meliputi; 1 Kontruktivisme Contructivism, 2 Menemukan Inquiry, 3 Bertanya Questioning, 4
Masyarakat Belajar Learning Community, 5 Pemodelan Modelling, 6 Refleksi Reflection, 7 Penilaian Nyata Authentic Assessment. Serta
dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Relating, 2 Eksperiencing, 3 Applying,4 Cooperting, dan 5 Transfering.
d. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual atau Contextual
Teaching and Learning
Hosnan 2014: 279 mengungkapkan kelebihan dan kelemahan
pembelajaran kontekstual, sebagai berikut:
1 Kelebihan pendekatan pembelajaran kontekstual
a Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan rill. Artinya, siswa
dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Siswa mengabungkan
materi yang telah didapat dengan kehidupan nyata siswa. Kemudian materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa,
sehingga tidak akan mudah dilupakan. b
Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena pembelajaran kontekstual menganut
aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis
konstruktivisme siswa diharapk an belajar ”mengalami” bukan
”menghafal”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Kelemahan pendekatan pembelajaran kontekstual
a Guru lebih intensif dalam membimbing karena dalam pembelajaran
kontekstual. Guru berperan sebagai mengelola kelas dalam sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan pengetahuan dan
keterampilan baru bagi siswa. Jadi peran guru bukan sebagai penguasa yang memaksa kehendak siswa, melainkan peran guru
adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
b Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ide yang mereka miliki dan mengajak siswa agar bisa dengan sadar menggunakan strategi sendiri dalam belajar.
Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan maksimal.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian sebelumnya tentang pendekatan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learningadalah sebagai berikut:
Penelitian pertama dilakukan oleh Erna Nurmaningsih 2009 dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian dan Pembagian
Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas III SD Negeri Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 20092010”.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan kontekstual siswa kelas III SDN