Non Tes Teknik Pengumpulan Data

1. Non Tes

a Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berhadapan langsung dengan yang diwawancarai atau narasumber. Narasumber bisa juga diberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain Noor, 2011: 138. Menurut Putra 2013: 145, wawancara adalah cara pengambilan berbagai bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab secara lisan dan berhadapan langsung dengan yang diwawancarai sesuai tujuan yang telah ditentukan. Putra 2013: 145 juga mengungkapkan bahwa wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu interview bebas tidak tersetruktur atau tidak terpimpin dan interview terpimpin terstruktur. Pada penelitian ini, wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur dengan guru kelas III SD Negeri Karangmloko 1. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kelas dan permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika dan kemampuan berpikir kritis siswa. Putra 2013: 146 mengungkapkan bahwa ada lima langkah dalam menyusun pedoman wawancara, diantaranya: a Menentukan tujuan wawancara. b Menentukan aspek-aspek yang akan diungkap dalam wawancara. c Menentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, terstruktur atau terbuka. d Membuat pertanyaan berstruktur atau bebas. e Membuat pedoman mengolah dan menafsirkan hasil wawancara. b Observasi Observasi merupakan suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk mencapai suatu tujuan tertentu Herdiansyah, 2013: 131. Menurut Putra 2013: 138, observasi adalah cara mengumpulkan berbagai bahan keterangan yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena. Sutoyo 2012: 84 mengatakan bahwa pengertian observasi dibedakan menjadi dua, yaitu dalam arti sempit dan luas. Dalam arti sempit observasi diartikan sebagai pengamatan langsung terhadap gejala yang diteliti, sedangkan dalam arti luas observasi merupakan pengamatan yang dilakukan langsung atau tidak langsung terhadap suatu objek yang sedang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi langsung untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran di kelas dan dibantu oleh kelompok studi dalam mencatat hasil observasi. Peneliti ikut serta dalam kegiatan pembelajaran dan bertindak sebagai guru. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar perkalian dan pembagian selama proses pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c Kuesioner Sutoyo 2012: 189 mendefinisikan kuesioner sebagai sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berhubungan dengan diri responden. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden atau orang yang akan diukurPutra, 2013:149. Tujuan penggunaan kuesioner dalam proses pembelajaran adalah memperoleh data mengenai latar belakang siswa sebagai bahan untuk menganalisis perilaku selama proses pembelajaran. Kuesioner dalam penelitian ini adalah adalah kuesioner tentang berpikir kritis. Tahap-tahap yang dilakukan peneliti dalam menyusun kuesioner adalah merumuskan tujuan, merumuskan kegiatan, menyusun langkah- langkah, menyusun kisi-kisi, menyusun panduan kuesioner, dan menyusun alat penilaian. 2. Tes Mardapi 2008: 67 berpendapat bahwa tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan, bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang. Putra 2013: 110 mengatakan bahwates adalah salah satu jenis instrumen atau alat yang digunakan untuk menilai, mengukur, dan mengetahui tentang kemampuan siswa dalam memahami suatu pelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes yang berbentuk tes uraian atau essay test. Menurut Putra 2013: 119, tes uraian adalah butiran soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawabannya harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI secara naratif. Tes dalam penelitian ini dilakukan setiap akhir siklus post-test. Tes akhir atau post-test dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana materi yang diberikan guru dapat dikuasai dengan baik oleh siswa atau belum. Peneliti mengguakan soal tes bentuk essay atau soal uraian yang berjumlah 5 soal. Tes dalam penelitian ini diberikan di setiap akhir siklus I, akhir siklus II dan evaluasi akhir siklus.

F. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III

0 6 107

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian Dan Pembagian Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V SDN 04 Plumbon Tahun 2012/ 2013.

0 0 13

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III A pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.

0 1 232