Pengertian Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Bentuk 5 + 5 + 5 menunjukkan penjumlahan 5 sebanyak 3 kali. Jadi, 5 + 5 + 5 dapat ditulis menjadi 5 × 3 = 15

b. Pengertian Pembagian

Heruman 2007: 26 mengatakan bahwa pembagian adalah lawan dari perkalian. Pembagian juga disebut pengurangan berulang sampai habis atau sampai hasilnya nol. Berikut ini merupakan contoh soal pembagian: Perhatikan gambar berikut ini 1 2 3 27 ÷ 3 = 9 Pengurangan berulang oleh bilangan 3 sebanyak 9 kali. 27 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0 Jadi, 27 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0 , Berarti 27 ÷ 3 = 9

6. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Kata contextual berasal dari kata contex, yang berarti hubungan, konteks, suasana, atau keadaan. Jadi, contextual artinya berhubungan dengan suasana konteks. CTL contextual teaching and learning diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu Hosnan, 2014: 267. Daryanto 2012: 155 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menjelaskan bahwa CTL adalah suatu konsep pembelajaran yang membantu guru dalam mengkaitkan materi dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk mencari hubungan antara pengetahuan yang dimiliki. Pendapat tersebut hampir sama seperti yang dikatakan Hamdayama 2014: 51 bahwa CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dari penjelasan tersebut, ada kesamaan bahwa pembelajaran CTL contextual teaching and learning merupakan suatu konsep belajar yang membantu guru dalam mengkaitkan materi dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan siswa. Siregar 2010: 117 dan Hosnan 2014: 267 menambahkan bahwa CTL adalah konsep belajar yang dilakukan guru dengan cara mengkaitkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dengan menerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Trianto 2009: 104 menyatakan bahwa CTL merupakan konsep yang membantu guru mengkaitkan konteks mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa agar bisa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan warga negara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Johnson dalam Hosnan, 2014: 268 bahwa CTL adalah proses pendidikan yang mempunyai tujuan untuk membantu siswa melihat makna di dalam materi yang mereka pelajari dengan cara mengkaitkan materi dengan konteks kehidupan keseharian mereka, yaitu konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa CTL contextual teaching and learning adalah suatu konsep belajar yang membantu guru dalam mengkaitkan antara dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari siswa. b. Langkah atau TahapanPendekatan Pembelajaran Kontekstual Hamdayama 2014: 51 proses pembelajaran kontekstual terdiri dari delapan komponen sebagai berikut: 1 Membangun hubungan yang bermakna relating; Siswa menghubungkan apa yang dipelajari di sekolah dengan pengalamannya sendiri, kejadian dirumah, media massa, atau yang lainnya, sehingga siswa akan memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna. 2 Melakukan sesuatu yang bermakna experiencing; Ada beberapa langkah guru dalam mengaitkan meteri dengan konteks kehidupan siswa, diantaranya a mengkaitkan pelajaran dengan sumber yang berhubungan dengan kehidupan siswa, b menggunakan sumber dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bidang lain, c mengkaitkan berbagai macam pelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, dan d belajar melalui kegiatan sosial. 3 Belajar secara mandiri; Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda, sehingga siswa diberi kesempatan untuk belajar mandiri sesuai dengan kondisi siswa masing-masing. 4 Kolaborasi cooperating; Mendorong siswa untuk berkerjasama dengan teman atau didalam kelompok. 5 Berpikir kritis dan kreatif applaying; Mendorong siswa agar bisa berpikir kritis dan kreatif serta menerapkan dalam dunia nyata siswa. 6 Mengembangkan potensi individu transfering; Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki. 7 Standar pencapaian yang tinggi; Dengan standar pencapaian yang tinggi, maka akan memacu siswa untuk berusaha lebih baik. 8 Asesmen yang autentik; Pencapaian hasil belajar diukur dengan asesmen autentik yang mampu menyediakan informasi mengenai kualitas pendidikan. Dari delapan tahapan atau langkah pendekatan kontekstual kemudian peneliti memilih atau memfokuskan langkah-langkah dalam pendekatan pembelajaran kontekstual menjadi 5, yaitu: 1 Relating, 2 Experiencing, 3 Cooperating, 4 Applying, dan 5 Transfering. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Komponen Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III

0 6 107

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian Dan Pembagian Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V SDN 04 Plumbon Tahun 2012/ 2013.

0 0 13

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III A pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.

0 1 232