dimaksud adalah kelereng dan blok dienes. Peneliti memberi pengarahan dan memperagakan cara yang benar penggunaan media pembelajaran
dalam memecahkan soal tentang perkalian dan pembagian, serta menjelaskan cara penyelesaian masalah perkalian dan pembagian dengan
cara bersusun pendek dan soal cerita yang berhubungan dengan perkalian dan pembagian.
g Refleksi Reflection
Kegiatan refleksi pada penelitian ini, guru dan siswa melakukan tanya jawab, yaitu dengan merefleksikan dengan cara menugaskan siswa
untuk mengkaitkan pembelajaran ke dalam kehidupan sehari-hari siswa, dengan cara bertanya jawab mengenai materi pelajaran yang sudah
dipelajari. h
Penilaian Nyata Authentic Assessment Penilaian nyata pada penelitian ini, Peneliti memberikan soal
evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Pemberian soal evaluasi bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Peningkatan Hasil Belajar
Penelitian pembelajaran pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian pada siklus I dilaksanakan pada
hari Selasa, 13 Oktober 2015 dan Sabtu, 17 Oktober 2015. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Oktober dan Senin, 26 Oktober
2015. Data peningkatan hasil belajar diperoleh dari nilai rata-rata evaluasi akhir siklus I dan evaluasi akhir siklus. Menurut Brahim dalam Susanto,
2013: 5 berpendapat bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran. Kemudian
penelitian ini memiliki relevansi dengan penelitian yang ditulis oleh Erna Nurmaningsih pada tahun 2009 karena penelitian ini memiliki variabel
sama yaitu tentang hasil belajar. Peningkatan hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan
dibandingkan dengan kondisi awal sebelum dilakukan penelitian menggunakan pendekatan kontekstual. Pada kondisi awal sebelum
dilakukan penelitian menunjukkan persentase ketuntasan siswa 44,44 siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada tahun ajaran 20142015
yang dapat mencapai KKM. Sedangkan 55,55 siswa belum mencapai KKM Tabel 4.1. Dari data tersebut maka peneliti menggambarkan
persentase pencapaian pada kondisi awal sebelum penelitian sebagai berikut:
Gamber 4.1 Persentase Pencapaian Kondisi Awal
56,00 44,44
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Siswa yang mencapai KKM
Siswa yang belum mencapai KKM
Persentase Pencapaian Kondisi Awal
Siswa yang belum mencapai KKM
Siswa yang mencapai KKM
Setelah diketahui data awal tentang hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada tahun ajaran 20142015 masih rendah,
kemudian peneliti melakukan penelitian pada siklus I menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual. Setelah dilakukan penelitian pada
siklus I menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada pelajaran matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian,
diperoleh nilai rata-rata pada siklus I 76,53 dengan target yang ditetapkan oleh peneliti adalah 70. Dengan persentase ketuntasan siswa mencapai
73,33 dan 26,66 siswa belum tuntas Tabel 4.2. Dari data tersebut dapat dapat digambarkan diagram sebagia berikut:
Gambar 4.2 Hasil Pencapaian Nilai Siklus I
70 76,56
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Target Capaian
Hasil Pencapaian Nilai Siklus I
Capaian Target
Gambar 4.3 Persentase Pencapaian Siklus I Berdasarkan gambar 4.2 dan 4.3 diperoleh data bahwa terdapat penigkatan
hasil belajar menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil penelitian pada siklus I dengan menerapkan pendekatan kontekstual, diperoleh nilai rata-
rata 76,53 dengan target pada siklus I dalah 70. Kemudian persentase pencapaian hasil belajar pada siklus I meningkat menjadi 73,33 dengan
target yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 70 Tabel 4.2. Dapat disimpulkan bahwa pencapaian nilai rata-rata hasil belajar dan persentase
hasil belajar pada siklus I sudah mencapai target yang peneliti buat. Kemudian untuk memantapkan hasil belajar siswa maka peneliti
melanjutkan untuk penelitian di siklus II dengan materi dan langkah- langkah pembelajaran yang hampir sama pada siklus I. Data yang
diperoleh pada siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa mencapai 87,2 dengan terget yang ditetapkan oleh peneliti adalah
80. Persentase siswa tuntas mencapai 86,66 atau 26 siswa tuntas dan terdapat 13,33 atau 4 siswa belum tuntas dengan target yang ditetapkan
73,33 70,00
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Target Pencapaian
Persentase Pencapaian Siklus I
Pencapaian siklus I Target pencapaian siklus
I
oleh peneliti dalam siklus II adalah 80 siswa tuntas Tabel 4.4. Dari uraian diatas dapat digambarkan diagram sebagai berikut:
Gambar 4.4 Hasil Pencapaian Nilai Siklus II
Gambar 4.5 Persentase Pencapaian Siklus II Kemudian peneliti merangkum hasil peningkatan hasil belajar siswa dari
kondisi awal sebelum penelitian, siklus I, dan siklus II. Dapat dilihat pada tabel 4.23.
75 87,2
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Target Capaian
Hasil Pencapaian Nilai Siklus II
Capaian Target
86,66 80,00
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Target Pencapaian
Persentase Pencapaian Siklus II
Pencapaian siklus II Target pencapaian siklus
II
Tabel 4.23 Data Peningkatan Hasil Belajar
Variabel Indikator
Kondisi awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian
Target Capaian
Hasil Belajar
Rata-rata kelas 64,51
70 76,53
75 87,2
Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM 60
44,44 70
73,33 75
86,66
Dari tabel 4.23 dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 mengalami peningkatan, dari kondisi
awal sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata mencapai 64,51 dengan persentase ketuntasan siswa 44,44. Setelah dilakukan tindakan siklus I
nilai rata-rata menjadi 76,53 dengan persentase ketuntasan 73,33. Kemudian dilakukan tindakan pada sklus II nilai rata-rata menjadi 87,2
dengan persentase ketuntasan mencapai 86,66. Berikut ini peneliti akan menyajiakan data pencapaian dalam bentuk diagram.
Gambar 4.6 Peningkatan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar
64,51 70
75 76,53
87,2
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar
Kondisi Awal Target
Capaian
Gambar 4.7 Persentase Pencapaian Hasil Belajar Dari gambar 4.6 dan 4.7 dapat diketahui bahwa kondisi awal sebelum
dilakukan penelitian mencapai 44,44 dengan rata-rata nilai 64,51, setelah dilakukan penelitian pada siklus I menggunakan pendekatan
pembelajarankontekstual pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian diperoleh nilai rata-rata pada siklus I mencapai 76,53 dengan
persentase ketuntasan 73,33 siswa tuntas. Dari perolehan hasil belajar pada siklus I dapat dikatakan berhasil karena hasil yang telah diperoleh
siswa sudah melampaui target yang peneliti harapkan. Namun peneliti ingin meningkatkan hasil belajar dan memantapkan hasil belajar, maka
peneliti melanjutkan ke siklus II. Setelah dilanjutkan ke siklus II dengan menerapkan pendekatan
pembelajaran kontekstual perolehan hasil belajar mengalami peningkatan. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 87,2 dengan persentase ketuntasan
mencapai 86,66. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas
70,00 75,00
44,44 73
87
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kondisi awal Siklus I
Siklus II
Persentase Pencapaian Hasil Belajar
Target Pencapaian
dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning pada
pembelajaran matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian sangat sesuai untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas III SD
Negeri Karangmloko 1 tahun pelajaran 20152016. Hal ini terbukti dari perolehan nilai rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan disetiap
siklus mengalami peningkatan secara bertahap. Berdasarkan dari hasil pencapaian yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
ini berhasil dan peneliti menghentikan penelitian ini sampai siklus II.
3. Kemampuan Berpikir Kritis