Perancangan Model Matematis Penilaian Prestasi Kerja Sebagai Dasar Pemberian Insentif Pada Pt. Bamindo Agrapersada
No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-06A; Tgl. Efektif : 02 Juli 2012; Revisi : 00
PERANCANGAN MODEL MATEMATIS PENILAIAN
PRESTASI KERJA SEBAGAI DASAR PEMBERIAN
INSENTIF PADA PT. BAMINDO AGRAPERSADA
TUGAS SARJANA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh
MAYANG PALUPI 1 0 0 4 0 3 0 0 5
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2 0 1 5
(2)
(3)
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini.
Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya program studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul untuk tugas sarjana ini adalah “Perancangan Model Matematis Penilaian Prestasi Kerja Sebagai Dasar Pemberian Insentif Pada PT. Bamindo Agrapersada”.
Penulis Menyadari Masih Banyak Kekurangan dalam penulisan tugas sarjana ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi penulis, perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan pembaca lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS
APRIL 2015
(5)
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk merasakan dan mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah memberikan nikmat kesehatan dan ilmu kepada penulis selama masa kuliah dan penulisan laporan tugas sarjana ini.
Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, M.T. selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, dan selaku dosen Pembimbing I yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.
2. Bapak Erwin, S.T, M.T. selaku Dosen Pembimbing II atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.
3. Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M.Sc, selaku Kepala Laboratorium Komputasi atas saran, nasihat dan dukungan yang diberikan kepada penulis selama penyelesaian Tugas Sarjana ini.
(6)
vi
4. Pimpinan dan seluruh staff PT. Bamindo Agrapersada khususnya Pak Sulaiman Ginting yang telah memberikan bantuan berupa waktu, bimbingan, serta informasi dan data selama melakukan penelitian.
5. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan yang menjadi bekal dalam penulisan tugas sarjana ini.
6. Orang tua penulis, (Ir. Subagio dan Yasmidar,S.E) serta saudara penulis Teguh Wahyudi yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moril, doa, maupun materil sehingga tugas sarjana ini dapat diselesaikan.
7. Staff pegawai Teknik Industri, Bang Mijo, Bang Ridho, Kak Dina, Bang Nurmansyah, Kak Rahma, dan Ibu Ani, mempermudah penulis dalam masalah administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.
8. Rekan-rekan seperjuangan Putra dan Aven dan sahabat-sahabat saya (Liyana, Yuni ST, Adel ST) dan semua angkatan 2010 TITEN Teknik Industri FT USU yang juga membantu penulis selama penelitian.
9. Seluruh keluarga Asisten Laboratorium Komputasi, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU, Stambuk 2010 Robby, Putra, Vita, Aven, Ivana ST, Marco dan Calvin ST. Adik-adik junior Stambuk 2012, Puja, Jevi, Steven, Bryan, Inka, Melisa, Josep dan Askari.
(7)
vii
10. Seluruh pihak yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis dalam penyelesaian tugas sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS
(8)
DAFTAR ISI
BAB
HALAMAN
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
ABSTRAK ... xix
I PENDAHULUAN ... I-1
1.1. Latar Belakang Permasalahan ... I-1 1.2. Rumusan Permasalahan ... I-5 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... I-5 1.4. Batasan Masalah dan Asumsi ... I-6 1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ... I-7
II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1
2.1. Sejarah Perusahaan... II-1 2.2. Lokasi Perusahaan ... II-1 2.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-2
(9)
ix
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
2.4. Daerah Pemasaran ... II-2 2.5. Organisasi dan Manajemen ... II-3 2.5.1. Struktur Organisasi ... II-3 2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-5 2.6. Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... II-22 2.6.1. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya ... II-23 2.7. Proses Produksi ... II-24 2.7.1. Standar Mutu Bahan/Produk ... II-27 2.7.2. Bahan-bahan yang Digunakan ... II-28 2.7.3. Uraian Proses Produksi ... II-29 2.7.4. Mesin Produksi ... II-33 2.8. Peralatan (Equipment) ... II-37 2.9. Utilitas ... II-37 2.10. Safety and Fire Protection ... II-38 2.11. Waste Treatment ... II-38
III LANDASAN TEORI ... III-1
(10)
x
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
3.2. Prestasi kerja ... III-2 3.3. Kompetensi... III-4 3.3.1. Kompetensi Spencer ... III-5 3.4. Perancangan Penilaian Kinerja Karyawan ... III-8
3.4.1. Pengertian Perancangan Penilaian Kinerja
Karyawan ... III-8 3.4.2. Tujuan dan Manfaat Perancanga Penilaian
Kinerja Karyawan ... III-9 3.4.3. Langkah-langkah Penilaian Kinerja Karyawan ... III-10 3.5. Analytic Hierarchy Process (AHP) ... III-12 3.5.1. Decomposition ... III-14 3.5.2. Comparative Judgement ... III-15 3.5.3. Synthesis of Priority ... III-16 3.5.4. Logical Consistency ... III-17 3.6. Hubungan Prioritas sebagai Eigen Vektor terhadap
Konsistensi ... III-18 3.7. Konsistensi Hierarki ... III-21 3.8. Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian ... III-21 3.8.1. Skala Likert ... III-23 3.8.2. Skala Guttman ... III-24
(11)
xi
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
3.9. Pengertian Insentif... III-25 3.10. Jenis-Jenis Insentif ... III-21 3.11. Perhitungan Insentif ... III-27 3.12. Keterkaitan Insentif dengan Prestasi Kerja ... III-28
IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian... IV-1 4.2. Rancangan Penelitian ... IV-1 4.3. Objek Penelitian ... IV-2 4.4. Variabel Penelitian ... IV-2 4.5. Kerangka Berpikir ... IV-2 4.6. Jenis Penelitian ... IV-3 4.7. Populasi yang Digunakan ... IV-3 4.8. Instrumen Penelitian ... IV-5 4.9. Pengolahan Data ... IV-3 4.10. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-5 4.11. Kesimpulan dan Saran ... IV-6
V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1 5.1. Pengumpulan Data ... V-1
(12)
xii
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
5.1.1. Rekapitulasi Kuesioner Kesepahaman ... V-1 5.1.2. Pengelompokan Kriteria Spencer ... V-3 5.2. Pembobotan Penilaian ... V-6 5.2.1. Matriks Perbandingan Berpasangan Penilaian
Prestasi Kerja Level 2 ... V-6 5.2.2. Matriks Perbandingan Berpasangan Terhadap
Kriteria Level 3 ... v-10 5.2.3. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Masing-
masing Kelompok Kriteria dan Kriteria Spencer .. V-21 5.3. Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks ... V-23 5.3.1. Level 2 ... V-23 5.3.2. Kriteria Tindakan dan Kesuksesan pada Level 3... V-25 5.3.3. Kriteria Dampak dan Pengaruh Level 3 ... V-27 5.3.4. Kriteria Kognitif pada Level 3 ... V-29 5.3.5. Kriteria Efektifitas Pribadi pada Level 3 ... V-30 5.4. Penentuan Bobot Prioritas untuk Alternatif... V-32 5.5. Perhitungan Konsistensi Hierarki ... V-34 5.6. Pemberian Insentif Berdasarkan Penilaian Prestasi Kerja
(13)
xiii
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
5.7. Perhitungan Insentif Berdasarkan Prestasi Kerja
Karyawan Produksi PT. Bamindo Agrapersada ... V-39
VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ... VI-1 6.1. Analisis Kriteria-kriteria dan Pembobotan Kriteria ... VI-1 6.2. Analisis Alternatif Kriteria ... VI-4 6.3. Analisis Konsistensi Rasio Matriks Perbandingan
Berpasangan... VI-5 6.4. Analisis Konsistensi Hirarki ... VI-5 6.5. Pemberian InsentifBerdasarkan Kinerja Karyawan ... VI-6 6.6. Program dan Rencana dalam Upaya Peningkatan Prestasi
Kerja Karyawan Produksi PT. Bamindo Agrapersada ... VI-8
VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1
7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.1. Saran ... VII-2
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(14)
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
2.1. Rincian Tenaga Kerja Tetap PT. Bamindo Agrapersada ... II-14 3.1. Dasar Perbandingan Kriteria ... III-17 3.2. Random Index (RI) ... III-21 5.1. Rekapitulasi Kuesioner Kesepahaman ... V-2 5.2. Rekapitulasi Kriteria Setelah Diurutkan ... V-3 5.3. Pengelompokan Kriteria Spencer ... V-4 5.4. Matriks Perbandingan Berpasangan Terhadap Penilaian
Prestasi Kerja Level 2 ... V-6 5.5. Matriks Perbandingan Berpasangan Terhadap Kriteria
Tindakan dan Kesuksesan Level 3 ... V-10 5.6. Matriks Perbandingan Berpasangan Terhadap Kriteria
Dampak dan Pengaruh pada Level 3 ... V-14 5.7. Matriks Perbandingan Berpasangan Terhadap Kriteria
Kognitif pada Level 3 ... V-16 5.8. Matriks Perbandingan Berpasangan Terhadap Kriteria
Efektifitas Pribadi pada Level 3 ... V-18 5.9. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Kelompok Kriteria
(15)
xv
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL HALAMAN
5.10. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Unsur Tindakan dan
kesuksesanLevel 3 ... V-22 5.11. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Unsur Dampak dan
PengaruhLevel 3 ... V-23 5.12. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Unsur Kognitif pada
Level 3 ... V-23 5.13. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Unsur
Efektivitas PribadiLevel 3... V-23 5.14. Matriks Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk
Kelompok Kriteria Penilaian Prestasi Kerja pada Level 2 ... V-24 5.15. Matriks Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk
Kriteria Tindakan dan Kesuksesan pada Level 3 ... V-26 5.16. Matriks Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Kriteria
Dampak dan Pengaruh ... V-27 5.17. Matriks Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Kriteria
Kognitif pada Level 3 ... V-29 5.18. Matriks Normalisasi dan Rata-rata Baris untuk Kriteria
(16)
xvi
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL HALAMAN
5.19. Rekapitulasi Bobot Prioritas pada Setiap Level... V-33 5.20. Kriteria Kompetensi dari Bobot Tertinggi sampai Terendah ... V-35 5.21. Skala Penilaian Prestasi Kerja ... V-36 5.22. Pengelompokan Prestasi Kerja Karyawan ... V-37 5.23. Format Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Menggunakan
Kriteria Spencer ... V-38 6.1. Peringkat dan Bobot Kelompok Kriteria ... VI-1 6.2. Perhitungan Bobot Prioritas Level 3 ... VI-4 6.3. Konsistensi Rasio Matriks ... VI-5 6.4. Program dan Rencana dalam Upaya Peningkatan Prestasi
(17)
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
2.1. Lokasi PT. Bamindo Agrapersada ... II-4 2.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... II-4 2.3. Proses Produksi Sumpit Bambu ... II-16 2.4. Proses Produksi Tusuk Sate ... II-17 2.5. Proses Produksi Kertas Sembahyang ... II-18 3.1. Contoh Hierarki Lengkap ... III-16 3.2. Contoh Hierarki Tidak Lengkap ... III-16 4.1. Kerangka Berfikir Penilitan ... IV-3 4.2. Block Diagram Pengolahan Data ... IV-6 4.3. Block Diagram Metodologi Penelitian ... IV-6 5.1. Hierarki Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan
(18)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
1. Kuesioner Pendahuluan ... L.1 2. Kuesioner Tingkat Kepentingan Kriteria ... L.2 3. Form Tugas Akhir ... L.3 4. Surat Penjajakan ... L.4 5. Surat Balasan Perusahaan ... L.5 6. Surat Keputusan Tugas Akhir... L.6 7. Lembar Asistensi Dosen Pembimbing ... L.7
(19)
ABSTRAK
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai visi dan misi perusahaan sangat tergantung dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Pentingnya peran aktif SDM, maka perlu adanya pengelolaan SDM sehingga dapat memberikan hasil kerja yang optimal bagi perusahaan. PT. Bamindo Agrapersada merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang sumpit, tusuk sate dan kertas sembahyang. Sistem penilaian prestasi kerja yang dilakukan PT. Bamindo Agrapersada berdasarkan pada absensi. Sistem penilaian prestasi kerja saat ini menimbulkan ketidakpuasan karyawan karena prestasi kerja karyawan tidak diperhitungkan dalam penilaian prestasi kerja. Hal ini berdampak pada pemberian insentif yang pada akhirnya akan mengurangi semangat dan motivasi karyawan dalam bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang penilaian prestasi kerja karyawan dengan mempertimbangkan hasil kerja karyawan yang berbasis kompetensi. Hasil penilaian prestasi kerja tersebut akan digunakaan sebagai dasar pemberian insentif. Kompetensi yang relevan diidentifikasi menurut kompetensi Spencer yang dimiliki karyawan yang selanjutnya diolah dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini digunakan untuk mencari urutan prioritas dari berbagai alternatif kriteria. Dari hasil pembobotan kriteria kemudian dirancang penilaian prestasi kerja yang kemudian digunakan sebagai dasar pemberian insentif financial. Sistem penilaian prestasi kerja sebagai dasar pemberian insentif usulan ini diharapkan karyawan yang memiliki nilai tinggi dan insentif yang besar diharapkan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.
Kata Kunci : Kompetensi Spencer, Analytical Hierarcy Process (AHP), Penilaian Prestasi Kerja. Insentif
(20)
ABSTRAK
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai visi dan misi perusahaan sangat tergantung dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Pentingnya peran aktif SDM, maka perlu adanya pengelolaan SDM sehingga dapat memberikan hasil kerja yang optimal bagi perusahaan. PT. Bamindo Agrapersada merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang sumpit, tusuk sate dan kertas sembahyang. Sistem penilaian prestasi kerja yang dilakukan PT. Bamindo Agrapersada berdasarkan pada absensi. Sistem penilaian prestasi kerja saat ini menimbulkan ketidakpuasan karyawan karena prestasi kerja karyawan tidak diperhitungkan dalam penilaian prestasi kerja. Hal ini berdampak pada pemberian insentif yang pada akhirnya akan mengurangi semangat dan motivasi karyawan dalam bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang penilaian prestasi kerja karyawan dengan mempertimbangkan hasil kerja karyawan yang berbasis kompetensi. Hasil penilaian prestasi kerja tersebut akan digunakaan sebagai dasar pemberian insentif. Kompetensi yang relevan diidentifikasi menurut kompetensi Spencer yang dimiliki karyawan yang selanjutnya diolah dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini digunakan untuk mencari urutan prioritas dari berbagai alternatif kriteria. Dari hasil pembobotan kriteria kemudian dirancang penilaian prestasi kerja yang kemudian digunakan sebagai dasar pemberian insentif financial. Sistem penilaian prestasi kerja sebagai dasar pemberian insentif usulan ini diharapkan karyawan yang memiliki nilai tinggi dan insentif yang besar diharapkan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.
Kata Kunci : Kompetensi Spencer, Analytical Hierarcy Process (AHP), Penilaian Prestasi Kerja. Insentif
(21)
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas kinerja suatu organisasi atau instansi. Oleh karena itu, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi tinggi karena keahlian atau kompetensi akan dapat mendukung peningkatan prestasi kinerja karyawan. Selama ini banyak instansi pemerintahan yang belum mempunyai karyawan dengan kompetensi yang memadai.
Menyadari pentingnya peran Sumber Daya Manusia (SDM) dalam kegiatan perusahaan, maka hendaknya perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin. Segala tindakan dan keputusan yang dibuat dalam perusahaan adalah semata-mata untuk mencapai tujuan perusahaan, untuk itu diperlukan manusia-manusia yang mampu menjalankan perusahaan agar dapat selalu survive.
Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan yaitu melaksanakan penilaian atau evaluasi kinerja yang ditujukan agar dapat memperbaiki dan mengembangkan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang ditetapkan oleh perusahaan. Kegiatan penilaian atau evaluasi kinerja membutuhkan perhatian dan dukungan khusus dari pihak manajemen perusahaan.
Manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang terhadap kondisi lingkungan yang dinamis serta mampu menciptakan nilai
(22)
I-2
(value). Sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya yang berkompeten yang mana memiliki keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) serta sikap atau gaya kepribadian (style) sehingga dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan.
Mengingat pentingnya peran aktif SDM, maka perlu adanya pengelolaan SDM sehingga dapat memberikan hasil kerja yang optimal bagi perusahaan. PT Bamindo Agrapersada adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri kertas sembahyang (Joss Paper), tusuk sate dan sumpit (chopstick). Perusahaan ini mengutamakan keberhasilan proses produksi untuk menunjang keberhasilan perusahaan dalam melayani kebutuhan konsumen. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang mendukung untuk melancarkan proses produksi. Evaluasi karyawan melalui penilaian karyawan perlu dilakukan agar dapat termotivasi untuk bekerja lebih baik dan berprestasi. Pada PT Bamindo Agrapersada. Sistem penilaian prestasi kerja yang dilakukan PT. Bamindo Agrapersada yairu penilaian kerja berdasarkan pada absensi. Sistem penilaian prestasi kerja saat ini menimbulkan ketidakpuasan karyawan karena prestasi kerja karyawan tidak diperhitungkan dalam penilaian prestasi kerja. Hal ini berdampak pada pemberian insentif yang pada akhirnya akan mengurangi semangat dan motivasi karyawan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dirancang penilaian prestasi kerja dengan mempertimbangkan faktor faktor hasil pekerjaan karyawan dan hasil penilaian tersebut akan digunakan untuk menghitung pemberian insentif
(23)
I-3
prestasi kerja berdasarkan kriteria. Kriteria yang digunakan adalah kriteria berdasarkan kriteria Spencer.
Menurut Spencer and Spencer, (1993 : 9) Kompetensi adalah sebagai individu dalam pekerjaannya (an underlying characteristic’s of an individual which is causally related to criterion – referenced effective and or superior performance in a job or situation). Underlying Characteristics mengandung makna kompetensi adalah bagian dari kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Causally Related memiliki arti kompetensi adalah sesuatu yang menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Criterion Referenced
mengandung makna bahwa kompetensi sebenarnya memprediksi siapa yang berkinerja baik, diukur dari kriteria atau standar yang digunakan. Keunggulan kompetensi spencer mempunyai 20 faktor kompetensi dalam penilaian kinerja karyawan yang dapat mengukur serta meningkatkan efektifitas kinerja karyawan.
Pada penelitian ini, (Jenni, 2012) kompetensi-kompetensi Spencer yang relevan dipilih kemudian ditentukan bobot kepentingannya menggunakan metode
Analytical Hierarcy Process (AHP). Metode ini digunakan untuk mencari
rangking atau urutan prioritas dari berbagai alternatif dalam pemecahan suatu permasalahan. Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini akan ditentukan manakah yang menjadi prioritas dan diuji konsistensinya. Nilai penilaian prestasi kerja ini akan digunakan sebagai dasar pemberian insentif yang sesungguhnya.
(24)
I-4
Diharapkan setelah dilakukan penelitian ini ketidaktepatan pemberian insentif dapat dikurangi.1
Dalam penelitian dirancang (Trifenaus, 2012), model penilaian kerja karyawan dengan memperhitungkan faktor-faktor hasil pekerjaan dari karyawan dan hasil penilaian tersebut akan digunakan untuk menghitung pemberian insentif karyawan. Sistem penilaian pekerjaan dapat menimbulkan rasa puas dalam diri karyawan dan sekaligus memperbaiki kelemahan yang ada pada karyawan. Sedangkan bagi perusahaan penilaian prestasi karyawan ini dapat meningkatkan produktivitas dikarenakan kepuasan dan harmonisasi dalam perusahaan. Sistem penilaian usulan ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem sebelumnya yaitu kriteria yang digunakan sesuai dengan penilaian performansi karyawan, membantu perusahaan dalam memonitor aktivitas di lantai produksi. Keuntungan pada karyawan adalah mengetahui kelebihan dan kelemahan performansinya sehingga untuk menjadi bahan evaluasi serta dapat meningkatkan insentif dengan bekerja lebih baik lagi.2
Besar dana yang diberikan adalah sama besar (Bayu, 2011), namun pemberian insentif berdasarkan perolehan nilai lebih memberikan dampak terhadap pengembangan potensi bagi tenaga kerja, dan mampu memberikan motivasi terhadap tenaga kerja untuk bekerja lebih giat. Hal ini disebabkan jumlah insentif yang diterima oleh tenaga kerja yang satu dan yang lain tidak sama.
Perancangan Penilaian Kinerja Instruktur Komputer Berdasarkan Kompetensi Dengan Metode Analytical Hierarchy Process, Universitas Sumatera Utare PI-2
2Trifenaus Prabu Hidayat,Dkk.,2012,Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan(Studi
(25)
I-5
Tenaga kerja yang mendapat insentif sedikit akan termotivasi untuk memberikan kontribusi yang lebih baik agar mendapat nilai dan insentif yang tinggi. Tenaga kerja yang memiliki nilai tinggi dan insentif yang besar diharapkan terus mempertahankan prestasinya.3
3
Bayu Waskito,dkk., 2011, Penilaian Prestasi Kerja Dan Pemberian Insentif FinancialBerdasarkanKompetensi Pada Cv. Agronas Gizi Food Batu, Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian Ftp-Ub,P1
1.2. Rumusan Permasalahan
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah pembagian insentif kepada karyawan yang tidak mempertimbangkan prestasi kerja karyawan sehingga dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut A. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi kompetensi karyawan produksi pada PT. Bamindo Agrapersada sebagai dasar dalam pemberian insentif berdasarkan penilaian prestasi kerja dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
(26)
I-6
B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah
1. Mengidentifikasi faktor-faktor kompetensi yang menjadi penilaian prestasi kerja karyawan.
2. Menentukan bobot masing masing faktor dengan menggunakan Analitycal Hierarcy Process (AHP).
3. Menetapkan kriteria-kriteria penilaian prestasi kerja yang merupakan kompetensi-kompetensi utama yang dibutuhkan perusahaan.
4. Merancang penilaian prestasi kerja karyawan sebagai model dasar pemberian insentif financial.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pengambilan keputusan mengenai perencanaan, perancangan dan pengembangan pemberian insentif dengan prestasi kerja karyawan yang optimal.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan Masalah yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah 1. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada pada bidang
produksi produk kertas sembahyang (Joss Paper), tusuk sate, dan sumpit (chopstick).
2. Penilaian prestasi kerja karyawan yang akan dirancang berdasarkan faktor-faktor penilaian kompetensi Lyle M. Spencer dan Signe M. Spencer.
(27)
I-7
3. Hasil dari penelitian merupakan model penilaian prestasi kerja dan pemberian insentif karyawan.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah 1. Tidak terjadi rekonstruksi struktur organisasi pada perusahaan selama
penelitian.
2. Responden yang dipilih merupakan ahli sehingga konsistensi rasio sudah memenuhi syarat.
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, dan sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan secara ringkas mengenai perusahaan yang menjadi objek studi, sejarah dan gambaran umum perusahaan, proses produksi perusahaan dan manajemen.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang mendukung permasalahan dan analisis terhadap pemecahan masalah
(28)
I-8
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian dan penjelasannya secara ringkas dan disertai dengan diagram alir.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi data yang telah dikumpulkan dan akan digunakan pada pengolohan data sebagai dasar pemecahan masalah.
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Bab ini berisi analisis dan pembahasan terhadap hasil pengolahan data yang dilakukan dengan membandingkannya dengan teori-teori yang ada.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil penulis dari hasil penelitian dan disertai dengan saran-saran yang perlu bagi perusahaan.
(29)
II-1
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Bamindo Agrapersada yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu, menghasilkan produk kertas sembahyang (Joss Paper), sumpit (chopstick)
dan tusuk sate. Perusahaan ini terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 155 Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
PT. Bamindo Agrapersada berdiri tahun 1989. Pada awalnya perusahaan hanya memproduksi chopstick. Perusahaan ini mulai memproduksi kertas budaya cina pada tahun 1993 karena adanya permintaan dari Taiwan. Pada awal tahun 1993, perusahaan ini masih menitikberatkan produksi sumpit karena masih minimnya permintaan kertas budaya cina dan minimnya peralatan serta mesin produksi yang digunakan. Namun, seiring berjalannya waktu pada tahun 1996 terjadi lonjakan permintaan terhadap produksi kertas sembahyang dari beberapa negara di Asia Tenggara sehingga perusahaan mulai mengembangkan usaha yang tidak hanya fokus terhadap produksi chopstick namun kertas sembahyang juga.
2.2. Lokasi Perusahaan
PT. Bamindo Agrapersada berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 155 Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dengan total luas area pabrik 3 Ha. Gambar lokasi perusahaan PT. Bamindo Agrapersada dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1.
(30)
II-2
Sumber : google.com
Gambar 2.1. Lokasi PT. Bamindo Agrapersada
2.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Bamindo Agrapersada yang bergerak di bidang pengolahan bambu menghasilkan dua jenis produk yaitu stik bambu berupa sumpit (chopstick), tusuk sate dan kertas sembahyang (Joss Paper). Bahan baku yaitu bambu diperoleh dari daerah sekitar perusahaan yaitu Bahorok.
2.4. Daerah Pemasaran
Produk kertas sembahyang (Joss Paper) PT. Bamindo Agrapersada 100% ekspor ke Negara Taiwan. Sementara daerah pemasaran sumpit bambu (chopstick) adalah pasar-pasar di wilayah Binjai dan sekitarnya.
N
S E W
(31)
II-3
2.5. Organisasi dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang terdapat pada PT. Bamindo Agrapersada adalah struktur organisasi campuran lini dan fungsional. Struktur organisasi lini adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal. Sedangkan struktur organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana organisasi diatur berdasarkan pengelompokan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja seperti produksi, operasi, pemasaran, keuangan, personalia yang memiliki fungsi yang terspesialisasi. Struktur lini terlihat dari pelimpahan wewenang dan kebijakan kepada satuan dibawahnya, sedangkan struktur fungsional terlihat dari misalnya urusan gaji yang akan berhubungan dengan bagian keuangan dan bukan dengan atasan diatasnya. Struktur organisasi PT. Bamindo Agrapersada dapat dilihat pada Gambar 2.2.
(32)
II-4 Direktur Utama Kepala Pabrik Staf Bagian Administrasi & Personalia Staf Bagian Pembukuan
Staf Asisten Kepala Pabrik Stik bambu (Sumpit dan Tusuk Sate) Staf Bagian Pembelian Teknisi Tenaga Listrik Satpam Teknisi Bagian Bengkel Operator Bagian Gudang Operator Pemotongan Bambu Operator Pembelahan Operator Perautan Operator Pembubutan Operator Pemotongan Stik Bambu Operator Pengikatan Operator Pengasapan Operator Polishing Operator Peruncingan Operator Pemeriksaan Kualitas stik Operator Packaging Operator Packing Ass. Kepala Pabrik Kertas Sembahyang Operator Externaution Operator Chopping Operator Mushing Operator Rolling & Drying Operator Printing Operator Cutting Operator Packing Joss Paper Keterangan : Lini Fugsional
(33)
II-5
2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Berikut ini adalah job description, Job specification dan tanggung jawab pada setiap individu berdasarkan jabatannya di perusahaan PT. Bamindo Agrapersada
1. Dewan Direksi
Job description :
a. Mengkoordinasi serta mengontrol keahlian teknis. b. Mengkoordinasi serta mengontrol usulan proyek.
c. Mengkoordinasi serta mengontrol penjualan dan pembelanjaan.
d. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak Stakeholder.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional dan manajemen perusahaan.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Memiliki integritas dalam hal manajemen perusahaan. 2. Sekretaris
Job description :
a. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan.
b. Menyiapkan laporan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. c. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Dewan Direksi.
d. Menyampaikan kebijakan perusahaan dan atau pemerintah kepada pihak Internal dan eksternal.
(34)
II-6
Tanggung jawab :
a. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Direksi.
b. Sekretaris Perusahaan berkoordinasi dengan seluruh unit kerja.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal S1 Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Mampu mengelola bidang administrasi dan kesekretariatan 5. Mampu mengoperasikan komputer
3. Kepala Pabrik
Job description :
Mengawasi kegiatan pabrik. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Dewan Direksi atas pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal S1 Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tidak buta warna
5. Mampu mengkoordinasikan seluruh kegiatan operasional pabrik. 4. Staf Pembelian
(35)
II-7
Membuat rincian dan rencana tentang kebutuhan material. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Kepala Pabrik atas pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal S1 Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Mampu memprediksi dan menjadwalkan kebutuhan material pabrik 5. Staf Pembukuan
Job description :
a. Membuat catatan gaji pegawai perusahaan. b. Melaksanakan pembayaran gaji.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Kepala Pabrik atas pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal S1 Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Mampu mengelola pembayaran upah kepada karyawan. 6. Staf Administrasi dan Personalia
Job description :
Membuat catatan administrasi yang berkaitan dengan pegawai perusahaan. Tanggung jawab :
(36)
II-8
Bertanggung jawab kepada Kepala Pabrik atas laporan administrasi.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal S1 Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Mampu mengelola sumber daya manusia (SDM) di pabrik 5. Mampu mengelola yang berkaitan administrasi pabrik 6. Mampu mengoperasikan komputer
7. Asisten Kepala Pabrik
Job description :
Mengkoordinasikan dan mengontrol penyusunan kegiatan pabrik. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Kepala Pabrik atas laporan pabrik.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal S1 Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tidak buta warna
(37)
II-9
8. Teknisi Tenaga Listrik
Job description :
Memeriksa rangkaian listrik apakah dalam kondisi baik atau tidak dan mengganti motor-motor pada pabrik jika ada yang rusak dan menjalankan generator cadangan ketika terjadi pemadaman listrik.
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab atas pemakaian arus yang akan diperlukan.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 5. Tidak buta warna
6. Mampu mengoperasikan rangkaian listrik dengan baik. 9. Staf Gudang
Job description :
a. Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang sesuai dengan faktur pembelian dan surat pesanan
b. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SP) pembelian dengan fakturnya
c. Membuat bukti barang masuk.
d. Membuat laporan bulanan stock barang.
(38)
II-10
f. Membuat surat permintaan barang. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab kepada Assisten Kepala Pabrik,
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tidak buta warna 10. Satpam
Job description :
Melaksanakan pengamanan perusahaan baik dari dalam ataupun luar lingkungan perusahaan.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala pabrik terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 11. Teknisi Bagian Bengkel
Job description :
Mengontrol pemeliharaan mesin dan peralatan terutama yang digunakan dalam proses produksi.
(39)
II-11
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 5. Tidak buta warna
6. Mampu mengoperasikan rangkaian mesin dengan baik 12. Stasiun Kerja Pemotongan Bambu
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses pemotongan bambu. Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm untuk pria dan 150 untuk wanita 5. Tidak memiliki riwayat gangguan pernapasan
6. Mampu mengoperasikan mesin raw bamboo sawing
(40)
II-12
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses pembelahan bambu. Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm untuk pria dan 150 untuk wanita 5. Tidak memiliki riwayat gangguan pernapasan
6. Mampu mengoperasikan mesin bamboo spliting
14. Stasiun Kerja Perautan Bambu
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses perautan bambu Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
(41)
II-13
5. Tidak memiliki riwayat gangguan pernapasan 6. Mampu mengoperasikan mesin fixed width slicer
15. Stasiun Kerja Pembubutan Bambu
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses pembubutan bambu. Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm
5. Tidak memiliki riwayat gangguan pernapasan
6. Mampu mengoperasikan mesin bubut atau mesin bamboo wool slicer
16. Stasiun Kerja Pemotongan Stik Bambu
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses pemotongan stik. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
(42)
II-14
1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm untuk pria dan 150 untuk wanita 5. Tidak memiliki riwayat gangguan pernapasan
6. Mampu mengoperasikan mesin precised cutting
17. Stasiun Kerja Pengikatan
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses pengikatan. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm untuk pria dan 150 untuk wanita 18. Stasiun Kerja Pengasapan
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses pengasapan. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
(43)
II-15
1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm untuk pria dan 150 untuk wanita 5. Tidak memiliki riwayat gangguan pernapasan
6. Mampu mengoperasikan mesin oven pengasapan 19. Stasiun Kerja Polishing
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses polishing
Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm untuk pria dan 150 untuk wanita 5. Tidak memiliki riwayat gangguan pernapasan
6. Mampu mengoperasikan Mesin stick polishing
20. Stasiun Kerja Peruncingan
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses peruncingan. Tanggung jawab :
(44)
II-16
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm untuk pria dan 150 untuk wanita 5. Mampu mengoperasikan mesin chopstick sharpening
21. Stasiun Kerja Quality Control Stik Bambu
Job description :
Memeriksa kualitas stik bambu Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm untuk pria dan 150 untuk wanita 5. Memahami spesifikasi kualitas produk dengan baik.
6. Memiliki daya konsentrasi dalam memeriksa kualitas stik bambu yang tinggi 22. Stasiun Kerja Packaging
(45)
II-17
Mengontrol dan melakukan proses packing sumpit. Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria/Wanita
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm untuk pria dan 150 untuk wanita 5. Mampu mengoperasikan mesin chopstick packing
23. Stasiun Kerja Packing Sumpit
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses packaging sumpit. Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 24. Stasiun Kerja Chopping Job description :
(46)
II-18
Mengontrol dan melakukan proses chopping.
Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 5. Tidak buta warna
6. Mampu mengoperasikan mesin pencacah (chopper) 25. Stasiun Kerja Externuation
Job description :
Mengontrol dan melakukan proses extenuation.
Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 5. Tidak buta warna
(47)
II-19
6. Mampu mengoperasikan mesin pelunakan (extenuating).
26. Stasiun Kerja Mushing Job description :
Mengontrol dan melakukan proses mushing.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 5. Tidak buta warna
6. Mampu mengoperasikan mesin pembuburan (musher).
27. Stasiun Kerja Rolling & Drying Job description :
Mengontrol dan melakukan proses rolling & drying.
Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
(48)
II-20
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 5. Tidak buta warna
6. Mampu mengoperasikan mesin rolling & drying.
28. Stasiun Kerja Printing Job description :
Mengontrol dan melakukan proses printing.
Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 5. Tidak buta warna
6. Mampu mengoperasikan mesin cetak (printing).
29. Stasiun Kerja Cutting Job description :
Mengontrol dan melakukan proses cutting.
(49)
II-21
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 5. Tidak buta warna
6. Mampu mengoperasikan mesin potong (cutter).
30. Stasiun Kerja Packing Joss Paper Job description :
Mengontrol dan melakukan proses packing joss paper.
Tanggung jawab:
Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang terhadap pelaksanaan tugasnya.
Job specification: 1. Pria
2. Pendidikan Minimal SMA/SMK Sederajat 3. Sehat Jasmani dan rohani
4. Tinggi minimal 160 cm 5. Tidak buta warna
(50)
II-22
2.6. Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Salah satu faktor yang mempunyai peranan penting di dalam menjalankan dan mengendalikan kegiatan guna mencapai tujuan perusahaan ialah tenaga kerja. PT. Bamindo Agrapersada memiliki tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap (karyawan kontrak). Tenaga kerja tetap terdiri dari staf dan kepala bagian. Karyawan kontrak yang merupakan tenaga kerja yang digunakan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati terdiri dari karyawan yang bekerja pada bagian produksi terdiri dari 210 orang. Rincian tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja Tetap PT. Bamindo Agrapersada No Keterangan Jumlah
(Orang) Total
1 Dewan Direksi 1
2 Sekretariat 1
3 Kepala Pabrik 2
4 Pembukuan 2
5 Pembelian 2
6 Assisten Kepala Pabrik 2
7 Administrasi & Personalia 2
8 Bengkel 5
9 Gudang 3
10 Listrik 2
11 Satpam 3
Total Pekerja 25
12 Pemotongan I 4
13 Pembelahan 4
14 Perautan (Slicer) 4
15 Pembubutan 4
16 Pemotongan II 4
Pengikatan 2
17 Pengasapan 4
(51)
II-23
Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja Tetap PT. Bamindo Agrapersada (Lanjutan)
No Keterangan Jumlah
(Orang) Total
19 Polishing 2
20 Peruncingan 4
21 Pemeriksaan 4
22 Packaging 4
23 Packing 4
Total Pekerja Produksi Stik Bambu 45
24 Chopping 25
25 Extenaution 25
26 Mushing 20
27 Rolling & Drying 20
28 Printing 20
29 Cutting 30
30 Packing 25
Total Pekerja Produksi Kertas
Sembahyang 165 Total Pekerja 235
Sumber: PT. Bamindo Agrapersada
Jumlah hari kerja pada bagian produksi stik bambu dan kertas sembahyang PT. Bamindo Agrapersada adalah 6 hari kerja selama seminggu (Senin s/d Sabtu) mulai dari pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB.
2.6.1. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan pada PT. Bamindo Agrapersada diatur berdasarkan status karyawan, yakni karyawan tetap dan borongan. Pemberian upah/gaji pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan karyawan yang bersangkutan. Pengupahan pada perusahaan ini terdiri atas:
(52)
II-24
1. Gaji Pokok 2. Insentif
Untuk karyawan yang melakukan kerja lembur akan memperoleh tambahan upah yang dihitung berdasarkan tarif upah lembur (TUL). Selain gaji pokok, perusahaan juga memberikan jaminan sosial dan tunjangan kepada karyawan. Adapun tunjangan yang diberikan antara lain:
1. Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru 2. Tanggungan kecelakaan kerja.
3. Tunjangan kemalangan, dan lain sebagainya.
2.7. Proses Produksi
PT. Bamindo Agrapersada memproduksi stik bambu dengan sistem Make to Stock (MTS). Produk Stik bambu terdiri atas dua produk, yaotu sumpit (chopstick) dan tusuk sate. Proses produksi pembuatan sumpit (chopstick) dapat dilihat pada Gambar 2.3.
(53)
II-25
Pemotongan Bambu
Pembelahan
Perautan
Pembubutan
Pemotongan Stik
Pengikatan
Pengasapan
Polishing
Peruncingan
Packaging
Packing
Gambar 2.3. Proses Produksi Sumpit Bambu (Chopstick)
(54)
II-26
Pemotongan Bambu
Pembelahan
Perautan
Pembubutan
Pemotongan Stik
Pengikatan
Pengasapan
Polishing Peruncingan
Packing
Gambar 2.4. Proses Produksi Tusuk Sate
Sedangkan untuk proses produksi kertas sembahyang pada PT. Bamindo Agrapersada adalah make to order, hal ini ditunjukkan dengan produk akhir yang dihasilkan disesuaikan dengan pemesanan pelanggan. Berikut ini merupakan gambar proses produksi kertas sembahyang. Proses produksi pembuatan kertas sembahyang dapat dilihat pada Gambar 2.5.
(55)
II-27
Gambar 2.5. Proses Produksi Kertas Sembahyang (Joss Paper)
2.7.1. Standar Mutu Bahan/Produk
PT. Bamindo Agrapersada juga belum menggunakan SNI melainkan standar internal perusahaan dalam bentuk spesifikasi produk. Untuk bahan baku yang digunakan perusahaan adalah bambu sedangkan untuk dimensi ukuran, untuk produk sumpit berukuran 25 cm x 0,5 cm dan tusuk sate berukuran 25 cm x 0,25 cm.
Sedangkan mutu produk kertas sembayang yaitu dengan menetapkan spesifikasi produk sesuai dengan standar permintaan konsumen. Ketebalan kertas sembahyang yaitu 100-124 gram/m2 dengan panjang dan lebar 50 x 60 cm serta kadar air pada kertas adalah 7-9 %. ukuran kertas sembahyang berbeda-beda
Chopping
Extenuation
Mashing
Rolling & Drying
Printing
Cutting
(56)
II-28
karena ditentukan oleh pelanggan, biasanya sembahyang yang biasa dipesan pelanggan yaitu 3,05 x 3,55 inch, 2,65 x 3,45 inch dan 3,45 x 5,35 inci.
2.7.2. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan untuk proses produksi sumpit bambu terdiri dari bahan utama, bahan penolong dan bahan tambahan, bahan-bahan ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di PT. Bamindo Agrapersada adalah bambu. Bambu ini diperoleh dari daerah Bahorok.
2. Bahan Penolong
Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi di PT. Bamindo Agrapersada adalah tali dan belerang. Tali digunakan untuk memudahkan dalam proses pengasapan stik bambu, sedangkan belerang digunakan untuk sterilisasi sumpit dalam proses pengasapan. PT. Bamindo Agrapersada adalah air dan soda api untuk melunakkan bambu pada saat proses perendaman
3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan di dalam proses produksi untuk membantu proses produksi dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan produk stik bambu ini adalah sebagai berikut:
a. Kemasan, yaitu bahan yang digunakan untuk menggemas sumpit bambu,
(57)
II-29
b. Plastik, yaitu bahan yang digunakan untuk membungkus sumpit bambu dan kertas sembayang yang telah dikemas untuk selanjutnya dikirim ke daerah pemasaran.
c. Tinta, digunakan untuk membuat kaligrafi/gambar pada kertas sembahyang biasanya yang berwarna merah dan emas.
d. Pewarna kuning, digunakan untuk mewarnai kertas sembahyang agar berwarna kuning.
e. Zat Aditif, digunakan untuk memperbaiki sifat kertas terdiri atas zat filler
(Talc (Mg3Si4010(OH)2)) sebagai penghalus permukaan kertas dan pengkilap, zat
strength additives yaitu polyamide sebagai penguat ikatan antar serat kertas dan
sizing agent seperti dimeric alkylketenes untuk menghambat penyebaran tinta pada seluruh kertas.
f. Tali Plastik
Digunakan untuk mengikat plastik yang membungkus kertas sembahyang yang telah siap diproduksi.
2.7.3. Uraian Proses Produksi
Uraian proses produksi stik bambu yang diproduksi PT. Bamindo Agrapersada dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Batang bambu yang telah dipilih sebelumnya dipotong sesuai ukuran dengan panjang berkisar 1 m dengan menggunakan mesin raw bamboo sawing. 2. Batang bambu yang telah dipotong kemudian dibelah dengan menggunakan
(58)
II-30
3. Bilah bambu tersebut kemudian diraut untuk memisahkan daging dengan kulit bambu pada mesin fixed width slicer.
4. Setelah diraut, bambu kemudian dibubut pada mesin bamboo wool slicer dan dibentuk menjadi potongan-potongan stik.
5. Potongan stik kemudian dipotong menjadi sumpit pada mesin précised cutting dengan panjang 25 cm.
6. Sumpit-sumpit tersebut kemudian diikat dan dimasukkan ke mesin oven pengasapan. Pada mesin oven pengasapan pada suhu 80º C selama 4 jam dan diasapi dengan asap yang dihasilkan belerang.
7. Kemudian sumpit kemudian dibuka ikatannya dan dibawa ke mesin stick
polishing untuk proses penghilangan abu belerang serta penghalusan permukaan sumpit selama 30 menit.
8. Setelah sumpit di-polish, kemudian sumpit dimasukkan ke mesin chopstick sharpening untuk diruncingkan ujungnya.
9. Setelah diruncingkan, sumpit kemudian dimasukkan ke mesin chopstick packing untuk dipacking. Dalam 1 kemasan terdapat sepasang sumpit bambu.
10. Setelah di-packaging sumpit kemudian dipacking dalam plastik besar yang kemudian dibawa ke gudang produk jadi untuk disimpan.
(59)
II-31
Berikut ini merupakan uraian proses produksi kertas sembahyang (Joss Paper): 1. Chopping
Chopping merupakan proses pencacahan. Bambu dimasukkan kemesin
chopper kapasitas 2 ton/jam kemudian dicacah hingga menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yaitu berukuran 10-30 mm dan dikumpulkan dalam kolam perendaman.
2. Extenuation
Extenuation disebut juga dengan proses pelunakan. Bambu yang telah selesai dicacah, kemudian disiram dan direndam dengan air dan ditambahkan dengan soda api (NaOH) konsentrasi 7% lalu direndam selama 3-4 hari hingga bambu menjadi lebih lunak dan lebih mudah untuk dibuburkan.
3. Mashing
Mashing adalah proses pembuburan kertas. Bambu yang sudah direndam dengan soda api dan air dipindahkan ke bagian pembuburan dengan menggunakan truk. Pada proses ini, mesin masher digunakan untuk mengubah tekstur bambu yang sudah lunak mejadi bubur hingga mudah dibentuk menjadi kertas serta dilakukan penambahan zat aditif seperti pewarna, zat retensi (penguat) dan zat filler.
4. Rolling & Drying
Rolling & Drying adalah proses pembentukan kertas. Bambu yang sudah menjadi bubur kertas selanjutnya diproses hingga terbentuk menjadi lembaran kertas dengan lebar 60 cm dan ketebalan 100-124 gram/m2. Lembaran kertas yang
(60)
II-32
masih basah langsung dikeringkan menggunakan steam hingga kadar air dalam kertas yang diproduksi berkurang yaitu antara 7-9%.
5. Printing
Pada proses ini, lembaran kertas yang dihasilkan dari proses rolling & drying
selanjutnya dibawa ke bagian pencetakan (printing) dengan menggunakan konveyor. Proses ini merupakan proses pencetakan kaligrafi pada lembaran kertas yang dihasilkan. Kaligrafi yang dicetak disesuaikan dengan pesanan pelanggan. Pada proses printing lembaran yang sudah dicetak dengan kaligrafi secara otomatis akan terpotong dengan ukuran 50 x 60 cm.
6. Cutting
Proses ini merupakan proses pemotongan kertas menjadi ukuran yang lebih kecil. Kertas sembahyang yang dihasilkan dari proses pencetakan kemudian dibawa ke proses pemotongan (cutting) untuk sesuai dengan ukuran yang dipesan oleh pelanggan. Apabila terdapat produk cacat maka akan dibawa ke kolam perendaman untuk dilakukan proses 2 kembali.
7. Packaging dan Packing
Packaging merupakan proses dimana kertas yang sudah dipotong sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pelanggan kemudian dibawa ke stasiun pengepakan (packaging) lalu dibungkus menggunakan plastik dan diikat dengan menggunakan tali plastik, kemudian sumpit yang telah dikemas di-packing ke dalam kotak/kardus.
(61)
II-33
2.7.4. Mesin Produksi
Mesin-mesin produksi yang digunakan PT. Bamindo Agrapersada dalam memproduksi produk sumpit (chopstick) sebagai berikut:
1. Mesin Raw Bamboo Sawing
Fungsi :Memotong bambu menjadi ukuran tertentu Jumlah : 1 unit
Spesifikasi Mesin Raw Bamboo Sawing
Model: ZG-1 Daya :2.2 KW
Kecepatan Poros Utama : 2550 rpm 2. Mesin Bamboo Spliting
Fungsi : Membelah bambu menjadi beberapa bilah bambu Jumlah : 1 unit
Model : ZP-2500 Daya : 5,5 KW
Kecepatan poros utama : 1300 rpm 3. Mesin Fixed Width Slicer
Fungsi : Memisahkan kulit dengan daging bambu Jumlah : 4 unit
Model : MZP-3 Daya : 10,6 KW
Ketebalan maksimum bambu yang dapat diproses : 25 mm Lebar maksimum bambu yang dapat diproses : 21 mm
(62)
II-34
4. Mesin Bamboo Wool Slicer
Fungsi : Menghaluskan atau membubut dan membelah bilah bambu menjadi potongan stik bambu panjang.
Jumlah : 4 unit Daya : 9,5 KW
Kecepatan poros utama : 4.600 rpm 5. Mesin Precised Cutting
Fungsi : Memotong potongan stik yang masih panjang menjadi sumpit berukuran 20 cm.
Jumlah : 2 unit Daya : 1,5 KW
Kecepatan poros utama : 3.000 rpm 6. Oven pengasapan
Fungsi : menetralkan sumpit dari bakteri dan jamur. Jumlah : 6 unit
7. Mesin Stick Polishing
Fungsi : menghilangkan abu belerang dari proses pengasapan Jumlah : 2 unit
Daya : 1,5 KW
8. Mesin Chopstick Sharpening
Fungsi : meruncingkan salah satu sisi sumpit Jumlah : 2 unit
(63)
II-35
Kecepatan poros utama : 5.000 rpm 9. Mesin Chopstick Packaging
Fungsi : Mengemas sumpit bambu (chopstick) dalam 1 kemasan. Jumlah : 2 unit
Daya : 0.37 KW/220V
Mesin-mesin produksi yang digunakan PT. Bamindo Agrapersada dalam memproduksi produk kertas sembahyang (josspaper) sebagai produknya adalah sebagai berikut:
1. Mesin Pencacah (Chopper)
Fungsi : Memotong bambu menjadi ukuran lebih kecil. a. Jumlah : 2 unit
b. Kapasitas : 2 ton/jam c. Daya : 18-22 Kw
d. Ukuraan chop : 10-30 mm 2. Mesin Pembuburan (Musher)
Fungsi : Menggiling potongan bambu menjadi bubur kertas a. Jumlah : 5 unit
b. Kapasitas : 0,1 ton/jam c. Daya : 18-22 Kw 3. Rolling & Drying
Fungsi : Mengubah bubur kertas menjadi lembaran kertas. a. Jumlah : 5 unit
(64)
II-36
c. Putaran : 1430 rpm d. Tegangan : 220 volt 4. Mesin Pencetak (Printing)
Fungsi : Mencetak simbol (kaligrafi) pada lembaran kertas. a. Jumlah : 5 unit
b. Kapasitas : 55 m/menit c. Putaran : 700 rpm d. Tegangan : 220 Volt 5. Mesin Pemotong (Cutting)
Fungsi : Memotong lembaran-lembaran kertas a. Jumlah : 6 unit
b. Kapasitas : 2 ton/jam c. Daya : 2 HP
d. Tegangan : 380 Volt e. Putaran : 1720 rpm
6. Mesin Pengepakan (Packing)
Fungsi : Mengemas dan mengikat kertas sembahyang dalam 1 plastik. a. Jumlah : 4 unit
b. Daya : 2HP
(65)
II-37
2.8. Peralatan (Equipment)
PT. Bamindo Agrapersada memiliki trolley yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan pemindahan bahan dari satu stasiun kerjake stasiun kerja yang lainnya.
trolleydigunakan untuk mengangkat kertas sembahyang yang telah selesai diproduksi ke bagian cutting, packaging, packing dan gudang.
2.9. Utilitas
Utilitas yang digunakan pada PT. Bamindo Agrapersada adalah sebagai berikut:
1. Pembangkit Listrik
Perusahaan menggunakan tenaga listrik dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menjalankan mesin-mesin produksi. Selain itu, perusahaan juga menggunakan dua generator sebagai cadangan jika terjadi pemadaman listrk dari PLN.
2. Air (H2O)
Air digunakan perusahaan yang berasal dari PDAM dan sumur bor. Digunakan untuk merendam cacahan bambu.
3. Steam
Steam digunakan untuk mengalirkan uap air pada proses drying kertas sembahyang.
(66)
II-38
2.10. Safety and Fire Protection
PT. Bamindo Agrapersada melengkapi tenaga kerjanya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dalam menjalankan pekerjaanya. Alat pelindung diri yang digunakan oleh tenaga kerja di PT. Bamindo Agrapersada adalah sebagai berikut
1. Masker
Masker berfungsi untuk melindungi sistem pernafasan tenaga kerja dari serpihan-serpihan halus yang mungkin terhirup saat pembuatan sumpit berlangsung.
2. Sepatu pelindung (safety shoes)
Sepatu pelindung digunakan oleh pekerja yang bertugas untuk merendam bambu dan mencampurkannya dengan larutan kimia pada pembuatan kertas sembahyang untuk mencegah terjadinya kontak dengan kulit si pekerja.
2.11. Waste Treatment
PT. Bamindo Agrapersada menghasilkan limbah padat dalam proses menghasilkan produknya. Limbah padat yang dihasilkan berupa scrap-scrap hasil potongan bambu diolah kembali menjadi bahan baku untuk prosesproduksi kertas sembahyang (Joss Paper).
(67)
III-1
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Arti dan Pentingnya Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi keputusannya.
Sumber daya manusia (man power) merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Sumber daya manusia terdiri dari daya pikir dan daya fisik setiap manusia. Sumber daya manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal/canggih tanpa peran aktif sumber daya manusa tidak berarti apa-apa.4
4
S.P.,Malayu.”Manajemen Sumber Daya Manusia:. Edisi Revisi.Bumi Aksara. P244
3.2. Prestasi kerja
Menurut Dessler (1997) penilaian prestasi kerja adalah suatu proses penilaian prestasi kerja pegawai yang dilakukan pemimpin perusahaan secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Menurut Handoko (1996) penilaian prestasi kerja adalah proses pengevaluasi dan menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan personalia dan memberi umpan balik pada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.
(68)
III-2
Menurut Stoner et.al (1996) penilaian prestasi kerja adalah proses yang meliputi (1) penetapan standar prestasi kerja (2) penilaian prestasi kerja aktual karyawan dalam hubungan dengan standar-standar ini; dan (3) memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang terdebut untuk menghilangkan kemerosotan prestasi kerja.
Menurut Nurmianto dan Wijaya (2003) tujuan penilaian prestasi kerja ada dua tujuan pokok yaitu:
1. Untuk tujuan administrasi personalia
a. Menjadi dasar pembuat jeputusan manajemen mengenai promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian pegawai.
b. Menjadi dasar dalam pemberian balas jasa.
c. Menjadi dasar dalam menetapkan program pendidikan dalam pelatihan guna mendukung efektivitas unit kerja organisasi.
d. Menjadi dasar penetapan kriteria-kriteria untuk seleksi dan penetapan pegawai.
e. Memberikan data mengenai produktivitas organisasi secara keseluruhan atau unit-unit kerja dan individu-individu pegawai khususnya.
2. Untuk tujuan bimbingan konseling
a. Merupakan forum pembimbingan dan konseling antara atasan dan bawahannya untuk memperbaiki datau mengembangkan kecakapan pegawai.
b. Mengidentifikasi kelebihan atau kekurangan pegawai yang menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam melibatkan pegawai yang menjadi salah satu
(69)
III-3
dasar pertimbangan dalam melibatkan pegawai pada program pelatihan dan pengembangan proses.
c. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga dapat dicapai kinerja yang baik dalam rangka pencapaian tujuan unit kerja dan organisasi.
d. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan atau pejabat penilai mengamati prilaku kerja pegawai sebagai totalitas hingga diketahui minat-minat, kemampuan-kemampuan, serta kebutuhan pegawai.
Ada bebearapa metode penilaian kerja, yaitu Rating Scales (Skala Rating),
Critical Incidents (insiden-insiden kritis), Work Standar (Standar Kerja),
Rangking, Forced Distribution (Distribusi yang Dipaksakan), Forced-choice and Weighted Checklist Performance Report (Pemilihan yang dipaksakan dan Laporan pemeriksaan Kinerja Tertimbang), Behaviorally Anchored Scales, Metode pendekatan Management By Objective. Penilaian kerja dari tiga langkah (Dessler,1997):
1. Mengidentifikasi jabatan, yaitu memastikan bahwa penilai dan dinilai sepakat tentang tugas-tugasnya dan standard jabatan.
2. Menilai kinerja yaitu membandingkan antara kinerja aktual dengan standard- standard yang telah ditetapkan.
3. Sesi umpan balik yaitu saat memabahas kinerja dan kemajuan bawahan serta menuat pengembangan.
Interview tersebut dikelompokkan, dimana setiap kelompok terdiri dari dua hingga lima kompetensi. Setiap kompetensi memiliki definisi naratif dan
(70)
III-4
ditambah dengan beberapa indikator perilaku. Indikator-indikator tersebut dikelompokkan dalam dimensi-dimensi. Dalam setiap dimensi indikator diperingatkan mulai terendah hingga tertinggi sehingga membentuk skala.
3.3. Kompetensi
Sebuah ciri manajemen kinerja adalah berkenaan dengan masukan dan proses (atribut dan kompetensi) selain juga input dan outcome. Penilaian kinerja didasarkan ada pemahaman, pengetahuan, kahlian, kepiawaian, dan prilaku yang dipergunakan untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan dengan baik dan analisis tentang atribut prilaku seseorang sesuai kriteria yang telah ditentukan untuk masing-masing pekerjaan. 5
5
Surya Dharma, 2010, “Manajemen Kinerja”. Yogakarta:Pustaka Pelajar. P102
Dalam manajemen kinerja menurut Amstrong (1994) istilah kompetensi mengacu kepada dimensi dari sebuah peran-perilaku yang diperlukan seseorang untuk dapat melaksanakan pekerjaannya secara memuaskan. Sebagaimana didefinisikan oleh Amstrong dan Murlis (1994) kompetensi mencakup: karakteristik perilaku yang dapat menunjukkan perbedaan antara mereka yang berkinerja yang dalam konteks menyangkut prestasi.
Kompetensi adalah apa yang dibawa oleh seseorang kedalam pekerjaanya dalam bentuk jenis dan tingkatan perilaku yang berbeda. Kompetensi didefinisikan sebagai karakteristik perilaku yang berbeda. Kompetensi didefinisikan sebagai karakteristik perilaku yang dapat didemonstrasikan untuk membedakan mereka yang memiliki kinerja tinggi pada suatu peran tertentu.
(71)
III-5
3.3.1. Kompetensi Spencer
Menurut Spencer and Spencer, (1993 : 9) Kompetensi adalah sebagai individu dalam pekerjaannya (an underlying characteristic’s of an individual which is causally related to criterion – referenced effective and or superior performance in a job or situation). Underlying Characteristics mengandung makna kompetensi adalah bagian dari kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Causally Related memiliki arti kompetensi adalah sesuatu yang menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Criterion Referenced
mengandung makna bahwa kompetensi sebenarnya memprediksi siapa yang berkinerja baik, diukur dari kriteria atau standar yang digunakan.
Spencer6 membagi kompetensi atas beberapa kelompok, yaitu
Tindakan dan Kesuksesan, yaitu Derajat kepedulian seseorang terhadap pekerjaannya sehingga terdorong berusaha untuk bekerja dengan lebih baik atau di atas standar. Terdiri atas:
1. Semangat untuk berprestasi
Yaitu derajat kepedulian seseorang terhadap pekerjaannya, sehingga ia terdorong untuk berkerja dengan baik atau melebihi standard yang telah ditetapkan.
6
Lyle M.,Spencer And Signe M.Spencer.1999. “Competence At Work”.New York: Jhon Willey And Sin, Inc. P10
(72)
III-6
2. Perhatian terhadap kerapian, kualitas dan ketelitian
Mengawasi dan memeriksa informasi, Perhatian terhadap kejelasan, kepastian dan keinginan untuk mengurangi ketidakpastian.
3. Inisiatif/proaktif
Adalah dorongan bertindak melebihi dari yang dibutuhkan atau yang dituntut oleh pekerjaan, melakukan sesuatu tanoa menunggu perintah dulu.
4. Pengumpulan informasi, pemdefinisian masalah
Yaitu besarnya usaha yang dikeluarkan untuk mengumpulkan nformasi lebih banyak sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan dan pengambilan keputusan.
Menolong dan Melayani Konsumen, yaitukemampuan untuk memahami hal hal yang tidak diungkapkan dengan perkataan yang bisa berupa atas pemahaman perasaan, keinginan atau pemikiran dari orang lain. Terdiri atas:
5. Empati
Yaitu kemampuan untuk mendengarkan dan memahami hal-hal yang tidak diungkapkan dengan perkataan.
6. Kepedulian terhadap kepuasan pelanggan
Yaitu keinginan untuk menolong atau melayani orang lain/pelanggan dalam memenuhi keinginannya, mencari informasi kebutuhan pelanggan dan menyesuaikannya dengan produk dan jasa.
(73)
III-7
Dampak pengaruh, yaitu tindakan, membujuk, meyakinkan mempengaruhi orang lain sehingga mau mendukung rencana seseorang. Terdiri atas :
7. Pengaruh strategis
Yaitu tindakan membujuk, meyakinkan dan mempengaruhi orang lain sehingga akan mendukung rencana kerjanya, mengantisipasi pengaruh suatu tindakan terhadap pandangan orang lain.
8. Kesadaran berorganisasi
Yaitu kemampuan individu untuk memahami hubungan kekuasaan dalam organisasi, memahami struktur organisasi informal.
9. Membangun hubungan
Yaitu bekerja untuk membangun atau memelihara keramahan,hubungan yang hangat atau komunikasi jaringan kerja dengan seseorangatau mungkin suatu hari berguna dalam mencapai tujuan kerja.
Manajerial, yaitu keinginan untuk mengajarkan atau mendorong pengembangan atau proses belajar orang lain. Terdiri atas :
10. Mengembangkan orang lain.
Yaitu bentuk khusus dari dampak dan oengaruh yang mana tujuannya adalah untuk mengajar atau membantu seseorang dalam mengembangkan dirinya. 11. Pengarahan, ketegasan dan kegunaan kekuatan posisi
Yaitu perintaj yang menunjukkan tujuan individual untuk membuat orang lain mematuhi akan kemauannya.
(74)
III-8
12. Kerja Kelompok dan Kerja Sama
Kompetensi untuk melakukan kerja samadengan sesama, menjadi bagian dari tim. Keanggotaan tim tidak harus seara formal namun bisa jadi berasal dari berbagi dungsi dan tingkatan dimana terjai komunikasi satu sama lainnya untuk menyelaesaikan masalah.
13. Memimpin Kelompok
Kompetensi untuk mengambil peran selaku pemimpin kelompok atau tim untuk kemajuan bersama. Ini meliputi juga kompetensi seseorang untuk menggunakan otoritas dan wewenang jabatan yang dimilikinya secara profesional dan efektif.
Cognitive, yaitu Kemampuan untuk memahami situasi dengan cara
memecahkannya menjadi bagian-bagian yang lebih rinci (faktor-faktor), atau mengamati keadaan tahap demi tahap berdasarkan pengalaman masa lalu., terdiri atas :
14. Kemampuan menganalisis
Usaha untuk memahami situasu dengan memecahkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, atau mengamati implikasi suatu keaadaan tahap demi tahap berdasarkan pemgalaman masa lalu.
15. Kemampuan berpikir secara konseptual
Yaitu kemampuan memahami situasi atau masalah sebagai satukesatuan menggunakan logika dan pengalaman masa lalu dalammenganalisa masalah.
(75)
III-9
16. Keahlian teknikal/profesional/manajerial
Yaitu keahlian meliputi penguasaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang termasuk motivasi untuk mengembangkan, menggunakan dan mendistribusikannya pada orang lain.
Efektifitas Pribadi, yaitu Kemampuan untuk mengendalikan diri sehingga mencegah untuk melakukan tindakan-tindakan yang negatif pada saat ada cobaan, khususnya menghadapi tantangan atau penolakan dari orang lain atau pada saat bekerja dibawah tekanan. Terdiri atas :
17. Pengendalian diri/stamina
Yaitu kemmpuan pengendalian emosi diri agar terhindar dari berbuat sesuatu negatif saat situasi tidak sesuai harapan atau saat berada dibawah harapan. 18. Kepercayaan terhadap diri sendiri
Yaitu keyakinan seseorang terhadao kemamouan diri sendiri dalam melakukan/menyelesaikan pekerjaannya.
19. Fleksibilitas/Kemampuan untuk beradaptasi
Yaitu kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam berbagai situasi, orang atau kelompok.
20. Visi/Komitmen organisasi
Yaitu kemampuan dan kemauan seseorang untuk menyesuaikan perilakuanya dengan kebutuhan otoritas dan tujuan organisasi untuk bertindak dengan cara menunjang tujuan organisasi atau memenuhi kebutuhan organisaasi.
(76)
III-10
3.4. Perancangan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan.
3.4.1. Pengertian Perancangan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan
Perancangan penilaian prestasi kerja karyawan adalah perancangan terhadap hasil kerja karyawan secara sistematis yang berhubungan dengan jabatannya den potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan.7
a. Manfaat bagi pekerja, terutama sebagai umpan balik (feedback) tentang prestasi kerjanya selama ini. Ini sangat berguna bagi pekerja untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada pada dirinya, untuk tujuan perkembangan diri lebih lanjut.
3.4.2. Tujuan dan Manfaat Perancangan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan
Tujuan dan manfaat perancangan penilaian kinerja karyawan adalah 1. Tujuan perancangan penilaian kinerja karyawan
a. Untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan selama periode waktu tertentu (dibandingkan dengan standar).
b. Untuk mengetahui tentang diri karyawan (baik sikap, watak, kelakuan, maupun kelemahannya), sehubungan dengan pekerjaannya diperusahaan. c. Untuk mengetahui apakaj karyawan mempunyai potensi untuk menduduki
jabatan lain (dengan/tanpa training lebih lanjut)
2. Manfaat perancangan penilaian kinerja karyawan, Penilaian prestasi kerja ini bermanfaat bagi pekerja maupun bagi perusahaan.
7
Afrianto, Perancangan Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Dengan Metode Analytical Hierarcy Process(Ahp), 2008,P III-11 – III-14
(77)
III-11
b. Manfaat bagi perusahaan, antara lain sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang promosi (jabatan/gaji) transfer(mutasi), PHK, atau untuk mengidentifikasi kebutuhan akan training sebagai dasar pemberian kompensasi yang lebih objektif, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja karyawan.
3.4.3. Langkah-langkah Penilaian Prestasi Kerja Karyawan.
Adapun langkah-langkah dalam penilaian prestasi kerja karyawan adalah 1. Menentukan standar keberhasilan
Penilaian kerja membutuhkan standar penilaian. Standar ini berkaitan dengan hasil yang ingin dicapai suatu jabatan, dan tentunya tidak dapat ditetapkan sembarangan. Pengetahuan mengenai standar ini dapat diperoleh melalui job analysis. Standar penilaian yang diperoleh dari job description, seseorang penilai dapat menentukan hal-hal yang harus dievaluasi. Apabila informasi ini tidak cukup, maka standar di tetapkan memalui observasi atau diskusi bersama para atasan langsung.
2. Parameter ukuran penilaian
Umumnya seorang atasan secara otomatis langsung ditetapkan sebagai penilai. Untuk itu ia harus memenuhi persyaratan:
a. Cukup dekat untuk memahami pekerjaan karyawan, termasuk hambatan, masalah, maupun tindakan-tindakan.
b. Mempunyai akses informasi terhadap prestasi, sikap kerja dan aspirasi karyawan yang bersangkutan.
(1)
VI-8
6.6. Program dan Rencana dalam Upaya Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan Produksi PT. Bamindo Agrapersada
Dari kompetensi Spencer yang dianalisis, maka diusulkan program dan rencana aksi untuk peningkatan prestasi kerja. Di PT. Bamindo Agrapersada. Dengan memperhatikan kompetensi tersebut diharapkan akan meningkatkan prestasi kerja. Untuk menumbuhkan kompetensi di dalam diri seorang karyawan, maka diperlukan faktor–faktor untuk mewujudkannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan, yaitu: 1. Individu
Dengan adanya berbagai atribut yang melekat pada individu akan dapat membedakan individu yang satu dengan yang lainnya. Faktor ini merupakan kecakapan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah ditentukan (capacity to perform).
a. Karakteristik demografi, misalnya: umur, jenis kelamin dan lain-lain.
b. Karakteristik kompetisi, misalnya: bakat, kecerdasan, kemampuan dan keterampilan.
c. Karakteristik psikologi, yaitu niliai-nilai yang dianut, sikap dan kepribadian. 2. Motivasi
Motivasi yang diberikan kepada karyawan sebaiknya dipertahankan oleh perusahaan, dalam hal pemberian penghargaan, perhatian, persaingan, partisipasi, kebanggaan dan hukuman yang diperlakukan secara adil pada setiap karyawannya. Sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial antara karyawan dan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Terpenuhinya
(2)
VI-9
kompensasi dan pemberian motivasi yang baik tentu saja akan meningkatkan produktivitas serta kinerja para karyawan.
3. Kemampuan untuk Bekerja
Dengan berbagai atribut yang melekat pada individu menunjukan adanya kesempatan yang sama untuk mencapai suatu prestasi, hanya untuk mencapai kinerja yang baik diperlukan usaha atau kemauan untuk bekerja keras karena kemauan merupakan suatu kekuatan pada individu yang dapat memacu usaha kerja serta dapat memberikan suatu arah dan ketekunan.
4. Dukungan Organisasi
Dalam mencapai kinerja karyawan yang tinggi diperlukan juga adanya dukungan atau kesempatan dari perusahaan. Untuk mencapai hasil kerja yang baik, dan sesuai dengan tujuan perusahaan, maka pimpinan perusahaan perlu bersama-sama dengan karyawan mendiskusikan setiap masalah dalam pekerjaan, hal untuk menghindari adanya kesalahan dan kekeliruan dalam bekerja sehingga dicapai hasil yang optimal.
5. Komunikasi
Manajemen perlu melakukan komunikasi antara karyawan dan atasan serta melibatkan peran serta yang aktif dalam lingkungan kerja. Dengan demikian apabila suasana kerja yang kondusif maka akan tercipta lingkungan kerja yang baik. Manajemen juga perlu memberikan fasilitas kerja yang dapat bermanfaat serta mendukung karyawan dalam pekerjaan yang diharapkan diperoleh hasil kerja yang lebih lagi.
(3)
VI-10
Program dan rencana yang diusulkan untuk mendukung faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 6.4.
Tabel 6.4. Program dan Rencana dalam Upaya Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan
No Jangka Pendek
(per hari sampari 1 minggu)
Jangka Panjang (satu tahun atau lebih) 1. Melaksanakan Sharing Session
antara karyawan dengan atasan (leader dan manajemen) yang dilakukan seminggu sekali. Contoh: Makan siang bersama
Melaksanakan gathering bersama setiap akhir tahun ajaran dengan konsep acara
yang dibutuhkan. Contoh: Outbond
2. Diperlukan komunikasi antara karyawan dan atasan serta melibatkan peran serta yang aktif dalam lingkungan kerja.
Perusahaan perlu memberikan perhatian kepadan karyawan.
Contoh: Memberikan jaminan asuransi kesehatan, uang makan dan transportasi yang sesuai dengan masa kerja karyawan
3. Mendiskusikan setiap masalah pekerjaan untuk menghindari adanya kesalahan dan kekeliruan
Perusahaan diharapkan terbuka dalam mendengar aspirasi atau pendapat karyawan 4. Memberikan motivasi kepada karyawan oleh
perusahaan,
- 5. Mendorong karyawan agar peka
terhadap kebutuhan konsumen
(4)
VII-1
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan pada penelitian ini adalah
1. Berdasarkan hasil pembobotan diperlihatkan bahwa PT. Bamindo Agrapersada mengutamakan keberhasilan proses produksi untuk menunjang keberhasilan perusahaan dalam melayani kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat dari kriteria yang memiliki bobot paling tinggi yaitu kepedulian terhadap kepuasan pelanggan memiliki bobot tertinggi (0,1325), disusul dengan kriteria kerja kelompok/kerja sama (0,1324), dan kriteria keahlian teknikal (0,0826).
2. Skala penilaian yang digunakan dalam penilaian prestasi kerja karyawan produksi PT. Bamindo Agrapersada adalah rating scale.
3. Pemberian insentif financial berdasarkan kompetensi Spencer diusulkan agar karyawan akan merasa lebih puas dalam bekerja serta dapat meningkatkan perstasi karyawan tersebut, kepercayaan karyawan terhadap perusahaan semakin besar, ketenangan dan konsentrasi kerja akan lebih baik.
4. Beberapa program dan rencana diusulkan seperti melaksanakan gathering, sharing season, training sebagai upaya dalam peningkatan prestasi kerja karyawan PT. Bamindo Agrapersada.
(5)
VII-2
5. Dalam merealisasikan rencana dan program peningkatan prestasi kerja karyawandiperlukan peranan dan hubungan baik antara karyawan dan atasan serta melibatkan peran keduannya secara aktif dalam lingkungan kerja.
7. 2. Saran
Saran pada penelitian ini adalah
1. Penggunaan Analitycal Hierarchy Process (AHP) ini sangat membantu para pengambil keputusan dalam perusahaan untuk menentukan bobot prioritas. 2. Analisis faktor-faktor yang lebih prioritas dalam penilaian prestasi kerja
karyawan diperlukan adanya komitmen dari pihak perusahaan dan membentuk tim khusus untuk merancang AHP secara spesifik.
3. Bagi peneliti yang akan meneliti pada permasalahan yang sejenis, disarankan agar memasukkan variabel lain di luar variabel yang sudah ada dalam penelitian ini
4. Sebaiknya perlu dilakukan rencana dan program untuk peningkatan prestasi kerja karyawan PT. Bamindo Agapersada setiap periodenya.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Bayu Waskito,dkk. 201s1. “Penilaian Prestasi Kerja Dan Pemberian Insentif Financial Berdasarkan Kompetensi Pada CV. Agronas Gizi Food Batu”. Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP-UB
Nurmianto, Eko, 2006. “Perancangan Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer dengan Metode Analytical Hierarchy Process”. Jurnal Teknik Industri. ITS: Surabaya.
Saaty, Thomas L.1980. The Analytical Hierarchy Process. Planning, Priority Setting, Resource Allocation. McGraw-Hill, Inc. USA.
S., Melayu.P. 2000. Manajemen Sumber daya Manusia. Edisi Revisi. Bumi Aksara: Jakarta.
Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian. Cetakan I. Medan: USU Press. Spencer, Lyle M. 1999. Competence at Work. New York: Jhon Willey & Sons. Stoner, James A.F., Freeman Edward and Daniel Gilbert, 1996. Manajemen. Alih
Bahasa. Jilid 1 & Jilid 2, Simon & Schuster (Asia Pte. L.), Jakarta. Surya Dharma., 2010. Manajemen Kinerja . Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Trifenaus Prabu Hidayat,Dkk. 2012. “Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan (Studi Kasus : PT. X)”. Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya.
. 2012. “Perancangan Penilaian Kinerja Instruktur Komputer Berdasarkan Kompetensi Dengan Metode Analytical Hierarchy Process”. Medan: Universitas Sumatera Utara.