Skala Likert Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian

III-25 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak setuju Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: 1. SetujuSelaluSangat positif diberi skor 5 2. SetujuSeringPositif diberi skor 4 3. Ragu-raguKadang-kadangNetral diberi skor 3 4. Tidak setujuHampir tidak pernahNegatif diberi skor 2 5. Sangat tidak setujuTidak pernahSangat negatif diberi skor 1 Instrmen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist, isian ataupun pilihan ganda.

3.8.2. Skala Guttman

Skala pengukuran tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu, ya-tidak; benar-salah ; positif-negatif ; dan lain lain. Data yang diperoleh dapat berupa rasio dikhotomi dua alternatif. Penelitian menggunakan skala guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang akan ditanyakan. Skala guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. III-26

3.9. Pengertian Insentif

Metode insentif yang adil dan layak merupakan daya penggerak yang merangsang terciptanya pemeliharaan karyawan. Karena dengan pemberian insentif karyawan merasa mendapat perhatian dan pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik. 10 10 Koko Sujatmoko, SE, Pengaruh Insentif Terhadap Peningkatan PrestasiKerja Karyawan Pada Departemen Operasional Pemasaran Dunkin’ Donuts Cabang Arteri Jakarta, Universitas Sumatera Utara, 2007, P 12-14 Pelaksanaan pemberian insentif dimaksudkan perusahaan terutama untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dan mempertahan karyawan yang mempunyai produktivitas tinggi untuk tetap berada di dalam perusahaan. Insentif itu sendiri merupakan rangsangan yang diberikan kepada karyawan dengan tujuan untuk mendorong karyawan dalam bertindak dan berbuat sesuatu untuk tujuan perusahaan. Hal ini berarti insentif merupakan suatu bentuk motivasi bagi karyawan agar dalam diri timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi perusahaan. Ada beberapa defenisi yang dikemukakan para ahli mengenai insentif seperti : 1. Menurut Sarwoto 1996;144, Insentif merupakan sarana motivasi, dapat berupa perangsang atau pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang yang lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi”.