didapat perusahaan. Laba yang digunakan setiap bulannya dapat berubah nominalnya, namun selalu 25 dari laba total yang didapat.
Jika diketahui, TI
= Total Insentif yang diberikan Rp NPK
1
= Nilai Prestasi Karyawan 1 ∑ ���
= NPK
1
+ NPK
2
+ NPK
3
+.... + NPK
n
��
1
=
���
1
∑ ���
= Indeks insentif karyawan 1 Maka diperoleh,
Insentif Karyawan 1 =
���
1
∑ ���
x TI Atau,
Insentif Karyawan 1 = ��
1
x TI
Contoh perhitungan Insentif berdasarkan prestasi kerja karyawan adalah Misalkan 25 dari laba yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 10.000.000,- untuk
produksi sumpit. Karyawan A, B, C, dan D bekerja pada salah satu bagian produksi sumpit memiliki nilai prestasi kinerja berturut-turut 3,256 ; 3,104 ; 3,335
; 3,587. Sedangkan dana insentif total yang tersedia untuk produksi sumpit yang ada adalah Rp 10.000.000,-. Maka besarnya insentif yang akan diterima setiap
karyawan sumpit adalah: ∑ ��� = 3,256 + 3,104 + 3,335 +3,587
∑ ��� = 13,282
Maka, perhitungan insentif setiap karyawan adalah a. Perhitungan insentif karyawan A
Insentif Karyawan A =
3,256 13,282
x Rp.10.000.000,- = Rp 2.451.439,- b. Perhitungan insentif karyawan B
Insentif Karyawan B =
3,104
13,282
x Rp.10.000.000,- = Rp 2.336.998,- c. Perhitungan insentif karyawan C
Insentif Karyawan C =
3,335
13,282
x Rp.10.000.000,- = Rp 2.510.918,- d. Perhitungan insentif karyawan D
Insentif Karyawan D =
3,587
13,282
x Rp.10.000.000,- = Rp 2.700.675,-
Total insentif yang diberikan kepada empat orang karyawan adalah TI = Rp 2.451.439,- + Rp 2.336.998,- + Rp 2.510.918,- + Rp 2.700.675,-
TI = Rp. 10.000.000,- Besar dana insentif yang bagikan perusahaan adalah sama besar namun
pemberian insentif berdasarkan perolehan Nilai Prestasi Kerja NPK lebih memberikan dampak terhadap pengembangan potensi dan hasil kerja karyawan.
VI-1
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Kriteria-kriteria dan Pembobotan Kriteria
Untuk mengetahui sejauh mana faktor-faktor kompetensi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan produksi pada PT. Bamindo Agrapersada maka
dilakukan pembobotan terhadap kriteria-kriteria tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data, bobot masing-masing kelompok kriteria Spencer terhadap
prestasi kerja karyawan produksi PT. Bamindo Agrapersada diperlihatkan pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Peringkat dan Bobot Kelompok kriteria
No Kriteria Bobot
1 Tindakan dan Kesuksesan
0,1916 2
Menolong dan melayani konsumen 0,1325 3
Dampak dan pengaruh 0,1297
4 Manajerial
0,1324 5
Kognitif 0,1961
6 Efektifitas Pribadi
0,2177
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 6.1 diperoleh kelompok kriteria Spencer menolong dan melayani konsumen memiliki bobot terbesar yaitu 0,2177 artinya bobot efektivitas
pribadi memiliki dampak yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Untuk itu perusahaan harus lebih banyak memperhatikan kriteria efektifitas pribadi. Setiap karyawan memiliki tindakan yang meliputi pengendalian diri,
kepercayaan diri, fleksibilitas, dan komitment terhadap organisasi. Pengendalian diri maksudnya karyawan harus memiliki kemampuan untuk pengendalian emosi
diri agar terhindar dari berbuat sesuatu yang negatif saat situasi tidak sesuai harapan atau saat berada dibawah harapan. Percaya diri maksudnya seorang
karyawan harus memiliki keyakinan seseorang terhadap kemampuan diri sendiri, dalam melakukanmenyelesaikan pekerjaannya. Fleksibilitaskemampuan untuk
beradaptasi maksudnya seorang karyawan harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam berbagai situasi, orang atau
kelompok. Komitmen terhadap organisasi maksudnya seorang karyawan harus memiliki kemampuan dan kemauan untuk menyesuaikan perilakunya dengan
kebutuhan prioritas dan tujuan organisasi untuk bertindak dengan cara yang menunjang tujuan organisasi atau memenuhi kebutuhan berorganisasi.
Kriteria kognitif memiliki bobot sebesar 0,1961. Karyawan harus memiliki sikap berfikir analis, berfikir konseptual, keahlian teknikalprofesional,
manajerial. Artinya setiap karyawan harus memiliki keahlian meliputi penguasaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang termasuk motivasi untuk mengembangkan,
menggunakan dan mendistribusikannya pada orang lain. Selain itu karyawan juga dituntut untuk dapat memahami situasi atau masalah sebagai satu kesatuan
menggunakan logika dan pengalaman masa lalu dalam menganalisa masalah. Kriteria Tindakan kesuksesan memiliki bobot sebesar 0,1916. Karyawan
harus memiliki tindakan yang meliputi semangat untuk berprestasi, perhatian