Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

I-2 value. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya yang berkompeten yang mana memiliki keterampilan skill, pengetahuan knowledge serta sikap atau gaya kepribadian style sehingga dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan. Mengingat pentingnya peran aktif SDM, maka perlu adanya pengelolaan SDM sehingga dapat memberikan hasil kerja yang optimal bagi perusahaan. PT Bamindo Agrapersada adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri kertas sembahyang Joss Paper, tusuk sate dan sumpit chopstick. Perusahaan ini mengutamakan keberhasilan proses produksi untuk menunjang keberhasilan perusahaan dalam melayani kebutuhan konsumen. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang mendukung untuk melancarkan proses produksi. Evaluasi karyawan melalui penilaian karyawan perlu dilakukan agar dapat termotivasi untuk bekerja lebih baik dan berprestasi. Pada PT Bamindo Agrapersada. Sistem penilaian prestasi kerja yang dilakukan PT. Bamindo Agrapersada yairu penilaian kerja berdasarkan pada absensi. Sistem penilaian prestasi kerja saat ini menimbulkan ketidakpuasan karyawan karena prestasi kerja karyawan tidak diperhitungkan dalam penilaian prestasi kerja. Hal ini berdampak pada pemberian insentif yang pada akhirnya akan mengurangi semangat dan motivasi karyawan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dirancang penilaian prestasi kerja dengan mempertimbangkan faktor faktor hasil pekerjaan karyawan dan hasil penilaian tersebut akan digunakan untuk menghitung pemberian insentif financial karyawan. Penilaian prestasi kerja yang digunakan adalah penilaian I-3 prestasi kerja berdasarkan kriteria. Kriteria yang digunakan adalah kriteria berdasarkan kriteria Spencer. Menurut Spencer and Spencer, 1993 : 9 Kompetensi adalah sebagai karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaannya an underlying characteristic’s of an individual which is causally related to criterion – referenced effective and or superior performance in a job or situation. Underlying Characteristics mengandung makna kompetensi adalah bagian dari kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Causally Related memiliki arti kompetensi adalah sesuatu yang menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Criterion Referenced mengandung makna bahwa kompetensi sebenarnya memprediksi siapa yang berkinerja baik, diukur dari kriteria atau standar yang digunakan. Keunggulan kompetensi spencer mempunyai 20 faktor kompetensi dalam penilaian kinerja karyawan yang dapat mengukur serta meningkatkan efektifitas kinerja karyawan. Pada penelitian ini, Jenni, 2012 kompetensi-kompetensi Spencer yang relevan dipilih kemudian ditentukan bobot kepentingannya menggunakan metode Analytical Hierarcy Process AHP. Metode ini digunakan untuk mencari rangking atau urutan prioritas dari berbagai alternatif dalam pemecahan suatu permasalahan. Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini akan ditentukan manakah yang menjadi prioritas dan diuji konsistensinya. Nilai penilaian prestasi kerja ini akan digunakan sebagai dasar pemberian insentif yang sesungguhnya. I-4 Diharapkan setelah dilakukan penelitian ini ketidaktepatan pemberian insentif dapat dikurangi. 1 Dalam penelitian dirancang Trifenaus, 2012, model penilaian kerja karyawan dengan memperhitungkan faktor-faktor hasil pekerjaan dari karyawan dan hasil penilaian tersebut akan digunakan untuk menghitung pemberian insentif karyawan. Sistem penilaian pekerjaan dapat menimbulkan rasa puas dalam diri karyawan dan sekaligus memperbaiki kelemahan yang ada pada karyawan. Sedangkan bagi perusahaan penilaian prestasi karyawan ini dapat meningkatkan produktivitas dikarenakan kepuasan dan harmonisasi dalam perusahaan. Sistem penilaian usulan ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem sebelumnya yaitu kriteria yang digunakan sesuai dengan penilaian performansi karyawan, membantu perusahaan dalam memonitor aktivitas di lantai produksi. Keuntungan pada karyawan adalah mengetahui kelebihan dan kelemahan performansinya sehingga untuk menjadi bahan evaluasi serta dapat meningkatkan insentif dengan bekerja lebih baik lagi. 2 Besar dana yang diberikan adalah sama besar Bayu, 2011, namun pemberian insentif berdasarkan perolehan nilai lebih memberikan dampak terhadap pengembangan potensi bagi tenaga kerja, dan mampu memberikan motivasi terhadap tenaga kerja untuk bekerja lebih giat. Hal ini disebabkan jumlah insentif yang diterima oleh tenaga kerja yang satu dan yang lain tidak sama. 1 Jenni Wana Roma D. P , 2012, Perancangan Penilaian Kinerja Instruktur Komputer Berdasarkan Kompetensi Dengan Metode Analytical Hierarchy Process, Universitas Sumatera Utare P I-2 2 Trifenaus Prabu Hidayat,Dkk.,2012,Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Studi Kasus : Pt. X, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, P 2 I-5 Tenaga kerja yang mendapat insentif sedikit akan termotivasi untuk memberikan kontribusi yang lebih baik agar mendapat nilai dan insentif yang tinggi. Tenaga kerja yang memiliki nilai tinggi dan insentif yang besar diharapkan terus mempertahankan prestasinya. 3 3 Bayu Waskito,dkk., 2011, Penilaian Prestasi Kerja Dan Pemberian Insentif FinancialBerdasarkan Kompetensi Pada Cv. Agronas Gizi Food Batu, Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian Ftp-Ub,P 1

1.2. Rumusan Permasalahan

Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah pembagian insentif kepada karyawan yang tidak mempertimbangkan prestasi kerja karyawan sehingga dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut A. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi kompetensi karyawan produksi pada PT. Bamindo Agrapersada sebagai dasar dalam pemberian insentif berdasarkan penilaian prestasi kerja dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP. I-6 B. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah 1. Mengidentifikasi faktor-faktor kompetensi yang menjadi penilaian prestasi kerja karyawan. 2. Menentukan bobot masing masing faktor dengan menggunakan Analitycal Hierarcy Process AHP. 3. Menetapkan kriteria-kriteria penilaian prestasi kerja yang merupakan kompetensi-kompetensi utama yang dibutuhkan perusahaan. 4. Merancang penilaian prestasi kerja karyawan sebagai model dasar pemberian insentif financial. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pengambilan keputusan mengenai perencanaan, perancangan dan pengembangan pemberian insentif dengan prestasi kerja karyawan yang optimal.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi

Batasan Masalah yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah 1. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada pada bidang produksi produk kertas sembahyang Joss Paper, tusuk sate, dan sumpit chopstick. 2. Penilaian prestasi kerja karyawan yang akan dirancang berdasarkan faktor- faktor penilaian kompetensi Lyle M. Spencer dan Signe M. Spencer.