Langkah-langkah Penilaian Prestasi Kerja Karyawan.

III-12 c. Berkemampuan untuk mengkonsultasikan pandangan dengan pihak lain untuk memperkaya sudut pengamatan. 3. Menentukan Tim Penilai a. Dilakukan tim penilai oleh atasan langsung yang kemudian diperiksa oleh atasannya lagi untuk menjaga objektivitas penilaian. Dilakukan oleh “komite penilai”, yang bisa terdiri atas atasan langsung, atasannya lagi, rekan kerja, bawahannya, serta juga konsumen bagian lain dalam perusahaan yang berkepentingan langsung dengan hasil kerja orang yang dinilai. Penilaian yang dilakukan oleh komite ini mempunyai kelebihan, yaitu melakukan penilaian dari berbagai sudut pandang sudut pandang atasan, rekan kerja, bawahan, serta konsumen. Dengan demikian diharapkan hasil penilaian akan lebih objektif, b. Rekan kerja menilai koleganya c. Bawahan menilai atasannya 3. Menentukan frekuensi penilai Secara formal penilaian dilakukan sebanyak sekali dalam setahun, atau sekali dalam enam bulan. Secara informal penilaian dilakukan setiap saat. 4. Melakukan interview Menjalin saling pengertian mengenai posisi kerja karyawan yang dinilai saat ini dalam kaitannya dengan pengembangan organisasi. Interview ini dapat dilakukan pada atasan karyawan, karyawan yang bersangkutan dan bawahan karyawan. III-13 5. Menganalisis kinerja karyawan saat ini Hasil analisis disimpan pada arsip kepegawaian yang akan digunakan untuk pengembangan karyawan. Hasil analisis penelitian kinerja ini harus: 1. Bisa diukur quantifiable 2. Mudah dimengerti 3. Seimbang 4. Dapat dipublikasikan. 5. dapat dimotivasi untuk meningkatkan kinerja.

3.5. Analytic Hierarchy Process AHP

8 8 Saaty, Thomas L. The Analytical Hierarchy Process. Planning, Priority Setting, Resource Allocation, 1980, Mcgraw-Hill, Inc., Usa. P 10-35 Metode AHP adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hierarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. AHP tidak saja digunakan untuk menentukan prioritas pilihan-pilihan dengan banyak kriteria, tetapi penerapannya telah meluas sebagai model alternatif untuk menyelesaikan bermacam-macam masalah. III-14 Analytical Hierarchy Process AHP adalah suatu metode analisis yang dikembnagkan oleh prof. Thomas L. Saaty yang merupakan guru besar