Menyesal Analisis Wujud Tindak Tutur Ekspresif dalam RKS

commit to user 213 ‘menghina’. Tindak tutur ekspresif ‘menghina’ terdapat pada tuturan Alif yang mengatakan “Tapi ya, itulah tingkat kecerdasan wawasan berpolitik lembaga masyarakat kita, masih rendah, LPMK lagi. Ngisin-ngisini. ”. Tuturan tersebut menjadi penanda lingual dari tindak tutur ekspresif ‘menghina’. Melalui tuturan tersebut Alif menghina lembaga masyarakat khusunya LPMK mempunyai tingkat kecerdasan wawasan berpolitik yang masih rendah dan hal tersebut sangat memalukan. Tindak tutur yang disampaikan oleh Alif berkaitan dengan pemasangan spanduk dukungan terhadap pasangan calon walikota dan wakil walikota yang dibuat oleh LPMK Purwodiningratan di sebelah selatan pompa bensin Ledoksari. Menurut Alif hal ini menandakan bahwa LPMK di kelurahan tersebut tidak independen. LPMK adalah lembaga independen dan non partisipan yang anggotanya terdiri dari berbagai unsur masyarakat. Alif menghina lembaga masyarakat di Indonesia khususnya LPMK memiliki tingkat kecerdasan yang masih rendah dan sangat memalukan.

39. Menyesal

Menyesal adalah merasa tidak senang atau tidak bahagia, susah, kecewa, dsb karena telah melakukan sesuatu yang kurang baik seperti dosa, kesalahan, dsb KBBI, 2005:1054. Tindak tutur ‘menyesal’ adalah tindak tutur yang disampaikan oleh penutur untuk mengungkapkan rasa tidak senang atau susah, kecewa karena telah melakukan sesuatu yang kurang baik seperti dosa, kesalahan, dan sebagainya. Hal ini dapat dilihat pada data 127 berikut. commit to user 214 127 Konteks Tuturan : Tuturan untuk menanggapi sikap para anggota Dewan di Indonesia disampaikan oleh Alva dari Sragen. Bentuk Tuturan : Ternyata para anggota Dewan banyak yang urakan. Saat ada anggota yang sedang pidato di podium, ruang sidang berubah seperti suasana malam di tengah sawah. Sana sini terdengar suara katak saling sahut, begitulah suasana di gedung yang terhormat. Ternyata banyak katak yang urakan. Saya menyesal kenapa dulu saya ikut memilih mereka. RKS5 Maret 2010222 Tuturan data 127 disampaikan oleh Alva dari Sragen kepada para angota Dewan. Tindak tutur yang disampaikan oleh Alva termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif ‘menyesal’. Tindak tutur ekspresif ‘menyesal’ terdapat pada tuturan Alva yang mengatakan “Saya menyesal kenapa dulu saya ikut memilih mereka”. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur menyesal. Melalui tuturan tersebut Alva merasa menyesal telah memilih para anggota Dewan yang urakan. Tuturan yang disampaikan oleh Alva terkait dengan kelakuan para anggota Dewan saat melaksanakan sidang di dalam gedung DPR. Menurut Alva, sebagian besar kelakuan para anggota Dewan sangat urakan. Hal tersebut terbukti dengan perubahan ruang sidang seperti suasana malam ditengah sawah ketika ada salah satu anggota Dewan sedang berpidato di Podium. Suasananya sangat gaduh. Para anggota saling sahut-menyahut satu sama lain. Seharusnya saat ada yang berbicara di Podium, para anggota dewan harus diam. Mereka boleh berpendapat ketika sudah dipersilakan. Sidang DPR merupakan sidang terhormat. Menurut Alva kelakuan para anggota Dewan tersebut sangat urakan. Alva mengkritik kelakuan para anggota dewan dengan mengumpamakan mereka seperti katak yang commit to user 215 saling sahut di tengah sawah saat malam hari. Perumpamaan ini berarti para anggota Dewan sangat gaduh dan tidak menghargai anggota yang sedang berpidato. Alva merasa menyesal telah memilih para anggota Dewan tersebut pada pemilihan Anggota DPR. Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur ekspresif ‘menyesal’ dapat juga ditunjukkan pada data 128 berikut. 128 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Pedhro dari Kartopuran yang menyesalkan tindakan dari PLN. Bentuk Tuturan : Saya menyesalkan sekali tindakan PLN yang tidak memberikan toleransi, langsung main segel. Karena terlambat membayar 2 hari. RKS26 April 2010462 Tuturan data 128 disampaikan oleh Pedhro dari Kartopuran. Tindak tutur yang disampaikan oleh Pedhro terkait dengan penyegelan listrik dari PLN Perusahaan Listrik Negara. PLN menyegel listrik di rumah Pedhro karena dia terlambat membayar listrik selama 2 hari. Pihak PLN tidak memberikan toleransi kepada Pedhro. Pedhro merasa menyesal atas tindakan dari PLN tersebut. Tindak tutur yang disampaikan oleh Pedhro termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif ‘menyesal’. Tindak tutur ekspresif ‘menyesal’ terdapat pada tuturan Pedhro yang mengatakan “Saya menyesalkan sekali tindakan PLN yang tidak memberikan toleransi, langsung main segel”. Tuturan tersebut menjadi penanda lingual dari tindak tutur ekspresif ‘menyesal’. Melalui tuturan tersebut, Pedhro merasa menyesal terhadap tindakan PLN yang tidak memberikan toleransi dan langsung melakukan penyegelan. commit to user 216 Data lain yang menunj ukkan tindak tutur ekspresif ‘menyesal’ adalah data dengan nomor kode RKS13 April 2010366.

40. Menolak