Mencurigai Analisis Wujud Tindak Tutur Ekspresif dalam RKS

commit to user 141

11. Mencurigai

Mencurigai adalah menaruh syak kepada, menyangsikan atau kurang percaya kepada suatu hal KBBI, 2005:225. Tindak tutur ‘mencurigai’ adalah tindak tutur yang disampaikan oleh penutur karena menaruh syak, menyangsikan atau kurang percaya terhadap suatu hal. Untuk memahami jenis tindak tutur ‘mencurigai’ dapat diperhatikan pada data 70 berikut. 70 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Fatiha Zain N dari Kartasura menanggapi persoalan hukum kasus Antasari. Bentuk Tuturan : Mengapa penguasa hukum dalam kasus Antasari Azhar tetap ngotot untuk memvonis hukuman mati? Padahal sejumlah saksi telah meringankan hukuman untuk Antasari? Motif apa ini? Apa ini pertanda adanya mafia hukum di dalamnya? RKS13 Februari 201079 Tindak tutur pada data 70 disampaikan oleh Fatiha Zain N dari Kartasura. Fatiha ingin menanggapi persoalan hukum kasus Antasari. Fatiha mencurigai adanya mafia hukum yang menangani kasus hukum Antasari. Tindak tutur yang disampaikan oleh Fatiha termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif ‘mencurigai’. Tindak tutur ekspresif ‘mencurigai’ terdapat pada tuturan Fatiha yang mengatakan “Motif apa ini? Apa ini pertanda adanya mafia hukum di dalamnya?”. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur mencurigai. Berdasarkan tuturan tersebut Fatiha mencurigai motif yang terdapat dalam kasus Antasari dan dia juga mencurigai adanya mafia hukum di dalam kasus tersebut. Tuturan yang disampaikan oleh Fatiha terkait dengan kasus hukum yang dialami oleh Antasari Azhar. Antasari Azhar adalah terdakwa pelaku pembunuhan commit to user 142 terhadap Nasruddin Zulkarnaen. Antasari Azhar adalah mantan ketua KPK Komisi Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Fatiha merasa heran dengan penguasa hukum dari kasus Antasari yang tetap bersikeras untuk memberikan hukuman mati. Hukuman mati tersebut tetap ingin diberikan walaupun para saksi telah memberikan kesaksian yang meringankan hukuman untuk Antasari. Fatiha mencurigai adanya motif dibalik hukuman mati tersebut. Dia juga mencurigai adanya mafia penjahat hukum dalam kasus Antasari tersebut. Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur ekspresif ‘mencurigai’ dapat pula ditunjukkan pada data 71 berikut ini. 71 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Alva dari Sraten yang menanggapi kasus GLA Griya Lawu Asri Jeruk Sawit di Karanganyar. Bentuk Tuturan : Ah, yang benar saja kata Bupati Karanganyar Rina Iriani, “saya tak tahu menahu dan pasrah tentang skandal suaminya terkait di GLA”. Masak suami istri yang setiap malam tidur berdua yang setiap hari ketemu tak mengerti sepak terjang dan pekerjaan pasangannya? Tidak masuk nalar. RKS31 Maret 2010326 Tuturan data 71 disampaikan oleh Alva dari Sraten. Alva ingin menanggapi kasus GLA di Karanganyar. Dia mencurigai Bupati Karanganyar, Rina Iriani yang mengaku tidak mengetahui kasus GLA tersebut. Suami Rina Iriani adalah Tony Haryono yang merupakan terdakwa kasus dugaan korupsi pembangunan perumahan Griya Lawu Asri GLA. Kasus GLA adalah kasus yang dicurigai terdapat korupsi dalam proyek pembangunan perumahan. Dana sebesar 15 miliar yang dikorupsi tersebut berasal dari Kementerian Perumahan Rakyat. Alva mencurigai pernyataan Rina Iriani yang tidak mengetahui kasus GLA tersebut. Menurut Alva hal ini tidak masuk akal karena Rina dan Tony adalah commit to user 143 sepasang suami istri yang setiap malam tidur berdua dan bertemu setiap hari. Alva tidak percaya Rina Iriani tidak mengetahui sepak terjang dan pekerjaan suaminya. Itulah sebabnya Alva mencurigai perkataan yang dilontarkan oleh Rina Iriani. Tindak tutur yang disampaikan oleh Alva termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif ‘mencurigai’. Tindak tutur ekspresif ‘mencurigai’ terdapat pada tuturan Alva yang mengatakan “Ah, yang benar saja kata Bupati Karanganyar Rina Iriani, “saya tak tahu menahu dan pasrah tentang skandal suaminya terkait di GLA”.” Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur ekspresif ‘mencurigai’. Melalui tuturan tersebut Alva mencurigai perkataan Rina Iriani yang tidak tahu menahu dan pasrah mengenai skandal suaminya terkait kasus GLA. Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur ekspresif ‘mencurigai’ dapat pula ditunjukkan pada data 72 berikut ini. 72 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Amin dari Solo mengenai kebijakan helm Standar Nasional Indonesia SNI Bentuk Tuturan : Jangan-jangan helm Standar Nasional Indonesia ada Markus dengan pabrik helm, sementara rakyat terus menerus dipaksa memeras keringat memproduksi biaya atas instruksi tidak produktif bagi rakyat, namun produktif bagi polisi ber-Markus pelanggaran helm, mana mengayomi dan melindunginya? RKS10 April 2010352 Tuturan data 72 disampaikan oleh Amin dari Solo. Amin mencurigai tentang kebijakan helm SNI Standar Nasional Indonesia. Tindak tutur yang disampaikan oleh Amin termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif ‘mencurigai’. Tindak tutur ekspresif ‘mencurigai’ tampak pada tuturan Amin yang mengatakan “jangan-jangan helm Standar Nasional Indonesia ada Markus dengan commit to user 144 pabrik helm ”. Tuturan tersebut menjadi penanda lingual tindak tutur mencurigai. Berdasarkan tuturan tersebut Amin mencurigai adanya Markus dalam kebijakan helm SNI dengan pabrik helm. Tuturan yang disampaikan oleh Amin terkait dengan kebijakan helm SNI. Penggunaan helm SNI efektif diberlakukan pemerintah pada tanggal 1 April 2010 bagi pengendara bermotor. Pelanggaran terhadap kebijakan ini dikenai denda yang cukup tinggi sebesar Rp 500.000,00. Helm SNI yaitu helm yang telah lulus uji dari laboratorium uji berdasarkan 9 parameter uji, di antaranya uji material, uji tekanan, dan tali pengikat. Amin mencurigai adanya Markus makelar kasus dalam kebijakan helm SNI dengan pabrik helm. Menurut Amin rakyat terus menerus dipaksa untuk memeras keringat mencari uang untuk menjalankan kebijakan pemerintah yang tidak produktif. Sementara para polisi dengan produktif meminta uang terhadap rakyat yang melanggar kebijakan helm SNI tersebut. Amin juga mempertanyakan di mana janji para polisi yang akan mengayomi dan melindungi rakyat. Data lain yang menunjukkan tindak tutur ekspresif ‘mencurigai’ adalah data dengan nomor kode RKS9 April 2010341 dan RKS19 April 2010383.

12. Meminta Maaf