Mengeluh Analisis Wujud Tindak Tutur Ekspresif dalam RKS

commit to user 129 2010256, RKS10 Maret 2010266, RKS10 Maret 2010268, RKS18 Maret 2010270, RKS19 Maret 2010289, RKS26 Maret 2010297, RKS26 Maret 2010302, RKS26 Maret 2010304, RKS26 Maret 2010307, RKS26 Maret 2010308, RKS31 Maret 2010310, RKS31 Maret 2010312, RKS9 April 2010336, RKS9 April 2010342, RKS13 April 2010365, RKS16 April 2010373, RKS16 April 2010377, RKS19 April 2010400, RKS23 April 2010430, RKS23 April 2010436, RKS23 April 2010446 dan RKS29 April 2010475.

8. Mengeluh

Mengeluh adalah menyatakan susah karena suatu penderitaan yang berat, kesakitan, kekecewaan dsb KBBI, 2005:536. Tindak tutur ‘mengeluh’ adalah tindak tutur yang disampaikan oleh penutur untuk menyatakan rasa susah karena suatu penderitaan yang berat, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya. Hal ini dapat dilihat pada data 61 berikut. 61 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Ismi IF dari Cemani Sukoharjo untuk menyampaikan keluhannya mengenai hidup di negara Indonesia. Bentuk Tuturan : Aduh, lama-lama hidup di Indonesia tidak terurus, apalagi rakyat- rakyat kecil. Yang diurusi dan disejahterakan cuma orang atasan saja. Gembar-gemborkan saja pengadaan fasilitas mewahnya, biar rakyat miskin mati kelaparan sekalian. Nasib-nasib.. jadi orang Indonesia. RKS3 Februari 201020 Tuturan data 61 disampaikan oleh Ismi IF dari Cemani Sukoharjo. Ismi menyampaikan keluhan mengenai kesulitan hidup di negara Indonesia. Jenis tindak tutur yang disampaikan oleh Ismi di atas tergolong ke dalam tindak tutur commit to user 130 ekspresif ‘mengeluh’. Tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’ tampak pada tuturan Ismi yang menuturkan “Aduh, lama-lama hidup di Indonesia tidak terurus, apalagi rakyat- rakyat kecil” dan tuturan “Nasib-nasib.. jadi orang Indonesia.” Kedua tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’. Berdasarkan tuturan tersebut Ismi mengeluh mengenai hidup di Indonesia dengan mengaduh dan meratap dengan menggunakan ka ta “aduh” dan “nasib-nasib.” Tindak tutur yang disampaikan oleh Ismi dilatarbelakangi oleh perasaan Ismi yang merasakan semakin susah hidup di Indonesia. Menurut Ismi sekian lama hidup di Indonesia, semakin tidak terurus. Apalagi penderitaan yang dialami orang miskin. Ismi berpendapat bahwa pemerintah hanya mengurusi dan menyejahterakan orang-orang atas alias pejabat. Ismi merasa pemerintah hanya menggembar-gemborkan pengadaan fasilitas mewah sedangkan rakyat miskin mati kelaparan. Ismi mengeluh akan keadaan hidup di Indonesia tersebut. Dia mengeluh dengan mengaduh dan meratapi nasib dengan keadaan Indonesia sekarang ini. Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’ dapat pula ditunjukkan pada data 62 berikut. 62 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Mahmudi dari Penumping yang mengeluhkan bursa mobil Sriwedari. Bentuk Tuturan : Tolong Bapak Walikota mengalokasikan bursa mobil Solo ke tempat yang lebih memadai, area Sriwedari semakin rumit dan lalu lintas menjadi kacau. Pada hari Minggu, kenyamanan dan keamanan warga menjadi terganggu. Terima kasih. RKS2 Maret 2010180 commit to user 131 Tindak tutur pada data 62 disampaikan oleh Mahmudi dari Penumping. Penumping merupakan salah satu daerah yang berada di Kota Solo. Tuturan yang disampaikan Mahmudi terkait dengan bursa mobil yang ada di Solo. Bursa mobil itu biasa disebut bursa mobil Sriwedari. Bursa Mobil Sriwedari digelar di sekitar Stadion R Maladi, Solo setiap hari Minggu pukul 06.00 - 17.00. Kegiatan jual beli mobil tersebut mulai ada sejak tahun 2005. Pada perkembangannya, mobil- mobil yang dijual tidak hanya dari dalam kota saja, tetapi juga dari luar kota. Akibatnya, setiap kali acara tersebut digelar, tempat parkir selalu padat. Mobil yang diparkir tidak hanya berada di dalam halaman dan sekeliling stadion. Namun, sampai meluber hingga Jalan Slamet Riyadi tepatnya sampai persimpangan Ngapeman depan Hotel Novotel Solo. Hal inilah yang membuat Mahmudi mengeluhkan bursa mobil Sriwedari. Mahmudi mengeluh area Sriwedari semakin rumit dan lalu lintas menjadi kacau. Dia berpendapat kenyamanan dan keamanan warga menjadi terganggu pada hari Minggu, saat diadakannya bursa mobil tersebut. Mahmudi juga meminta Bapak Walikota mengalokasikan bursa mobil Solo ke tempat yang lebih memadai. Tuturan yang disampaikan oleh Mahmudi termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’. Tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’ terdapat pada tuturan Mahmudi yang berbunyi “area Sriwedari semakin rumit dan lalu lintas menjadi kacau. Pada hari Minggu, kenyamanan dan keamanan warga menjadi terganggu”. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur mengeluh. Melalui tuturan tersebut Mahmudi mengeluhkan area Sriwedari yang semakin rumit, lalu lintas kacau serta kenyamanan dan keamanan warga menjadi terganggu. commit to user 132 Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’ dapat pula ditunjukkan pada data 63 berikut. 63 Konteks Tuturan : Tuturan dari Muhammad di Boyolali yang ingin menyampaikan keluhan mengenai biaya parkir dan tarif Peron di Stasiun Balapan. Bentuk Tuturan : Kepada pengelola Stasiun Balapan, kami sebagai masyarakat kecil mengeluhkan biaya parkir dan tarif Peron yang mahal. Padahal semua fasilitas dibangun dengan uang rakyat. Mohon untuk ditinjau kembali. RKS13 April 2010359 Tuturan pada data 63 disampaikan oleh Muhammad dari Boyolali. Muhammad ingin mengeluhkan biaya parkir dan tarif Peron di Stasiun Balapan. Jenis tindak tutur yang disampaikan oleh Muhammad adalah tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’. Tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’ terdapat pada tuturan Muhammad yang menuturkan “kami sebagai masyarakat kecil mengeluhkan biaya parkir dan tarif Peron yang mahal”. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur mengeluh. Berdasarkan tuturan tersebut Muhammad sebagai masyarakat kecil, mengeluhkan biaya dan tarif Peron yang mahal di Stasiun Balapan. Tindak tutur yang disampaikan oleh Muhammad dilatarbelakangi oleh biaya parkir dan tarif Peron di Stasiun Balapan yang mahal. Stasiun Balapan merupakan stasiun terbesar yang berada di kota Solo. Setiap pengunjung Stasiun yang membawa kendaraan baik itu mobil, sepeda motor, dan sepeda diwajibkan untuk membayar biaya parkir yang cukup mahal. Tarif Peron bagi seseorang yang ingin masuk Stasiun Balapan juga mahal. Hal inilah yang membuat Muhammad mengeluh. Menurut Muhammad semua fasilitas umum termasuk Stasiun dibangun commit to user 133 dengan uang rakyat. Dia juga berpendapat bahwa kebijakan pembayaran biaya parkir dan tarif Peron di Stasiun Balapan perlu ditinjau kembali. Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’ dapat pula ditunjukkan pada data 64 berikut ini. 64 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Lucy dari Jajar Solo. Dia mengeluhkan keadaaan di negara Indonesia. Bentuk Tuturan : Inilah Indonesia, negara kita yang kita cintai, indah, asri, tenteram. Tapi itu dulu, sekarang yang kita bisa rasakan hanyalah panas, sumuk, karena banyaknya polusi. Tercemar dan tidak nyaman untuk ditempati. RKS23 April 2010442 Tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’ terdapat pada tuturan data 64. Tuturan tersebut disampaikan oleh Lucy dari Jajar Solo. Tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’ terdapat pada tuturan Lusi yang mengatakan “sekarang yang kita bisa rasakan hanyalah panas, sumuk, karena banyaknya polusi. Tercemar dan tidak nyaman untuk ditempati.” Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur mengeluh. Melalui tuturan tersebut Lusi ingin mengeluhkan keadaan di Indonesia yang panas, sumuk gerah karena banyaknya polusi, tercemar dan tidak nyaman untuk ditempati. Tindak tutur yang disampaikan oleh Lusi terkait dengan keadaan Indonesia sekarang. Lusi merasa, dahulu Indonesia adalah negara indah, asri, dan tenteram. Sekarang Indonesia adalah negara yang panas, sumuk gerah karena banyaknya polusi, tercemar, dan tidak nyaman untuk ditempati. Menurut Lusi kondisi Indonesia panas karena banyaknya polusi dari kendaraan bermotor yang sudah semakin banyak dan adanya pabrik-pabrik yang menyebabkan pencemaran. commit to user 134 Pohon ditebang sembarangan. Akibatnya Indonesia tidak nyaman untuk ditempati. Itulah sebabnya Lusi menuturkan tuturan tersebut. Data lain yang menunjukkan tindak tutur ekspresif ‘mengeluh’ adalah data dengan nomor kode RKS11 Februari 201065, RKS16 Februari 201086, RKS24 Februari 2010131, RKS24 Februari 2010138, RKS24 Februari 2010139, RKS2 Maret 2010181, RKS2 Maret 2010182, RKS3 Maret 2010202, RKS3 Maret 2010214, RKS5 Maret 2010220, RKS5 Maret 2010226, RKS5 Maret 2010233, RKS5 Maret 2010242, RKS5 Maret 2010245, RKS5 Maret 2010247, RKS18 Maret 2010278, RKS16 April 2010370, RKS19 April 2010387, RKS19 April 2010391, RKS19 April 2010403, RKS23 April 2010433, dan RKS26 April 2010451.

9. Membenarkan