Mengungkapkan Rasa Ketidakpedulian Analisis Wujud Tindak Tutur Ekspresif dalam RKS

commit to user 181 ingat”. Tuturan tersebut menjadi penanda lingual dari tindak tutur ekspresif ‘mengungkapkan rasa khawatir’. Melalui tuturan tersebut Suryo merasa khawatir terhadap para saksi yang akan menjawab dengan ringan mengenai kasus penyimpangan tersebut. Tuturan yang disampaikan oleh Suryo terkait dengan berita pengusutan beberapa kasus di Solo. Kasus-kasus di Solo tersebut misalnya kasus penggunaan dana Persis, kasus Pasar Ngarsopura, kasus pemasangan Videotron, dan kasus pengangkatan tenaga honorer. Masyarakat menduga akhir dari kasus-kasus tersebut adalah tidak mendapatkan cukup bukti dalam proses penyidikan. Suryo berharap dugaan dari masyarakat tersebut salah. Suryo merasa khawatir terhadap para saksi yang akan menjawab dengan ringan, baik itu dengan jawaban tidak tahu, lupa, atau tidak ingat apabila mereka ditanya dalam proses penyidikan. Suryo berharap para saksi yang notabene adalah PNS yang mempunyai jabatan akan menjawab dengan jujur walaupun resikonya adalah jabatan mereka. Suryo juga menghimbau teman-teman LSM Lembaga Swadaya Masyarakat untuk terus mengawal kasus tersebut dan tidak putus di tengah jalan. Teman-teman LSM adalah orang-orang yang telah mengungkap masalah tersebut.

24. Mengungkapkan Rasa Ketidakpedulian

Mengungkapkan rasa ketidakpedulian adalah mengungkapkan rasa tidak mengindahkan, memperhatikan, dan menghiraukan KBBI, 2005:841. Tindak tutur ‘mengungkapkan rasa ketidakpedulian’ adalah tindak tutur yang disampaikan oleh penutur untuk mengungkapkan rasa tidak mengindahkan, commit to user 182 memperhatikan, dan menghiraukan suatu hal. Untuk memahami tindak tutur ‘mengungkapkan ketidakpedulian’ dapat diperhatikan pada data 101 berikut. 101 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Ikhlas dari Solo untuk menanggapi masalah kasus Century. Bentuk Tuturan : Mau pemakzulan, impeachment atau apalah, saya tidak peduli, karena DPR tidak peduli memikirkan GTT?. RKS13 Februari 201080 Tuturan pada data 101 disampaikan oleh Ikhlas dari Solo. Ikhlas ingin menyampaikan bahwa dia tidak peduli terhadap kasus Century. Tindak tutur yang disampaikan oleh Ikhlas termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif ‘mengungkapkan rasa ketidakpedulian’. Tindak tutur ekspresif ‘mengungkapkan rasa ketidakpedulian’ tampak pada tuturan Ikhlas yang mengatakan “saya tidak peduli”. Tuturan tersebut menjadi penanda lingual dari tindak tutur ekspresif ‘mengungkapkan rasa ketidakpedulian’. Melalui tuturan tersebut Ikhlas ingin mengungkapkan rasa tidak peduli terhadap pemerintah. Tindak tutur yang disampaikan oleh Ikhlas tersebut terkait dengan kasus Century di Indonesia. Kasus Century adalah kasus penggelapan dana yang dilakukan oleh para pejabat di Indonesia melalui bank Century. Berdasarkan hasil penyelidikan, Boediono dan Sri Mulyani adalah pihak yang bertanggung jawab atas kasus tersebut. Boediono adalah Wakil Presiden dan Sri Mulyani adalah Menteri Perekonomian di Indonesia. Untuk itulah pemerintah berencana untuk melakukan pemakzulan atau impeachment terhadap kedua orang tersebut. Pemakzulan adalah proses pemberhentian dari jabatan. Impeachment adalah melakukan pemanggilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan. Ikhlas tidak commit to user 183 peduli terhadap pemerintah yang akan melakukan pemakzulan atau impeachment untuk menangani kasus Century. Dia tidak peduli karena DPR juga tidak mempedulikan nasib para GTT Guru Tidak Tetap.

25. Mengungkapkan Rasa Bingung