commit to user 200
33. Mengungkapkan Rasa Ngeri
Mengungkapkan rasa ngeri adalah mengungkapkan rasa takut atau khawatir karena melihat sesuatu yang menakutkan atau mengalami keadaan yang
membahayakan KBBI, 2005:781. Tindak tutur ‘mengungkapkan rasa ngeri’ adalah tindak tutur yang disampaikan oleh penutur untuk mengungkapkan rasa
takut atau khawatir karena melihat sesuatu yang menakutkan atau mengalami keadaan yang membahayakan. Hal ini dapat dilihat pada data 116 berikut.
116 Konteks Tuturan :
Tuturan untuk menanggapi keadaan negara Indonesia disampaikan oleh Safina dari Telukan.
Bentuk Tuturan : Mengerikan. Itu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan
negeri ini. Yang paling baru yaitu bentrok penggusuran makam Mbak
Priok. Kasus Century, Markus pajak, korupsi hampir di seluruh departemen.
RKS19 April 2010395 Tuturan pada data 116 disampaikan oleh Safina dari Telukan. Safina
merasa ngeri terhadap keadaan di negara Indonesia. Tindak tutur yang disampaikan oleh Safina termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif
‘mengungkapkan rasa ngeri’. Tindak tutur ekspresif ‘mengungkapkan rasa ngeri’ terdapat pada tuturan Safina yang mengatakan “Mengerikan. Itu kata yang tepat
untuk menggambarkan keadaan negeri ini”. Tuturan tersebut menjadi penanda lingu
al dari tindak tutur ekspresif ‘mengungkapkan rasa ngeri’. Tindak tutur yang disampaikan oleh Safina terkait dengan keadaan di
negara Indonesia. Menurut Safina deretan kasus di Indonesia semakin panjang. Kasus yang paling baru adalah penggusuran makam Mbak Priok yang
menyebabkan bentrok antara warga dengan aparat, kemudian ada kasus Century,
commit to user 201
kasus Markus Makelar Kasus, dan terjadinya korupsi yang terjadi hampir di seluruh departemen. Safina merasa ngeri terhadap kasus-kasus tersebut.
Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur ekspresif ‘mengungkapkan rasa ngeri’ dapat pula ditunjukkan pada data 117 berikut.
117 Konteks Tuturan :
Tuturan untuk menanggapi penjual dan pengoplos minuman keras disampaikan oleh Johan dari Sondakan.
Bentuk Tuturan : Penjual dan pengoplos minuman keras itu juga teroris,
mengerikan. Terakhir peristiwa Salatiga. Masih mau dilanjut kota
lain? Bagaimana, pak polisi? RKS26 April 2010450
Tuturan data 117 disampaikan oleh Johan dari Sondakan. Johan merasa ngeri terhadap para penjual dan pengoplos minuman keras. Tindak tutur yang
disampaikan oleh Johan termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif ‘mengungkapkan rasa ngeri’. Tindak tutur ekspresif ‘mengungkapkan rasa ngeri’
tampak pada tuturan Johan yang mengatakan “Penjual dan pengoplos minuman keras itu juga teroris, mengerikan”. Melalui tuturan tersebut Johan ingin
mengungkapkan perasaan ngeri terhadap para penjual dan pengoplos minuman keras yang merupakan teroris.
Johan menyampaikan tuturan tersebut terkait dengan peristiwa di Salatiga. Kasus pesta Miras di Salatiga mengakibatkan korban sebanyak 225
orang, 21 diantaranya meninggal dunia. Ini terjadi karena Miras minuman keras itu dioplos. Miras tanpa dioplos saja sudah membahayakan, apalagi bila dioplos
bisa menyebabkan kematian. Menurut Johan para para penjual dan pengoplos minuman keras juga termasuk teroris. Johan merasa ngeri terhadap para penjual
commit to user 202
dan pengoplos minuman keras karena mereka membuat minuman yang dapat membunuh manusia.
34. Mengungkapkan Rasa Sedih