commit to user 72
April 2010411, RKS21 April 2010416, RKS21 April 2010421, RKS23 April 2010431
, RKS23 April 2010432, RKS26 April 2010466, dan
RKS26 April 2010467.
8. Menyuruh
Menyuruh adalah memerintah seseorang supaya melakukan sesuatu KBBI, 2005:1109.
Tindak tutur ‘menyuruh’ merupakan tindak tutur yang dilakukan penutur dalam mengujarkan suatu tuturan dengan tujuan untuk
memerintahkan mitra tutur supaya melakukan sesuatu. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada data 19 berikut.
19 Konteks Tuturan :
Tuturan disampaikan oleh Giyanto dari Tasikmadu Solo yang menyuruh kepada para pejabat agar memikirkan rakyat.
Bentuk Tuturan : Saya sangat bangga sekali punya pejabat yang gajinya naik, mobilnya
mewah tapi kerja seperti kerbau. Di mana hati nuranimu? Hai para pejabat menteri, pikirkanlah rakyat Indonesia yang semakin
sengsara,
sembako semakin tidak terjangkau. Terima kasih.
RKS6 Februari 201034
Tuturan yang disampaikan oleh Giyanto pada data 19 termasuk ke dalam jenis tindak tutur direktif ‘menyuruh’. Tindak tutur direktif ‘menyuruh’
tampak dalam tuturan Giyanto yang mengatakan “Hai para pejabat menteri, pikirkanlah rakyat Indonesia yang semakin sengsara, sembako semakin tidak
terjangkau”. Melalui tuturan tersebut Giyanto ingin menyuruh para pejabat menteri untuk memikirkan rakyat Indonesia yang semakin sengsara, harga
sembako semakin tidak terjangkau. Kata ‘pikirkanlah’ menjadi penanda lingual
tindak tutur direktif dalam bentuk tuturan menyuruh.
commit to user 73
Tuturan Giyanto tersebut dilatarbelakangi oleh perilaku pejabat Indonesia sekarang ini. Gaji pejabat yang naik dan mempunyai mobil yang
mewah tetapi para pejabat bekerja seperti kerbau. Hal ini berbeda dengan apa yang diperoleh oleh rakyat. Giyanto mempertanyakan di mana hati nurani para
pejabat. Untuk itulah, Giyanto menyuruh para pejabat memikirkan nasib rakyat Indonesia yang semakin sengsara karena harga sembako sembilan bahan pokok
terus naik dan tidak terjangkau oleh rakyat miskin. Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur direktif
‘menyuruh’ dapat pula ditunjukkan pada data 20 berikut. 20
Konteks Tuturan :
Tuturan disampaikan oleh Iwan dari Jajar Solo yang menyuruh Polisi untuk melepas lampu pengatur lalu lintas di Mojosongo.
Bentuk Tuturan : Kepada polisi, lampu pengatur lalu lintas
Bangjo di Mojosongo, utara
TA TV dilepas saja. Tidak ada gunanya. Pengendara motor
banyak yang melanggar. Polisi tidak berbuat apa-apa. Atau sekalian diberi tulisan, motor jalan terus.
RKS11 Februari 201069
Tuturan yang disampaikan oleh Iwan pada data 20 ditujukan kepada para Polisi. Iwan menyuruh para Polisi untuk melepas lampu pengatur lalu lintas
Bangjo di utara TA TV Mojosongo, Solo. Tuturan yang disampaikan oleh Iwan termasuk dalam jenis tindak tutur direktif ‘menyuruh’. Tindak tutur direktif
‘menyuruh’ yang disampaikan oleh Iwan terdapat pada tuturan yang mengatakan “Kepada polisi, lampu pengatur lalu lintas Bangjo di Mojosongo, utara TA TV
dilepas saja.” Kata ‘dilepas saja’ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif dalam bentuk tuturan menyuruh.
commit to user 74
Tindak tutur yang disampaikan Iwan tersebut terkait dengan masalah lampu pengatur lalu lintas atau Bangjo. Bangjo merupakan istilah dalam bahasa
Jawa untuk menyebut lampu rambu-rambu lalu lintas. Lampu pengatur lalu lintas itu terletak di utara TA TV Stasiun televisi yang ada di Solo Mojosongo, salah
satu daerah di Solo. Iwan menyuruh para Polisi untuk melepas rambu-rambu lalu lintas itu karena para pengendara banyak yang melanggar rambu-rambu lalu lintas
tersebut. Menurut Iwan para polisi yang mengetahui hal ini hanya diam dan tidak berbuat apa-apa. Untuk itulah dia menyuruh para Polisi untuk melepas lampu lalu
lintas tersebut. Iwan juga menyuruh para polisi untuk menulis tulisan ‘motor jalan
terus’ di lampu lalu lintas tersebut. Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur direktif
‘menyuruh’ dapat pula ditunjukkan pada data 21 berikut. 21
Konteks Tuturan :
Tuturan disampaikan oleh Didik Wibowo dari Solo untuk menyuruh polisi Makassar menindak tegas mahasiswa Makassar yang anarkis.
Bentuk Tuturan : Buat polisi Makassar , tindak tegas mahasiswa yang anarkis.
Warga berpihak pada Anda. Bravo polisi Gunakan handycam untuk mengidentifikasi para mahasiswa perusuh itu. Tuntut dan
penjarakan mereka yang terbukti bersalah. Kalau tidak ditindak,
mereka di kemudian hari akan makin menyepelekan polisi. RKS10 Maret 2010258
Tuturan yang disampaikan oleh Didik dari Solo pada data 21 termasuk ke dalam jenis tindak tutur direktif ‘menyuruh’. Tindak tutur direktif ‘menyuruh’
tersebut terdapat pada tuturan Didik yang m engatakan “Buat polisi Makassar,
tindak tegas mahasiswa yang anarkis ” dan tuturan “Gunakan handycam untuk
mengidentifikasi para mahasiswa perusuh itu. ” Tuntut dan penjarakan mereka
yang terbukti bersalah.” Kata ‘tindak tegas’, ‘gunakan’, ‘tuntut’, dan’ ‘penjarakan’
commit to user 75
menjadi penanda lingual tindak tutur direktif dalam bentuk tuturan menyuruh. Melalui tuturan tersebut Didik ingin menyuruh polisi Makassar untuk menindak
tegas mahasiswa yang anarkis. Didik juga menyuruh Polisi menggunakan handycam untuk mengidentifikasi para mahasiswa perusuh serta menyuruh untuk
menuntut dan memenjarakan para mahasiswa yang terbukti bersalah. Tindak tutur direktif ‘menyuruh’ yang dituturkan oleh Didik terkait
dengan demo mahasiswa Makassar yang anarkis. Tindakan anarkis ini diawali oleh kejadian pemukulan yang dilakukan polisi terhadap seorang mahasiswa.
Mereka merusak dua pos polisi dan membakar ban-ban bekas di tengah jalan. Polisi lalu terpancing. Akhirnya terjadilah bentrok antara mahasiswa Makassar
dengan aparat kepolisian. Hal inilah yang menyebabkan Didik menyuruh polisi Makassar untuk menindak tegas mahasiswa yang anarkis. Didik menyuruh aparat
menggunakan handycam untuk mengidentifikasi mahasiswa Makassar yang membuat rusuh serta menyuruh untuk menuntut dan memenjarakan para
mahasiswa yang terbukti melakukan kesalahan. Menurut Didik masyarakat berpihak pada pihak kepolisian. Seandainya para mahasiswa anarkis itu tidak
segera ditindak maka mereka akan menyepelekan Polisi di kemudian hari. Data lain yang menunj
ukkan tindak tutur direktif ‘menyuruh’ adalah data dengan nomor kode RKS3 Februari 201026, RKS6 Februari 201049,
RKS11 Februari 201055, RKS13 Februari 201076, RKS13 Februari 201081, RKS24 Februari 2010132, RKS24 Februari 2010133, RKS24
Februari 2010144, RKS2 Maret 2010183, RKS3 Maret 2010190, RKS3 Maret 2010202, RKS19 Maret 2010285, RKS9 April 2010333, RKS13
April 2010365, RKS23 April 2010441, RKS26 April 2010460, RKS26
commit to user 76
April 2010463, RKS26 April 2010464, RKS29 April 2010469, RKS29 April 2010476, RKS29 April 2010477, dan RKS29 April 2010478 .
9. Mengharap