Memohon Analisis Wujud Tindak Tutur Direktif dalam RKS

commit to user 63 RKS10 Maret 2010266, RKS18 Maret 2010280, RKS19 Maret 2010287, RKS26 Maret 2010305, RKS26 Maret 2010306, RKS26 Maret 2010308, RKS31 Maret 2010314, RKS9 April 2010345, RKS16 April 2010377, RKS19 April 2010399, RKS19 April 2010400, RKS21 April 2010414, RKS21 April 2010420, RKS23 April 2010430, RKS26 April 2010452, dan RKS29 April 2010471.

6. Memohon

Memohon adalah minta dengan hormat atau berharap supaya mendapat sesuatu KBBI, 2005:752. Tindak tutur ‘memohon’ merupakan tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk meminta dengan hormat atau berharap supaya mendapat sesuatu dari mitra tutur. Untuk dapat memahami jenis tindak tutur ini dapat diperhatikan pada data 13 berikut. 13 Konteks Tuturan : Jarot dari Solo menuturkan permohonan kepada Kepala DPP Solo mengenai pengemis di Matahari Singosaren. Bentuk Tuturan : Kepada Kepala DPP Solo, mohon ditertibkan para pengemis di Matahari Singosaren yang membuat tempat tersebut menjadi kumuh, tidak teratur dan tidak tertib. Apa tidak ada Satpamnya? RKS11 Februari 201064 Tuturan yang disampaikan oleh Jarot termasuk ke dalam jenis tindak tutur direktif ‘memohon’. Tindak tutur direktif ‘memohon’ tersebut terdapat pada tuturan Jarot yang mengatakan “Kepada Kepala DPP Solo, mohon ditertibkan para pengemis di Matahari Singosaren yang membuat tempat tersebut menjadi kumuh, tidak teratur dan tidak tertib”. Melalui tuturan tersebut Jarot memohon kepada Kepala DPP Dewan Pimpinan Pusat Solo untuk menertibkan para commit to user 64 pengemis di Matahari Singosaren. Kata ‘mohon’ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif dalam bentuk tuturan memohon. Tindak tutur direktif ‘memohon’ yang disampaikan oleh Jarot ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pengemis yang ada di Matahari Singosaren. Matahari Singosaren merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar yang ada di Kota Solo. Menurut Jarot banyaknya pengemis yang ada di Matahari Singosaren membuat tempat tersebut menjadi kumuh, tidak teratur, dan tidak tertib. Jarot juga mempertanyakan adanya Satpam di tempat tersebut. Untuk itulah Jarot memohon kepada DPP Solo untuk menertibkan pengemis di Matahari Singosaren. Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur direktif ‘memohon’ dapat pula ditunjukkan pada data 14 berikut. 14 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Agung dari Solo mengenai permohonan kepada DPU dan PLN Solo tentang masalah listrik di Rusunawa Semanggi. Bentuk Tuturan : Buat DPU dan PLN Solo, masak listrik di Rusunawa Semanggi dayanya 1300V. Ya tidak level dong, Bung? Buat kita-kita yang mayoritas ekonomi menengah ke bawah, memang mau membuka konveksi. Mohon ditinjau ulang. Terima kasih. Buat SOLOPOS maju terus. RKS16 Februari 201094 Tuturan pada data 14 yang disampaikan oleh Agung merupakan tuturan yang berisi permohonan kepada DPU dan PLN Solo untuk meninjau ulang listrik dengan daya sebesar 1300V di Rusunawa Semanggi. Tuturan dari Agung termasuk ke dalam jenis tindak tutur direktif ‘memohon’. Hal ini bisa dilihat commit to user 65 melalui tuturan Agung yang mengatakan “Mohon ditinjau ulang”. Kata ‘mohon’ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif dalam bentuk tuturan memohon. Tindak tutur direktif ‘memohon’ yang disampaikan oleh Agung kepada DPU dan PLN Solo dilatarbelakangi oleh kewajiban memasang listrik sebesar 1300V di Rusunawa Semanggi. Rusunawa atau Rumah Susun Warga yang ada di Semanggi merupakan rumah susun pertama yang dibangun di kota Solo belum lama ini. Menurut Agung setiap warga yang mendiami Rusunawa tersebut diwajibkan untuk memasang listrik sebesar 1300V per kepala keluarga. Hal ini tentu sangat memberatkan warga, karena setiap bulan mereka tentu akan membayar biaya listrik yang cukup mahal. Apalagi rata-rata penghuni Rusunawa tersebut mayoritas adalah golongan ekonomi ke bawah. Agung berpendapat bahwa listrik sebesar itu sah-sah saja bila mereka mau membuka konveksi. Hal inilah yang melatarbelakangi Agung menuturkan tuturan di atas kepada DPU Dinas Perhubungan Umum dan PLN Perusahaan Listrik Negara yang ada di Solo. Agung memohon kepada DPU dan PLN Solo untuk meninjau kembali kebijakan tersebut. Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur direktif ‘memohon’ dapat pula ditunjukkan pada data 15 berikut. 15 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Budi dari Solo terkait permohonan kepada Walikota dan Kepala DLLAJ Kota Solo mengenai pemindahan bursa mobil Sriwedari. Bentuk Tuturan : Kepada Yth Bapak Walikota dan Kepala DLLAJ Kota Solo, saya sebagai warga Solo resah dengan adanya bursa mobil pada hari Minggu di Stadion Sriwedari, jalan terlalu padat, lalu lintas jalan macet, sering terjadi kecelakaan dan taman di pinggir trotoar rusak juga jalan city walk rusak. Mohon kebijaksanaanketegasan Pemkot commit to user 66 Solo. Bursa mobil di stadion Sriwedari segera dipindahkandibubarkan RKS9 April 2010334 Tuturan yang disampaikan oleh Budi pada data 15 termasuk ke dalam jenis tindak tutur direktif ‘memohon’. Tindak tutur direktif ‘memohon’ tersebut terdapat pada tu turan Budi yang menuturkan “Mohon kebijaksanaanketegasan Pemkot Solo. Bursa mobil di stadion Sriwedari segera dipindahkandibubarkan”. Kata ‘mohon’ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif dalam bentuk tuturan memohon. Melalui tuturan tersebut Budi memohon kebijaksanaan atau ketegasan dari Pemkot Solo untuk segera memindahkan atau membubarkan bursa mobil di stadion Sriwedari. Tuturan Budi tersebut dilatarbelakangi oleh keresahannya terhadap Bursa Mobil yang ada di Sriwedari. Menurut Budi, Bursa Mobil Sriwedari tersebut menyebabkan jalan menjadi terlalu padat, lalu lintas macet, sering terjadi kecelakaan dan taman di pinggir trotoar dan city walk menjadi rusak. Bursa Mobil Sriwedari digelar di sekitar Stadion R Maladi, Solo setiap hari Minggu pukul 06.00 - 17.00. Kegiatan jual beli mobil tersebut mulai ada sejak tahun 2005. Pada perkembangannya, mobil-mobil yang dijual tidak hanya dari dalam kota saja, tetapi juga dari luar kota. Akibatnya, setiap kali acara tersebut digelar, tempat parkir selalu padat. Mobil yang di parkir tidak hanya berada di dalam halaman dan sekeliling stadion. Namun sampai meluber hingga Jalan Slamet Riyadi tepatnya sampai di persimpangan Ngapeman depan Hotel Novotel Solo. Menurut Budi hal ini sangat menggangu kenyamanan lalu lintas di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Untuk itulah ia memohon kebijaksanaan atau ketegasan dari Pemkot commit to user 67 Pemerintahan Kota Solo untuk segera memindahkan atau membubarkan bursa mobil tersebut. Data lain yang menunjukkan tindak tutur direktif ‘memohon’ adalah data dengan nomor kode RKS2 Februari 20104, RKS3 Februari 201018, RKS6 Februari 201044, RKS6 Februari 201047, RKS11 Februari 201054, RKS11 Februari 201058, RKS11 Februari 201059, RKS11 Februari 201062, RKS13 Februari 201078, RKS13 Februari 201083, RKS16 Februari 201087, RKS16 Februari 201091, RKS16 Februari 201096, RKS16 Februari 201097, RKS17 Februari 201098 , RKS17 Februari 201099, RKS17 Februari 2010109, RKS17 Februari 2010112, RKS17 Februari 2010120, RKS24 Februari 2010123, RKS24 Februari 2010125, RKS24 Februari 2010130, RKS24 Februari 2010131, RKS24 Februari 2010143, RKS27 Februari 2010151, RKS27 Februari 2010166, RKS2 Maret 2010169, RKS2 Maret 2010172, RKS2 Maret 2010174, RKS2 Maret 2010175, RKS2 Maret 2010184, RKS2 Maret 2010185, RKS3 Maret 2010186, RKS3 Maret 2010193, RKS3 Maret 2010194, RKS3 Maret 2010211, RKS3 Maret 2010212, RKS3 Maret 2010213, RKS5 Maret 2010241, RKS5 Maret 2010244, RKS5 Maret 2010248, RKS10 Maret 2010255, RKS10 Maret 2010256, RKS18 Maret 2010270, RKS18 Maret 2010277, RKS18 Maret 2010278, RKS18 Maret 2010279, RKS18 Maret 2010281, RKS19 Maret 2010284, RKS19 Maret 2010291, RKS26 Maret 2010297, . RKS26 Maret 2010307, RKS31 Maret 2010312, RKS31 Maret 2010318, RKS31 Maret 2010327, RKS9 April 2010343, RKS10 April 2010355, RKS13 April 2010356, RKS13 April commit to user 68 2010359, RKS13 April 2010369, RKS16 April 2010373, RKS16 April 2010376, RKS21 April 2010416, RKS21 April 2010424, RKS21 April 2010425 RKS23 April 2010446, dan RKS26 April 2010449.

7. Menyarankan