commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peran sebagai alat komunikasi. Hal ini tidak terlepas dari keharusan manusia untuk berinteraksi
dengan orang lain. Dalam berinteraksi tersebut seseorang mengutarakan pendapat dan pandangannya dalam suatu bahasa yang saling dimengerti. Itulah sebabnya
tidak mengherankan apabila sekarang ini bahasa mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan, tidak saja para ahli bahasa tetapi juga ahli-ahli di bidang
lainnya. Dengan bahasa, segala ide, gagasan, perasaan, keinginan, dan pengalaman dapat tertuang Samsuri, 1982:4. Jadi perlu disadari bahwa interaksi
dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Cara manusia dalam berbahasa tidak hanya secara lisan tetapi juga secara
tertulis. Mereka mengemukakan pendapat dan ide kreatifnya dalam bentuk tulisan. Salah satu tempat kegiatan tersebut adalah media massa cetak. Media massa cetak
itu bisa berupa surat kabar, majalah, tabloid, buletin, atau terbitan berkala. Media massa cetak yang memuat berbagai informasi secara tertulis salah satunya adalah
surat kabar. Surat kabar dalam menyampaikan berbagai informasi dapat berbentuk head line, reportase, artikel, opini, rubrik, kolom, tajuk rencana, surat pembaca,
tulisan pojok, kartun dan sebagainya. Di dalam surat kabar juga dapat ditemukan jenis tindak tutur lisan yang dituliskan lewat SMS Short Message Service.
SMS atau yang di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pesan singkat atau pesan pendek merupakan pesan singkat yang ditulis dari handphone
atau telepon genggam untuk dikirimkan ke telepon genggam yang lain.
commit to user 2
Komunikasi melalui SMS ini merupakan salah satu komunikasi yang sering dipakai seseorang untuk menunjang kegiatan kesehariannya. Bagi manusia di
zaman yang serba cepat dan canggih ini, SMS merupakan fasilitas yang sangat penting untuk berkomunikasi. Banyak orang memilih berkomunikasi melalui
SMS dikarenakan pengiriman pesan yang cepat dan dengan biaya yang murah Suharno, 2009:3.
Sekarang ini pun, banyak orang menyampaikan apresiasi mereka, baik itu berupa saran atau kritik dalam segala bidang melalui SMS yang dimuat dalam
surat kabar. Surat kabar tersebut menyediakan rubrik atau kolom khusus untuk menampung SMS-SMS yang telah dikirim ke redaksi mereka untuk dimuat. Salah
satunya adalah surat kabar Solopos. Berbeda dengan surat kabar-surat kabar di daerah lain yang umumnya mengklaim diri sebagai surat kabar nasional yang
terbit di daerah, Solopos justru menempatkan diri sebagai surat kabar daerah yang terbit di daerah. Pasalnya, surat kabar ini ingin menjadi besar di daerah bersama
dengan kian meningkatnya dinamika masyarakat Surakarta yang bakal menjadi kota internasional. Itulah sebabnya Solopos mempunyai motto
“Harian Umum Solopos Meningkatkan Dinamika Masyarakat
”. Persiapan penerbitan Solopos telah dilakukan sejak tanggal 1 April 1997 dan diintensifkan lagi setelah Surat
Izin Usaha Penerbitan Pers SIUPP turun pada tanggal 12 Agustus 1997. Di dalam SIUPP surat kabar Solopos terbit setiap hari, untuk edisi Minggu telah
terbit pertama kali pada tanggal 28 Juni 1998 http:www.solopos.comperihal. Solopos merupakan salah satu surat kabar yang wilayah pembacanya
berada di Solo, Wonogiri, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Karanganyar, dan Sragen. Sebagai surat kabar umum, Solopos berusaha mengakomodasikan berbagai
commit to user 3
kepentingan yang ada di masyarakat, mulai dari soal sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Solopos berusaha menempatkan dirinya sebagai surat kabar yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Dengan sajian yang lebih berani mengungkap fakta dan keberpihakan pada kepentingan lebih luas, Solopos
berusaha menjadi jembatan penghubung dengan mengutamakan fakta dan kebenaran. Salah satu caranya dengan menyediakan rubrik untuk menampung
gagasan-gagasan dari masyarakat yang telah dikirim ke redaksi Solopos untuk dimuat. Rubrik dalam surat kabar Solopos tersebut bernama Kriiing Solopos.
Rubrik Kriiing Solopos tersebut, berisikan SMS-SMS dari warga masyarakat sebagai sarana untuk mengungkapkan keluhan, laporan, gagasan, ucapan
terimakasih, dan sebagainya. Surat kabar lain juga mempunyai rubrik yang senada dengan Kriiing
Solopos, di antaranya Kompas dengan rubrik Suara Warga, Kedaulatan Rakyat dengan rubrik Suara Rakyat, Jawa Pos dengan rubrik Aspirasi, dan Joglo Semar
dengan rubrik Rakyat Bicara. Sebagian besar rubrik-rubrik dalam surat kabar tersebut hanya memuat beberapa SMS dari para pengirim. Pengirim SMS pada
rubrik Suara Warga di Kompas mencakup wilayah nasional. Kedaulatan Rakyat dengan rubrik Suara Rakyat para pengirimnya mencakup wilayah Yogyakarta.
Berbeda dengan rubrik Aspirasi di Jawa Pos, para pengirim SMS mencakup wilayah Surabaya hingga wilayah nasional. Joglo Semar dengan rubrik Rakyat
Bicara juga mempunyai wilayah pengirim hanya di sekitar daerah Surakarta. Penulis memilih rubrik Kriiing Solopos karena memuat SMS-SMS dari para
pengirim dengan cakupan wilayah cukup luas yaitu di Karisidenan Surakarta yang memiliki budaya beragam. Budaya adalah salah satu aspek yang dikaji dalam
commit to user 4
pragmatik. Itulah sebabnya penulis memilih rubrik Kriiing Solopos sebagai bahan kajian.
Rubrik Kriiing Solopos sudah ada sejak pertama kali Solopos terbit. Rubrik ini bernama Kriiing Solopos yang diambil dari bunyi dering telepon itu
sendiri. Awalnya rubrik Kriiing Solopos menerima pesan dari pembacanya lewat telepon langsung. Seiring berkembangnya zaman, akhirnya rubrik Kriing Solopos
menerima pesan dari para pembaca bukan dari telepon, tetapi dalam bentuk SMS. Setiap hari redaksi Solopos menerima pesan sekitar seratus SMS. Setiap SMS
yang masuk tidak selalu dimuat. SMS yang dimuat biasanya adalah SMS yang singkat, padat, bukan SARA, bukan fitnah, tidak bersifat promotif atau
mendiskreditkan pihak maupun produk tertentu serta yang paling penting adalah sopan.
Sebelum dimuat, SMS-SMS tersebut mengalami pengeditan dari pihak redaksi. Walaupun mengalami pengeditan tetapi tidak mengurangi inti dari pesan
yang ingin disampaikan dari para pengirim SMS. Pengeditan ini merupakan salah satu kebijakan dari pihak redaksi. Tujuan dari rubrik Kriiing Solopos adalah
sebagai sarana masyarakat Solo dan sekitarnya untuk menyampaikan pendapat atau gagasannya. Selain itu rubrik ini juga sebagai jembatan antara pembaca
dengan masyarakat dan instansi-instansi tertentu. Kebijakan dari redaksi yang lain yakni nomor-nomor telepon yang masuk dalam rubrik Kriiing Solopos tidak
dicantumkan semua, kecuali jika memang pengirim menghendaki pencantuman nomor. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penyalahgunaan nomor-nomor
tersebut.
commit to user 5
Rubrik Kriiing Solopos selanjutnya disingkat RKS biasanya berada di halaman utama bagian kiri, di halaman Gagasan, dan SoloRaya yang berjudul
Kriiing Solopos. RKS merupakan rubrik yang kehadirannya memberi warna dan ciri tersendiri bagi surat kabar Solopos. Rubrik ini muncul setiap hari. Di RKS
masyarakat bebas mengekspresikan gagasannya melalui tuturan-tuturan mereka yang dimuat dalam SMS. Pesan SMS tersebut berisikan macam-macam
ungkapan. Dalam SMS tersebut ada yang berisi ungkapan kebahagiaan, kekecewaan, keluhan, gagasan, terimakasih, permintaan, permohonan, dan lain
sebagainya. Selain itu terdapat pula ungkapan ejekan atau kritikan kepada seseorang atau lembaga tertentu.
Sebagian besar ungkapan yang dimuat dalam RKS merupakan jenis tindak tutur ekspresif dan direktif, sehingga hal tersebut menarik untuk dikaji. Contoh
ungkapan dalam RKS adalah sebagai berikut. Kepada Dinas Perhubungan atau pengelola Terminal Tirtonadi, mohon
dibuatkan spanduktulisan yang besar soal biaya retribusi calonpenumpang yang masuk terminal, agar tidak terjadi kelebihan dalam pembayaran dari
calonpenumpang. Terima kasih. Mujiono, Boyolali, 085867148xxx
SMS tersebut berisi ungkapan permohonan kepada Dinas Perhubungan untuk membuat spanduk yang besar mengenai biaya retribusi calon penumpang
yang masuk terminal. Ungkapan tersebut merupakan jenis tindak tutur direktif memohon karena terdapat penanda mohon dalam ungkapan tersebut. SMS tersebut
juga berisi ungkapan terima kasih atas perhatian kepala dinas perhubungan atau pengelola terminal Tirtonadi. Ungkapan tersebut merupakan jenis tindak tutur
ekspresif mengucapkan terimakasih karena terdapat penanda terima kasih. Berbagai permasalahan yang ada dalam komunikasi sangat dipengaruhi
oleh peristiwa dan situasi tertentu. Begitu pula penelitian dalam RKS ini. RKS
commit to user 6
merupakan salah satu jenis tindak tutur lisan yang dituliskan. Berbagai tuturan yang disampaikan dilatarbelakangi oleh peristiwa dan situasi tertentu. Hal-hal
yang melatarbelakangi tuturan yang disampaikan dalam RKS patut dijadikan sebagai bahan kajian. Apalagi sebagian besar tuturan-tuturan itu juga mengandung
maksud dan tujuan tertentu. Tujuan dan maksud dari tuturan dapat diketahui melalui analisis tindak tutur yang disertai dengan konteks dari tuturan-tuturan
tersebut. Penelitian ini terfokus pada masalah pemakaian bahasa dalam RKS yang
terbatas pada masalah tindak tutur direktif dan ekspresif. Dalam menganalisis fenomena tindak tutur direktif dan ekspresif dalam RKS juga mempertimbangkan
aspek-aspek peristiwa tutur yang melatarbelakanginya. Dengan demikian penelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan wujud tindak tutur direktif dan
ekspresif dalam RKS. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji penelitian ini dengan judul Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif
pada Rubrik “Kriiing Solopos” Sebuah Tinjauan Pragmatik.
B. Pembatasan Masalah