Mengklarifikasi Analisis Wujud Tindak Tutur Ekspresif dalam RKS

commit to user 147 loncat yang hanya mencari selamat”. Tuturan tersebut menjadi penanda lingual dari tindak tutur meminta maaf. Melalui tuturan tersebut Evi ingin meminta maaf kepada kutu loncat yakni TBR karena tidak bisa mendukung lagi dalam pemilihan Bupati Sukoharjo. Data lain yang menunjukkan tindak tutur ekspresif ‘meminta maaf’ adalah data dengan nomor kode RKS3 Maret 2010196.

13. Mengklarifikasi

Mengklarifikasi adalah menjernihkan, menjelaskan, dan mengembalikan sesuatu kepada yang sebenarnya tentang karya ilmiah dan sebagainya KBBI, 2005:574. Tindak tutur ‘mengklarifikasi’ adalah tindak tutur yang disampaikan oleh penutur untuk menjernihkan, menjelaskan, dan mengembalikan sesuatu kepada yang sebenarnya tentang karya ilmiah, masalah tertentu dan sebagainya. Untuk memahami jenis tindak tutur ini dapat diperhatikan pada data 75 berikut. 75 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Yudha dari Wonogiri yang ingin mengklarifikasi masalah pengendara sepeda motor RX King yang ugal-ugalan di lingkungan Sidoharjo Wonogiri. Bentuk Tuturan : Menanggapi pembicaraan warga beberapa hari yang lalu mengenai 2 pengendara sepeda motor RX King yang ugal-ugalan di lingkungan Sidoharjo, saya selaku anggota sekaligus pengurus Korwil ingin meluruskan kesalahpahaman warga. Bahwa 2 pengendara motor tersebut bukan anggota dari WKC Wonogiri King Club, motor anggota resmi WKC selalu terdapat stiker WKC di belakang jok. Kami juga selalu melakukan pembinaan terhadap anggota kami agar dapat menjaga perilaku kami di masyarakat. Kalau ada pengendara sepeda motor RX King yang ugal-ugalanmeresahkan dan tidak terdapat stiker tersebut di otornya, mohon tidak menyangkutpautkan dengan WKC dan kami tidak bertanggung jawab atas perilaku pengendara tersebut. Terima kasih. RKS16 Februari 201088 commit to user 148 Tuturan data 75 disampaikan oleh Yudha dari Wonogiri. Yudha ingin mengklarifikasi masalah pengendara sepeda motor RX King yang ugal-ugalan di lingkungan Sidoharjo, Wonogiri. Tindak tutur yang disampaikan oleh Yudha termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif ‘mengklarifikasi’. Tindak tutur ekspresif ‘mengklarifikasi’ terdapat pada tuturan Yudha yang mengatakan “saya selaku anggota sekaligus pengurus Korwil ingin meluruskan kesalahpahaman warga ”. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur ekspresif ‘mengklarifikasi’. Melalui tuturan tersebut Yudha selaku anggota sekaligus Korwil Koordinator Wilayah Wonogiri King Club ingin meluruskan kesalahpahaman warga. Tindak tutur yang disampaikan oleh Yudha terkait dengan 2 pengendara sepeda motor RX King yang ugal-ugalan di lingkungan Sidoharjo. Warga menganggap 2 pengendara yang ugal-ugalan tersebut adalah anggota dari WKC Wonogiri King Club. Yudha selaku anggota sekaligus Korwil WKC ingin mengklarifikasi kejadian tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman. Yudha mengklarifikasi bahwa 2 pengendara motor tersebut bukan anggota dari WKC. Menurut Yudha anggota resmi WKC memiliki stiker WKC di belakang jok motor. Yudha juga menjelaskan bahwa mereka selalu melakukan pembinaan terhadap para anggota agar dapat menjaga perilaku di masyarakat. Yudha juga meminta kepada warga untuk tidak menyangkutpautkan dengan WKC apabila ada pengendara sepeda motor RX King yang ugal-ugalan serta meresahkan dan tidak terdapat stiker tersebut di motornya. Yudha juga mengatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas perilaku pengendara tersebut. commit to user 149 Bentuk tuturan yang termasuk ke dalam tindak tutur ekspresif ‘mengklarifikasi’ dapat pula ditunjukkan pada data 76 berikut. 76 Konteks Tuturan : Tuturan disampaikan oleh Gus Nanang dari Solo untuk menanggapi masalah status Daerah Istimewa Surakarta. Bentuk Tuturan : Wacana pengembalian status Daerah Istimewa Surakarta tidak ada kaitannya dengan kota Solo berkeinginan menjadi Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Ini perlu diluruskan, karena bisa menjadi isu yang kurang baik. Dapat menimbulkan rancu dengan warga Semarang. Solo tidak ingin merebut status Semarang karena tidak ada sejarahnya, jadi Ibukota Jateng tetap Kota Semarang, sedangkan Daerah Istimewa Surakarta mengacu kepada sejarah setelah terbentuknya NKRI. Terima kasih. RKS5 Maret 2010223 Tindak tutur pada data 76 disampaikan oleh Gus Nanang dari Solo. Gus Nanang ingin mengklarifikasi masalah status Daerah Istimewa Surakarta. Tuturan yang disampaikan Gus Nanang terkait dengan wacana pengembalian status Daerah Istimewa Surakarta dan Isu Surakarta akan menjadi Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Gus Nanang sebagai warga Solo ingin mengklarifikasi masalah tersebut. Dia ingin meluruskan wacana tersebut karena bisa menimbulkan isu yang kurang baik. Menurut Gus Nanang wacana tersebut juga dapat menyebabkan kerancuan dengan warga Semarang. Gus Nanang mengklarifikasi bahwa Solo tidak ingin merebut status Semarang karena tidak ada dalam sejarah. Gus Nanang menjelaskan Semarang tetap menjadi Ibukota Jawa Tengah. Pengembalian status Daerah Istimewa Surakarta mengacu kepada sejarah setelah terbentuknya NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tuturan yang disampaikan oleh Gus Nanang termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif ‘mengklarifikasi’. Tindak tutur ekspresif ‘mengklarifikasi’ commit to user 150 terdapat pada tuturan Gus Nanang yan g mengatakan “Ini perlu diluruskan, karena bisa menjadi isu yang kurang baik ”. Tuturan tersebut merupakan penanda lingual dari tindak tutur ekspresif ‘mengklarifikasi’. Melalui tuturan tersebut Gus Nanang ingin meluruskan wacana status Daerah Istimewa Surakarta agar tidak menimbulkan isu yang kurang baik.

14. Mengungkapkan Rasa Iba