Ayat 9 Ayat 10 Analisis Kohesi Gramatikal dalam Surah Al-Baqarah Ayat 1 – Ayat 30

29 Kata ُﻝْﻮُﻘَﻳ yaqūlu “dia berkata” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan memiliki ḍamīr ﻮﻫ huwa “dia” yang ditandai oleh huruf ءﺎﻳ yā’diawal kata yang berfungsi sebagai subjek, pada kata ini terdapat pronomina persona kedua tunggal. Kemudian pada kata ﺎﱠﻨَﻣﺁ āmannā “kami beriman” terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan ﺎﻧ nā. Kata ﻢُﻫ ﺎَﻣ َﻭ wa mā hum “padahal mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻢُﻫ hum “mereka”. Dan juga pada kata َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ bimuuminīna “dengan orang-orang yang beriman” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ءﺎﻳ yā’ dan ﻥﻮﻧ nūn. Keempat pronomina pada ayat ini mengacu kepada ayat ke- enam yaitu ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ inna al-la Ż īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir”, pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

8. Ayat 9

َﻥْﻮُﻋِﺩﺎَﺨُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻭ َ ّﷲ ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ ﺎَﻣ َﻭ َﻥْﻮُﻋَﺪْﺨَﻳ ﱠﻻِﺇ ﻢُﻬَﺴُﻔﻧَﺃ ﺎَﻣ َﻭ َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ yukhādi`ūna allaha wa al-laŻīna āmanū wa mā yakhda`ūna illā anfusahum wa mā yasy`urūna “Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari”. Q.S. Al-Baqarah : 9. Pada ayat 9 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ āmanū “orang-orang beriman”, kata َﻥْﻮُﻋِﺩﺎَﺨُﻳ yukhādi`ūna “mereka menipu”, kata َﻥْﻮُﻋَﺪْﺨَﻳ yakhda`ūna “mereka hanya menipu” , kata َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ yasy`urūna “mereka menyadari” dan kata ﻢُﻬَﺴُﻔﻧَﺃ anfusahum “diri mereka”. Pada kata ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ āmanū “orang-orang beriman” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻒﻟﺃ ālif, pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ al-la Ż īna yuuminūna “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya. Sedangkan pada kata َﻥْﻮُﻋِﺩﺎَﺨُﻳ yukhādi`ūna “mereka menipu”, dan pada kata َﻥْﻮُﻋَﺪْﺨَﻳ yakhda`ūna “mereka hanya menipu” serta pada kata َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ yasy`urūna “mereka menyadari” pada ketiga kata ini terdapat Universitas Sumatera Utara 30 pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻥﻮﻧ nūn. Kemudian kata ﻢُﻬَﺴُﻔﻧَﺃ anfusahum “diri mereka” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻢُﻫ hum “mereka”. Keempat pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ inna al-la Ż īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

9. Ayat 10

ْﻲِﻓ ﻢِﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ ٌﺽَﺮﱠﻣ ُﻢُﻫَﺩﺍَﺰَﻓ َﻭ ﺎًﺿَﺮَﻣ ُﷲ ْﻢُﻬَﻟ ﺍْﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻤِﺑ ٌﻢْﻴِﻟَﺃ ٌﺏﺍَﺬَﻋ َﻥْﻮُﺑِﺬْﻜَﻳ fī qulūbihim maraḍun fazādahumu al-lahu maraḍāan wa lahum `aŻābun alīmun bimā kānū yakŻibūna “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan penyakitnya itu, dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mreka berdusta”. Q.S. Al-Baqarah : 10. Pada ayat 10 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata َﺩﺍَﺯ zāda“bertambah”, kata ﻢِﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ qulūbihim “hati mereka”, kata ُﻢُﻫَﺩﺍَﺰَﻓ fazādahumu “menambah kepada mereka”, kata ْﻢُﻬَﻟ lahum “bagi mereka” dan kata َﻥْﻮُﺑِﺬْﻜَﻳ yak Ż ibūna “mereka berdusta” . Kata َﺩﺍَﺯ zāda“bertambah” merupakan fi’il mādi dengan ketentuan memiliki ḍamīr kata ganti ﻮﻫ huwa “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang mengacu kepada ُّﷲ allah“Allah”pronomina ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronomina. Sedangkan pada kata ﻢِﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ qulūbihim “hati mereka”, dan kata ُﻢُﻫَﺩﺍَﺰَﻓ fazādahumu “menambah kepada mereka” dan juga kata ْﻢُﻬَﻟ lahum “bagi mereka” pada ketiga kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻢُﻫ hum “mereka”. Selain itu kata َﻥْﻮُﺑِﺬْﻜَﻳ yak Ż ibūna “mereka berdusta” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻥﻮﻧ nūn. Keempat pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ inna al-la Ż īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Universitas Sumatera Utara 31

10. Ayat 11