33 “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu
lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya. Sedangkan pada kata
ْﻢُﻬَﻟ
lahum “kepada mereka” dan kata
ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ
innahum “sesungguhnya mereka” dan juga kata
ﻢُﻫ
humu “mereka” yang terdapat setelah
ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ
innahum “sesungguhnya mereka” kesemua kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Selain itu kata
ﺍْﻮُﻨِﻣﺁ
āminū “mereka beriman” dan kata
ْﻮُﻟﺎَﻗ
ﺍ qālū “mereka berkata” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang
ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Kata
ُﻦِﻣْﺆُﻧَﺃ
anuuminu “apakah kami beriman” terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan
ﺎﻧ
nā. Selanjutnya pada kata
َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ
ya`lamūna “mereka mengetahui” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Semua pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al- la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya.
13. Ayat 14
ﺍَﺫِﺇ َﻭ ﺍْﻮُﻘَﻟ
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﱠﻨَﻣﺁﺍْﻮُﻟﺎَﻗﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
ﺍَﺫِﺇ َﻭ ﺍْﻮَﻠَﺧ
ﻰَﻟِﺇ ﺍْﻮُﻟﺎَﻘْﻤِﻬِﻨْﻴِﻁﺎَﻴَﺷ
ﺎﱠﻧِﺇ ْﻢُﻜَﻌَﻣ
ﺎَﻤﱠﻧِﺇ َﻥْﻭُﺅِﺰْﻬَﺘْﺴُﻤُﻨْﺤَﻧ
wa i Żā laqū al-laŻīna āmanū qālū āmannā wa iŻā khalaw ila shayāṭīnihim
qālū innā ma`akum innamā na ĥnu mustahziūna “Dan jika mereka berjumpa
dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, Kami telah beriman. Tetapi jika mereka kembali kepada setan-setan para pemimpin mereka, mereka berkata,
Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok”. Q.S. Al-Baqarah : 14.
Pada ayat 14 terdapat 10 sepuluh pronomina persona yaitu : kata
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
āmanū “orang-orang beriman”, kata
ﺍْﻮُﻘَﻟ
laqū “mereka berjumpa”, kata
ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
qālū “mereka berkata” ditemukan dua kali, kata
ﺍْﻮَﻠَﺧ
khalaw “mereka kembali”, kata
ﺎﱠﻨَﻣﺁ
āmannā “kami telah beriman”, kata
ْﻢِﻬِﻨْﻴِﻁﺎَﻴَﺷ
shayāṭīnihim “syaitan-syaitan mereka”, kata
ْﻢُﻜَﻌَﻣ
ma`akum “bersama kalian”, kata
ُﻦ ْﺤَﻧ
na ḥnu
“kami” dan kata
َﻥْﻭُﺅِﺰْﻬَﺘْﺴُﻣ
mustahziūna “orang-orang yang berolok-olok”.
Universitas Sumatera Utara
34 Kata
ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ
āmanū “orang-orang beriman” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif, pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu
َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
al-la
Ż
īna yuuminūna “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu
dituturkan sebelum pronomina. Pada kata
ﺍْﻮُﻘَﻟ
laqū “mereka berjumpa”, dan kata
ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ
qālū “mereka berkata” yang terdapat dua kali pada ayat empat belas ini dan juga kata
ﺍْﻮَﻠَﺧ
khalaw “mereka kembali” kesemuanya ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang
ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Kemudian kata
ﺎﱠﻨَﻣﺁ
āmannā “kami telah beriman” dan
ُﻦ ْﺤَﻧ
na ḥnu “kami” pada kedua bentuk kata ini terdapat
pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan
ﺎﻧ
nā, sementara itu pada kata
ْﻢِﻬِﻨْﻴِﻁﺎَﻴَﺷ
shayāṭīnihim “syaitan-syaitan mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Kata
ْﻢُﻜَﻌَﻣ
ma`akum “bersama kalian” juga terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan
ḍamīr
ﻢﺘﻧﺃ
antum “kalian”. Dan juga kata
َﻥْﻭُﺅِﺰْﻬَﺘْﺴُﻣ
mustahziūna “orang-orang yang berolok-olok” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Semua pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena
yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.
14. Ayat 15