Ayat 7 Ayat 8 Analisis Kohesi Gramatikal dalam Surah Al-Baqarah Ayat 1 – Ayat 30

27 beruntung” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻥﻮﻧ nūn. Ketiga pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ al-la Ż īna yuuminūna “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya.

5. Ayat 6

َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ ٌءﺍَﻮَﺳ ْﻢُﻬَﺗْﺭَﺬﻧَﺃَﺄْﻤِﻬْﻴَﻠَﻋ ْﻢَﻟ ْﻡَﺃ ْﻢُﻫْﺭِﺬْﻨُﺗ َﻻ َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ inna al-la Ż īna kafarū sawāun `alayhim aan Ż artahum am lam tun Ż irhum lā yuuminūna “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau Muhammad beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman”. Q.S. Al-Baqarah : 6. Pada ayat 6 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ kafarū “orang-orang kafir”, kata ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ `alayhim “atas mereka”, kata ْﻢُﻬَﺗْﺭَﺬﻧَﺃَﺃ aan Ż artahum “memberikan peringatan kepada mereka”, kata ْﻢُﻫْﺭِﺬْﻨُﺗ tun Ż irhum “engkau peringatkan mereka” dan kata َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ yuuminūna “mereka beriman”. Pada kata ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ kafarū “orang-orang kafir” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻒﻟﺃ ālif. Dan juga pada kata ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ `alayhim “atas mereka” dan kata ْﻢُﻬَﺗْﺭَﺬﻧَﺃَﺃ aan Ż artahum “memberikan peringatan kepada mereka” maupun pada kata ْﻢُﻫْﺭِﺬْﻨُﺗ tun Ż irhum “engkau peringatkan mereka” pada ketiga kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ْﻢُﻫ hum “mereka”. Disamping itu pada kata َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ yuuminūna “mereka beriman” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻭﺍﻭ wāw dan ﻥﻮﻧ nūn. Kelima pronomina pada ayat ini mengacu kepada ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ inna al-la Ż īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

6. Ayat 7

َﻢَﺘَﺧ ﻰَﻠَﻋ ُ ّﷲ ْﻢﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ ﻰَﻠَﻋ َﻭ ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺳ ﻰَﻠَﻋ َﻭ ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ َﻭ ٌﺓَﻭﺎَﺸِﻏ ْﻢُﻬَﻟ ٌﻢْﻴِﻈﻋ ٌﺏﺍَﺬَﻋ khatama allahu `ala qulūbihim wa `ala sam`ihim wa `ala abşārihim ghisyāwatun wa lahum `aŻābun `aẓīmun “Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, Universitas Sumatera Utara 28 penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat”. Q.S. Al-Baqarah : 7. Pada ayat 7 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu : kata َﻢَﺘَﺧ khatama “telah mengunci ia”, kata ْﻢﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ qulūbihim “hati mereka”, kata ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺳ sam`ihim “pendengaran mereka”, kata ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ abşārihim “penglihatan mereka” dan kata ْﻢُﻬَﻟ lahum “bagi mereka”. Kata َﻢَﺘَﺧ khatama “telah mengunci ia” merupakan fi’il mādi dengan ketentuan memiliki ḍamīr kata ganti ﻮﻫ huwa “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang mengacu kepada ُّﷲ allah“Allah”pronomina ini dinamakan pronomina katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronominanya. Sementara itu pada kata ْﻢﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ qulūbihim “hati mereka” dan kata ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺳ sam`ihim “pendengaran mereka”, dan juga kata ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ abşārihim “penglihatan mereka” maupun pada kata ْﻢُﻬَﻟ lahum “bagi mereka”, pada keempat kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ْﻢُﻫ hum “mereka”. Keempat pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ inna al-la Ż īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

7. Ayat 8

ﻦَﻣ ِﺱﺎﱠﻨﻟﺍ َﻦِﻣ َﻭ ﺎﱠﻨَﻣ ُﻵْﻮُﻘَﻳ ﺎَﻣ َﻭ ِﺮِﺧﻵﺍ ِﻡْﻮَﻴْﻟﺎِﺑ َﻭ ِ ّﻟﺎِﺑ ﻢُﻫ َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ wa mina an- nāsi man yaqūlu āmannā bil-lahi wa bil-yawmi al-ākhiri wa mā hum bimuuminīna “Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang- orang yang beriman”. Q.S. Al-Baqarah : 8. Pada ayat 8 terdapat 4 empat pronomina persona yaitu : kata ُﻝْﻮُﻘَﻳ yaqūlu “dia berkata”, kata ﺎﱠﻨَﻣﺁ āmannā “kami beriman”, kata ﻢُﻫ ﺎَﻣ َﻭ wa mā hum “padahal mereka” dan kata َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ bimuuminīna “dengan orang-orang yang beriman”. Universitas Sumatera Utara 29 Kata ُﻝْﻮُﻘَﻳ yaqūlu “dia berkata” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan memiliki ḍamīr ﻮﻫ huwa “dia” yang ditandai oleh huruf ءﺎﻳ yā’diawal kata yang berfungsi sebagai subjek, pada kata ini terdapat pronomina persona kedua tunggal. Kemudian pada kata ﺎﱠﻨَﻣﺁ āmannā “kami beriman” terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan ﺎﻧ nā. Kata ﻢُﻫ ﺎَﻣ َﻭ wa mā hum “padahal mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ﻢُﻫ hum “mereka”. Dan juga pada kata َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ bimuuminīna “dengan orang-orang yang beriman” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan ءﺎﻳ yā’ dan ﻥﻮﻧ nūn. Keempat pronomina pada ayat ini mengacu kepada ayat ke- enam yaitu ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ inna al-la Ż īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir”, pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

8. Ayat 9