37 melihat” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
17. Ayat 18
ٌﻲْﻤُﻋ ٌﻢْﻜُﺑ ﱞﻢُﺻ ْﻢُﻬَﻓ
َﻻ َﻥْﻮُﻌِﺟْﺮَﻳ
șummun bukmun `umyun fahum lā yarji`ūna “Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali”. Q.S. Al-Baqarah : 18.
Pada ayat 18 terdapat 2 dua pronomina persona yaitu : kata
ْﻢُﻬَﻓ
fahum “maka mereka” dan kata
َﻥْﻮُﻌِﺟْﺮَﻳ
yarji`ūna “mereka dapat kembali”. Kata
ْﻢُﻬَﻓ
fahum “maka mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Kemudian kata
َﻥْﻮُﻌِﺟْﺮَﻳ
yarji`ūna “mereka dapat kembali” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang
ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn.Kedua pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang- orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan
sebelum pronomina.
18. Ayat 19
ءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ َﻦﱢﻣ ٍﺐﱢﻴَﺼَﻛ ْﻭَﺃ ِﻪْﻴِﻓ
ٌﻕْﺮَﺑَﻭٌﺪْﻋَﺭَﻭ ٌﺕﺎَﻤُﻠُﻅ ْﻢُﻬَﻌِﺑﺎَﺻَﺄَﻧْﻮُﻠَﻌْﺠَﻳ
ْﻲِﻓ ْﻢِﻬِﻧﺍَﺫﺁ
َﺭَﺬَﺣ ِﻖِﻋﺍَﻮﱠﺼﻟﺍ َﻦﱢﻣ ﺎِﺑ ٌﻂْﻴِﺤُﻣ ُﷲﻭ ِﺕْﻮَﻤْﻟﺍ
ْﻝ َﻦْﻳِﺮِﻓﺎﻛ
aw ka șayyibin mina as -samāi fīhi ẓulumātun wa ra`dun wa barqun yaj`alūna
a șābi`ahum fī āŻānihim mina aș -șawā`iqi ḥaŻara al-mawti wa allāhu muḥīţun
bil- kāfirīna “Atau seperti orang yang ditimpa hujan lebat dari langit, yang
disertai kegelapan, petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, menghindari suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang
kafir”. Q.S. Al-Baqarah : 19.
Pada ayat 19 terdapat 5 lima pronomina persona yaitu :kata
ِﻪْﻴِﻓ
fīhi “didalamnya”, kata
َﻥْﻮُﻠَﻌْﺠَﻳ
yaj`alūna “mereka menyumbat”,
kata
Universitas Sumatera Utara
38
ْﻢُﻬَﻌِﺑﺎَﺻَﺃ
a șābi`ahum “jari-jari mereka”, kata
ْﻢِﻬِﻧﺍَﺫﺁ
ā
Ż
ānihim “telinga mereka” dan kata
َﻦْﻳِﺮِﻓﺎﻛ
kāfirīna “orang-orang kafir”. Pada kata
ِﻪْﻴِﻓ
fīhi “didalamnya” terdapat pronomina persona tunggal yang diteandai dengan
ﻩ
hi “nya” yang melekat pada
ﻲﻓ
fī “pada”, pronominanya mengacu kepada
ءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ
as- samāi “langit” dan ini dinamakan
anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Kata
َﻥْﻮُﻠَﻌْﺠَﻳ
yaj`alūna “mereka menyumbat” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻥﻮﻧ
nūn. Selain itu pada kata
ْﻢُﻬَﻌِﺑﺎَﺻَﺃ
a șābi`ahum “jari-jari mereka” dan juga kata
ْﻢِﻬِﻧﺍَﺫﺁ
ā
Ż
ānihim “telinga mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Kemudian pada kata
َﻦْﻳِﺮِﻓﺎﻛ
kāfirīna “orang-orang kafir” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ءﺎﻳ
yā’ dan
ﻥﻮﻧ
nūn.Keempat pronomina yang terdapat pada ayat ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan
sebelum pronomina.
19. Ayat 20
ُﻕْﺮَﺒْﻟﺍ ُﺩﺎَﻜَﻳ ْﻢُﻫَﺭﺎَﺼْﺑَﺄُﻔَﻄْﺨَﻳ
َءﺎَﺿَﺃ ﺎَﻤﱠﻠُﻛ ِﻪْﻴِﻓﺍْﻮَﺸﱠﻤﻤُﻬَﻟ
َﻢَﻠْﻅَﺃ ﺍَﺫِﺇَﻭ ﺍْﻮُﻣﺎَﻘْﻤِﻬْﻴَﻠَﻋ
ْﻮَﻟَﻭ ْءﺎَﺷ
ُﷲ ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺴِﺒَﺒَﻫَﺬَﻟ
َﻭ ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ
ٌﺮْﻳِﺪَﻗ ٍﺊْﻴَﺷ ﱢﻞُﻛ ﻰَﻠَﻋ ﱠﷲ ﱠﻥِﺇ
yakādu al-barqu yakhţafu abşārahum kullamā aḍāa lahum masyaw fīhi wa iŻā a
ẓlama `alayhim qāmū wa law syāa al-lahu laŻahaba bisam`ihim wa abşārihim inna al-laha `alá kulli syayin qad
īrun “Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah
sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Q.S. Al-Baqarah : 20.
Pada ayat 20 terdapat 11 sebelas pronomina persona yaitu : kata
ْءﺎَﺷ
syāa “menghendaki ia”, kata
َﺐَﻫَﺬَﻟ
la
Ż
ahaba “niscaya ia menghilangkan”, kata
ُﻒَﻄ ْﺨَﻳ
yakhţafu “menyambar”, kata
ِﻪْﻴِﻓ
fīhi “padanya”, kata
Universitas Sumatera Utara
39
ْﻢُﻫَﺭﺎَﺼْﺑَﺃ
abşārahum “penglihatan mereka” ditemukan dua kali, kata
ﻢُﻬَﻟ
lahum “bagi mereka”,kata
ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ
`alayhim “atas mereka”, kata
ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺴِﺑ
bisam`ihim “dengan pendengaran mereka”, kata
ﺍْﻮَﺸﱠﻣ
masyaw “mereka berjalan” dan kata
ﺍْﻮُﻣﺎَﻗ
qāmū “mereka berhenti”. Kata
ْءﺎَﺷ
syāa “menghendaki ia” dan juga kata
َﺐَﻫَﺬَﻟ
la
Ż
ahaba “niscaya ia menghilangkan” merupakan
fi’il mādi dengan ketentuan memiliki damir kata ganti
ﻮﻫ
huwa “ia” yang tersembunyi merupakan pronomina persona ketiga tunggal, kedua pronomina ini mengacu kepada
ُّﷲ
allah“Allah”pronomina ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronomina. Kata
ُﻒَﻄ ْﺨَﻳ
yakhţafu “menyambar” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan memiliki ḍamīr
ﻮﻫ
huwa “dia” yang ditandai oleh huruf
ءﺎﻳ
yā’diawal kata berfungsi sebagai subjek merupakan pronomina persona kedua tunggal, pronomina ini
mengacu kepada
ُﻕْﺮَﺒْﻟﺍ
al-barqu “kilat” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Kata
ِﻪْﻴِﻓ
fīhi “padanya” terdapat pronomina prsona ketiga tunggal yang ditandai dengan
ِﻩ
hi “nya” yang mengacu kepada
َءﺎَﺿَﺃ
a ḍāa “sinar”. Sedangkan pada kata
ْﻢُﻫَﺭﺎَﺼْﺑَﺃ
abşārahum “penglihatan mereka” terdapat dua kali pada ayat dua puluh, kata
ﻢُﻬَﻟ
lahum “bagi mereka”, dan juga kata
ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ
`alayhim “atas mereka” serta kata
ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺴِﺑ
bisam`ihim “dengan pendengaran mereka” keempat kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻢُﻫ
hum “mereka”. Selain itu pada kata
ﺍْﻮَﺸﱠﻣ
masyaw “mereka berjalan” dan juga kata
ﺍْﻮُﻣﺎَﻗ
qāmū “mereka berhenti” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan
ﻭﺍﻭ
wāw dan
ﻒﻟﺃ
ālif. Pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu
ﱠﻥِﺇ ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ
inna al-la
Ż
īna kafarū “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum
pronomina.
20. Ayat 21